Share

BAB 83

“Terima kasih, Abang.” Tangisannya justru semakin menjadi, namun ia berusaha untuk tersenyum kemudian menghirup aroma dari buket bunga.

“Maafkan aku sudah tak jujur padamu, aku punya alasan untuk ini. Aku hanya tak mau ....”

“Ssshhh ... sudah. Aku percaya padamu. Jangan menangis lagi.” Kubelai lembut kepalanya yang kini tertutup oleh hijabnya, kemudian kucium pucuk kepalanya. Sungguh aku tak sanggup melihat air mata wanita ini. Rasa sayangku padanya mampu mengalahkan rasa cemburuku.

Lalu beberapa menit kemudian, dari bibirmya mengalir cerita tentang pertemuannya dengan Wildan tadi pagi, tentang keterkejutannya atas kondisi mantan suaminya kini, serta niatnya untuk membantunya dengan sebagian uang hasil penjualan rumah mereka dulu. Rasa cemburu yang tadi menyesakkan dadaku menguap begitu saja mendengar penjelasannya.

Alana hanya melakukan kewajibannya, bagaimana pun Wildan memang berhak atas sebagian dari hasil penjualan rumah mereka. Aku bahkan mengusulkan agar Alana menyerahkan semua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
nah kaya gitu Darwin kmu aja ama inge bisa antar jemput ..begitu juga dgn Alana dn Wildan sekarang wildan dh sdr g mau ganggu Alana lagi tapi ingin jadi saudara biar sama2 enak ..g ada saling curiga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status