Share

Bab 13-Terkabulnya doa

Brisia yang sedang fokus menonton acara kesukaannya langsung bangkit saat melihat adiknya lewat di belakangnya.

"OMG! Bi, kok tidak bilang-bilang kalau mau pulang? Aku kan bisa jemput kamu di bandara," kata Brisia seraya memeluk Bianca.

Wanita muda itu tersenyum seraya membalas pelukan Brisia untuk mengobati rasa rindunya karena sudah bertahun-tahun tidak bertemu.

"Tidak usah repot-repot Kak, lagi pula tadi Bi ke rumah sakit dulu." Jawab Bianca seraya melepaskan pelukannya.

"Untuk apa?" tanya Brisia acuh tidak acuh.

"Jenguk Babas." Jawab wanita cantik itu seraya menaruh tas yang sedari tadi dijinjingnya. Raut wajah Brisia langsung berubah. Sorot kebencian itu tercetak nyata dalam manik mata bulatnya.

"Apa aku tidak salah dengar? Kamu jauh-jauh deh dari anak pembawa sial itu," pinta Brisia dengan sinis.

"Kak!" bentak Bianca tidak terima lagi-lagi adiknya dikatakan yang tidak-tidak.

"Kakak apa-apaan sih? Masih saja menyal

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status