Share

Angel Tewas

"Apa kamu menyukainya?" tanyaku menatapnya dengan tatapan lembut.

Adnan menganggukkan kepalanya.

Setelah dirasa cukup, aku memisahkan makanan yang tidak kami sentuh atau dimakan, takutnya nanti akan dihitung oleh pelayan restaurant ini.

"Semunya 5.975.134," ucapnya.

Aku mengeluarkan kartu debit, lalu ia menggesek dan kembali memberikan padaku. Kami berjalan keluar restaurant awalnya aku mau mengajak Adnan jalan-jalan, tapi sepertinya ia lelah jadi aku memutuskan untuk pulang ke rumah.

Tak ada percakapan sama sekali waktu kami berada di dalam mobil sampai berbaring di ranjang.

"Apa dinner kita malam ini kurang?" tanyaku seraya memeluknya dari belakang dan menggenggam jemarinya.

"Tidak."

"Kamu lebih sempurna di mata Kakak, jangan seperti ini. Lebih baik kamu marah pada Kakak dari pada diam seperti ini," ujarku sedih.

Aku sangat merindukan dirinya.

"Aku mau tidur."

Ia menutup tubuh sampai kepalan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status