Share

BAB 77

“Papaaaa!!!”

Gadis kecil dengan rambut dikuncir dua segera berlari ke arah kami ketika melihaku dan Darwin di antara kerumunan penjemput di bandara.

“Non, jangan lari-lari. Nanti jatuh!” seru Mbak pengasuhnya dari arah belakangnya. Namun gadis kecil itu tak peduli. Ia terus berlari hingga mendarat tepat dalam dekapan Papanya yang memang tengah menunduk menyambutnya.

“Hai Mama Alana,” sapanya padaku. Aku tersenyum sambil melirik Darwin yang tengah mendekapnya erat.

“Paling Inge yang ngajarin, Al.” Lelaki itu mengerti arti tatapanku padanya. Aku terkejut dengan caranya menyapaku, Mama Alana.

“Kabar baik, Sayang. Jessy gimana kabarnya?” Aku mengusap-usap kepalanya.

“Jessy baik, Mama Al. Kata dokter, Mama Jessy juga sekarang sudah sehat. Hanya Opa yang masih sakit nggak bisa jalan.” Gadis kecil itu berceloteh dengan riang.

Dari cerita yang kudengar dari Darwin. Jessy memang tinggal bertiga dengan Opanya dan juga Inge. Karena kondisi Opa Jessy sudah tua dan hanya bisa duduk di kursi roda m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Septiana Ika Indrawati
gimama mau ninggalin alana, bahkan ketika darwin masih jadi suami inge dia sering menyebut nama alana didalam tidurnya, dan istrinya dengar itu, gk bisa bayangin sih gimana sakitnya jadi inge meskipun itu bukan salah alana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status