Hallo semuanya, perjuangan Shilla bakal menemukan babak baru yaa. Kali ini Shilla sudah kuat tekad untuk bertahan dan bersiap menantang sang ibu mertua yang selama ini merendahkannya. Hidup memang tak seperti dongeng, Saksikan bagaimana Shilla berjuang mendapatkan restu dari Ibu Mertuanya itu yaa, Happy Reading.
Ditemani kedua orang tuanya di mansion mewahnya ini membuat Shilla menjadi semakin bersemangat. Meski kedua orang tuanya itu tak memiliki pendidikan tinggi, namun tetap saja mereka jauh lebih bisa membuat Shilla nyaman dan tentram. "Kamu yakin bisa mengemudi dengan perut isi seperti itu?" Tanya Di
Hari ini, adalah jadwal Shilla untuk kontrol bulanan kandungannya yang sudah menginjak tiga bulan. Hari-hari yang semakin membuat rutinitasnya menjadi berbeda dengan perutnya yang semakin besar. Dokter Ratna menganjurkan sebuah USG kepadanya sehingga Shilla pagi ini harus datang ke Rumah Sakit Sai
"Dom, kau kenal mereka?" Tanya Shilla kepada Sekretaris suaminya itu bertanya penuh selidik. "Nyonya, aku ... " Jawb Dom dengan sangat ragu. "Mereka pengawal kelas A yang sering dipekerjakan oleh Tuan Ashlan." Ucap Valdo menimpali. "Valdo, kau tak seharusnya ikut bicara!" Ucap Dom dengan sedikit
"Itukah alasan mereka menyerang kami tadi Mas?" ucap Shilla sambil menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya. Xander mengangguk pelan sambil menggenggam erat lengannya, Shilla bisa merasakan kecemasan sang suami yang begitu besar saat ini. "Apakah mereka juga yang membunuh Papa?" ucap Shilla
"Kau dengar aku?"ucap Leona dari sebrang telepon kepada Shilla. "Ya, lalu apa yang kau mau dariku?" tanya Shilla kemudian. "Entahlah, sepertinya aku memang bodoh karena harus memberi tahukanmu mengenai ini, tapi bagaimana lagi?" ucap Leona dengan suara yang terdengar ragu. Shilla menarik nafasnya
"Ayo, mulai sekarang kita bisa tenang di Rudolfo Pallace" Ucap Xander sambil menggenggam erat lengan Shilla. "Mas, apa ada yang kau sembunyikan dariku?" tanya Shilla mencoba bertanya dengan menelisik sejauh mana suaminya itu akan terbuka. "Kenapa sayang? Kau sepertinya tak mempercayaiku" ucap Xand
"Kamar kalian disana" ucap Alexa saat menyambut Shilla di bagian dalam ruangan. Shilla bisa merasakan getaran kemarahan suaminya. "Ayo mas" ucap Shilla sambil menarik lengan suaminya mengikuti seorang pelayan yang hendak mengantarkankan mereka ke kamar. Langkah mereka terus mengayun hingga ke bag
"Sayang, di rumah ini kan ada banyak pelayan, kenapa kamu harus mencuci sendiri sih?" ucap Xander sambil memandangi Shilla. "Aku sudah terbiasa melakukan semuanya sendirian Mas, rasanya sangat aneh saat aku hanya berdiam diri saja" jawab Shilla berdalih. Shilla sangat ingin menjelaskannya, tapi di