Share

Chapter 105

Andira yang masih berada di ruangan Martin Dailuna dengan sangat lemas dia mengenakan pakaiannya, dia menyentuh paha dan kemaluan miliknya yang berdarah. Bibirnya gemetar dan dia mulai menangis tubuhnya sangat gemetar.

Dia duduk di atas lantai bersandar pada dinding meja. Dia memeluk tubuhnya dan terus menangis, dia terisak, dan terus terisak. Ada perasaan menyesal dalam dirinya, dia sangat menyesal berada di rumah itu. Dia juga menyesal telah membuka hati pada Martin Dailuna. Air matanya terus mengalir membasahi pipi-pipi cantiknya.

Puas menangis, dia menghapus air matanya dengan sangat kasar, lalu berdiri, pakaiannya sudah lengkap pada tubuhnya, dan mulai membersihkan meja yang ternodai darah, serta lantai juga. Dia mengumpulkan pakaian Martin, dan keluar dari tempat itu.

Saat berada di bingkai pintu, dia menatap masuk ke dalam ruangan dengan mata basah miliknya. Dia dengan pelan menutup pintunya dan berjalan turun dengan air mata yang terus menetes. Saat menuruni tangga dia mene
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status