Share

29. Nikah Jalur Kepleset

Asher sesekali melirik Isyana yang sejak masuk mobil hanya diam. Pikirannya juga menjadi gelisah. Takut jika Isyana berpikir macam-macam mengenai mengenai perkataan Cakra tadi.

“Nona, maaf tadi hanya bisa traktir di restoran fast food. Jika ada rejeki lebih, saya traktir di restoran yang elite ya.”

Isyana yang sejak tadi melamun entah apa. Menoleh ke arah Asher. Pria bule itu juga kebetulan menoleh ke arah Isyana.

Dalam beberapa detik, mereka saling pandang. Di antara mereka seperti ada angin yang membelai.

“Eh, lo tidak perlu pikirkan pernyataan Cakra. Anak itu sering membual. Lagi pula, gue juga bisa makan tanpa harus nunggu traktir. Gue bukan perempuan yang jalan sama cowok terus harus ditraktir kali, Ash.”

Isyana mengakhiri kata dengan senyuman. Memaksa Asher mempercayainya.

“Iya Nona. Maaf ya, anda jadi tidak nyaman. Tadinya saya akan mencegah Nona. Tapi Nona sudah keburu pergi mengambil tempat duduk,” ucap Asher yang merasa bersalah dengan kejadian ini.

“Oh jadi lo udah t
Hayu Ayaka

Halo Reader, terima kasih yang sudah membaca kisah ini. Semoga menikmati sampai akhir nanti ya. Catatan : Bojo = suami

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status