Share

Bab 29

Setelah tawa ini terhenti, bergegas aku masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa. Aku melirik ponsel yang layarnya berkedip. Kuraih ponsel tersebut.

Ternyata ada notifikasi dana masuk sejumlah uang yang biasanya ditranfer oleh Mbak Lita– hasil dari penarikan tagihan kontrakan. 

Aku mengulas senyum. Setidaknya uang-uang yang memang menjadi hak milik Daffa dan juga aku, aman di genggamanku. Tak kan kubiarkan gund*k suamiku itu bisa menikmati pundi-pundi uangku itu. 

****

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam dan Mas Pandu beserta kroni-kroninya sudah pulang sejak selepas adzan magrib tadi. 

Namun sampah detik ini, lelaki itu tak kunjung masuk ke dalam kamar walau hanya sekedar menengok dan menanyakan kabar Daffa.

"Sepertinya aku perlu mengetes keahlian kamera pengintai itu," lirihku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status