Share

Bab. 175

  Langit malam tampak cerah, dihiasi oleh jutaan bintang serta cahaya bulan yang meneranginya begitu indah kala memandangnya. Lukas bersama Gerald duduk di bawah sorot lampu balkon ruang kerja milik Lukas, keduanya menikmati malam ini dengan sedikit minum anggur. Selagi para wanita bersama anak-anak bersama mereka berdua pun tak ingin kalah.

“Bagaimana dengan hubungan Kalian? Apakah ada keinginan untuk menikah di antara Kalian berdua?” Lukas kembali menyesap kembali anggur yang ada di gelasnya.

Gerald menatap langit malam sejenak lalu menundukkan kembali kepalanya, lalu berkata. “Entahlah, aku pun belum tahu. Aku takut jika nanti aku belum bisa melupakan mendiang Istriku.”

“Aku juga tidak ingin menyakitinya bahwa aku masih mencintai mendiang Istriku.” Gerald tersenyum pahit, sembari menggoyang-goyang gelas di tangannya.

Lukas bukanlah tipe orang yang bisa menghibur, maka dari itu ia tidak bisa berkata lebih banyak di depan Gerald. Dia hanya akan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status