Share

Kakak Rindu, Sayang

Malam tiba, Reyndad masih betah menunggu Adnan siuman dari pingsannya. Mata legamnya menatap wajah Adnan, tak ada pergerakan dari kelopak mata dan jemari mungilnya yang berada di dalam genggaman jemari besar milik Reyndad.

Ceklek.

Ia menoleh ke arah pintu karena istrinya sendiri di ruang rawat VVIP.

"Saya akan mengecek keadaan istri Anda, Tuan," ucap perempuan tersebut. 

Ia mempersilahkan dokter dan perawat untuk melihat kondisi sang istri. Mereka mengecek suhu tubuh, detak jantung, mengganti cairan infus dan mengecek  matanya menggunakan senter khusus.

"Kayaknya pasien mengalami kekurangan darah," gumam dokter tersebut. Reyndad hanya bisa diam melihat kegiatan mereka yang tengah mengambil sampel darahnya.

"Saya akan mengecek darah pasien."

Reyndad menganggukkan kepalanya lalu mereka berlalu meninggalkan berdua.

Tak lama, mereka kembali seraya membawa sepucuk surat.

"Pasien memiliki golongan darah AB, kami me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status