Share

Bab 19

Seperti yang Vivi harapkan, wajah Zeira berubah menjadi merah merona. " Dia bukan mertuaku, aku dan pak Reyhan hanya menikah kontrak, tidak ada rasa cinta diantar kami. Jika tidak karena utang ayah ? Aku tidak akan pernah menikah dengannya. Aku sangat mencintai Royhard" ucap Zeira dengan mata yang berkaca-kaca.

Vivi merasa bersalah."maaf Ra...aku hanya ingin menggodamu, aku tidak bermaksud untuk membuat kamu bersedih" sambil merangkul punggung Zeira dengan erat. Saat Vivi melepaskan pelukannya dia melihat Bara sedang berbicara dengan Rian.

"Ra, kamu datang dengan siapa?"

"Saya kemari hanya sendiri, ada apa Vi?" Ucap Zeira dengan bingung saat melihat wajah Vivi berubah menjadi tegang.

"Tidak apa-apa, tetapi kalau aku tidak salah, pria itu kan sopir pak Reyhan" ucap Vivi sambil mengarahkan satu jari rampingnya kearah Bara dan Rian.

Zeira mengalihkan tatapannya kearah jari Vivi. "Ya itu paman Bara, mengapa dia ada di sini?"

"Mana aku tahu, karena itu aku bertanya, kamu datang dengan siapa ?". Zeira belum sempat menjawab Vivi, tiba-tiba suara Rian terdengar dari arah pintu."Zeira pak Bara datang untuk menjemput kamu."

Jantung Zeira berdebar saat mendengar apa yang Rian katakan. Dia merasa Reyhan akan memarahinya saat tiba di rumah. Dengan rasa takut dia langsung melangkah mendekati Bara, tanpa menjawab Rian. "Iya paman, apa tuan Reyhan yang meminta paman untuk menjemput aku?"

"Iya Nyonya, karena sebentar lagi tuan besar akan tiba"

Zeira melangkah terlebih dahulu dan di ikuti Bara. Bara bisa melihat langkah Zeira yang begitu terburu-buru.

Saat mereka di perjalanan, Bara melihat wajah Zeira yang semakin pucat dan gelisah dari kaca spion. "Ada apa Nyonya?" Akhirnya Bara memberanikan diri untuk bertanya.

"Tidak apa-apa paman" Zeira berusaha tersenyum. Sesungguhnya dia ingin bertanya kepada Bara, namun dia tidak berani.

Setelah 45 menit mereka pun tiba di kediaman Nicolas. Zeira melihat Reyhan sedang berdiri di depan pintu utama dengan wajah dingin. Hal itu membuat Zeira semakin takut, tetapi dia memberanikan diri keluar dari mobil dan melangkah menuju pintu dengan kepala tertunduk. "Maaf tua" ucap Zeira dengan tiba-tiba.

Reyhan merasa bingung dengan Zeira. "Mengapa dia meminta maaf" ucap dalam hatinya. Lalu iya berjalan menuju ruang keluarga tanpa menjawab Zeira.

Saat Reyhan pergi dari pintu, Zeira menghela napas dengan kasar. Lalu ia melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya. Saat dia masuk ke kamar tamu yang selama 2 bulan ini ia tempati. Dia melihat Siti dengan 2 pelayang  lainnya sedang merapikan tempat tidur dan lemari. "Bibi apa yang kalian lakukan ?" Ucap Zeira dengan tiba-tiba yang membuat ke 3 pelayan itu terkejut.

"Tuan Besar sebentar lagi akan tiba Nyonya, tuan akan tinggal di kamar ini." Zeira merasa malu kepada dirinya sendiri. Dia lupa kalau dia akan tidur di kamar Reyhan sampai Richard kembali ke Prancis. Zeira tersenyum lalu pergi, dan masuk ke dalam kamar Reyhan.

Setelah 5 menit ia duduk di atas sofa yang ada di dalan kamar Reyhan, tiba-tiba pintu terbuka, dan Reyhan muncul dari balik pintu. Reyhan melihatnya dengan tatapan dingin."kenapa kamu tidak mandi"

Zeira menundukkan kepalanya dan berdiri dari sofa, lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi, tanpa melihat wajah Reyhan.

Setelah 30 menit berlalu, namun Zeira belum keluar dari kamar mandi."Kenapa wanita itu tidak keluar-keluar" ucap Reyhan. Lalu ia mengetuk pintu kamar mandi.

"Iya tuan" jawab Zeira dari dalam kamar mandi.

"Sudah 30 menit berlalu, apa kamu belum selesai, Daddy sebentar lagi akan tiba"

"Saya sudah selesai tuan, tetapi saya lupa membawa handuk, saya tidak berani keluar. Apa tuan bisa membantu untuk memberikan saya handuk?" 

Namun tidak ada jawaban, dia berpikir kalau Reyhan sudah keluar dari kamar. Saat dia membuka pintu kamar mandi, matanya bertemu dengan mata Reyhan. Zeira berteriak karena terkejut melihat Reyhan, ia refleks dengan cepat menutup  pintunya kembali

Sementara Reyhan hanya diam dan menikmati melihat pemandangan yang ada di hadapannya, dan dia merasa ada yang tidak beres di dalam celananya."Sial dia sengaja membangunkan macan tutul" ucap Reyhan saat melihat ada benjolan di celana boxer nya.

"Buka pintunya" ucap Reyhan dari balik pintu.

"Tidak aku tidak mau"

"Buka.... Apa kamu tidak mengerti" suara Reyhan terdengar marah. Sehingga Zeira terpaksa membuka pintu dan menutup tubuhnya dengan pakaina kotor yang bekas ia pakai tadi.

Saat dia membuka pintu, tiba-tiba Reyhan menarik lengannya dan melemparnya ke atas tempat tidur. Lalu menindihnya dari atas."Kamu yang membangunkannya, kamu harus bertanggung jawab. Ucap Reyhan dan meremas kedua gundukan besar yang ada di dada Zeira.

*

*

*

*

*

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Diani
byk koinnya
goodnovel comment avatar
Tita
kebanyakan koin
goodnovel comment avatar
Al Bagol
njiir jd pengen unintal nih, koin kebanyakan 1 bab nya tetapi aja Napa 3 kin 1 bab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status