Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 302. Sikap Seorang Dean Wilson

Share

Bab 302. Sikap Seorang Dean Wilson

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-07-15 22:59:34

'Nyonya Giselle, satu kaki Nyonya tidak bisa berfungsi dengan baik. Meskipun Nyonya sudah sembuh, Nyonya akan tetap berjalan menggunakan kursi roda atau bisa dengan tongkat cane, kalau tidak tubuh Nyonya tidak akan bisa berdiri seimbang.'

Giselle terdiam dalam lamunannya. Ia duduk di atas kursi roda dan diam menatap pemandangan luar kota Lasster di sore hari.

Cahaya matahari yang hangat menerpa wajah cantik Giselle. Wanita itu sudah lelah menangisi hidupnya yang seperti ini.

Giselle menundukkan kepalanya menatap kedua kakinya, salah satu kakinya terbungkus oleh kain putih yang sangat tebal. Kaki itu tidak berasa sama sekali, bahkan Giselle tidak bisa menggerakkannya sama sekali. Selain luka bakar yang parah, syaraf dan ada cedera tulang serius di dalamnya yang membuat kaki kiri Giselle benar-benar tidak lagi berfungsi.

"Apa yang harus aku lakukan dengan satu kakiku ini? Apakah aku nanti kedepannya akan menjadi beban untuk suami dan anakku?" Giselle mengerjapkan kedua matanya yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dapurku
sy suka dengan kehangatan seorang Dean wilson
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 304. Hari Kepulangan Giselle

    Hari telah berganti, pagi ini dokter sudah mengizinkan Giselle untuk pulang. Dokter kembali memeriksa kaki kiri Giselle dan mengganti perbannya. Wanita itu duduk di atas kursi roda dan diam mencekal lengan Gerald. "Hari Senin depan, Nyonya kembali ke sini lagi. Saya perlu mengecek kondisi kaki Nyonya," ujar dokter. "Baik, dok." "Mungkin sekitar satu sampai dua bulanan, Nyonya masih perlu menggunakan kursi roda. Setelah itu, nanti belajar berjalan dan menggunakan tongkat." Mendengar penjelasan dokter, wajah Giselle berubah sedih. Tapi wanita itu menganggukkan kepalanya. "Ini resep obat yang harus Nyonya minum sehari tiga kali, ya, Tuan." Dokter itu menunjukkan dan menjelaskan pada Gerald. "Baik. Terima kasih, Dokter Killian," ucap Gerald tersenyum. "Sama-sama, Tuan Gerald. Semoga Nyonya segera sembuh." Giselle dan Gerald mengangguk dan tersenyum. Baru setelah itu, mereka berdua berjalan keluar dari dalam ruangan dokter tersebut. Gerald mendorong pelan kursi roda yang Giselle

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 303. Yang Tidak Bisa Jauh dari Elodie

    Di kediaman Keluarga Martin. Malam ini Kai diam di kamarnya. Ia menatapi mainan puzzle yang berada di atas meja belajarnya. Biasanya, malam-malam begini Elodie ada di dalam kamarnya yang mengacaukan semua kamar Kai. Tapi saat ini, Kai merasa sangat kesepian lagi. "Elodie..." Kai diam mengusap wajahnya. "Kau sekarang sedang apa? Kau di mana? Di rumah sakit arah di rumah?" Kai merasa sangat kesepian. Mamanya juga berkali-kali bilang kalau rumahnya terasa sepi sejak Elodie pulang. Bahkan hal itu dirasakan oleh Kai selama dua harian ini. Kai menatap dua box susu pisang di atas meja belajarnya. "Aku kangen, Elodie," ucap Kai tanpa sadar menatap layar ponselnya yang menunjukkan foto Elodie bersama Kai dan kuda kesayangannya. "Aku kangen kau, Anak kecil nakal..." Helaan napas panjang lolos dari bibir Kai. Pemuda itu menatap gambar di layar ponselnya selama beberapa detik, sebelum ia terdiam dan menemukan sebuah ide.Kai langsung beranjak dari duduknya. Ia berjalan cepat membuka lemari

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 302. Sikap Seorang Dean Wilson

    'Nyonya Giselle, satu kaki Nyonya tidak bisa berfungsi dengan baik. Meskipun Nyonya sudah sembuh, Nyonya akan tetap berjalan menggunakan kursi roda atau bisa dengan tongkat cane, kalau tidak tubuh Nyonya tidak akan bisa berdiri seimbang.' Giselle terdiam dalam lamunannya. Ia duduk di atas kursi roda dan diam menatap pemandangan luar kota Lasster di sore hari. Cahaya matahari yang hangat menerpa wajah cantik Giselle. Wanita itu sudah lelah menangisi hidupnya yang seperti ini. Giselle menundukkan kepalanya menatap kedua kakinya, salah satu kakinya terbungkus oleh kain putih yang sangat tebal. Kaki itu tidak berasa sama sekali, bahkan Giselle tidak bisa menggerakkannya sama sekali. Selain luka bakar yang parah, syaraf dan ada cedera tulang serius di dalamnya yang membuat kaki kiri Giselle benar-benar tidak lagi berfungsi. "Apa yang harus aku lakukan dengan satu kakiku ini? Apakah aku nanti kedepannya akan menjadi beban untuk suami dan anakku?" Giselle mengerjapkan kedua matanya yang

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 301. Aku 'kan Selalu Ada Untukmu

    Gerald kembali ke rumah sakit bersama dengan Elodie. Ia menggendong putri kecilnya dan membawa sebuah paper bag berisi mainan yang Elodie minta. Berhari-hari tidak melihat Elodie, Gerald merasa seperti orang gila. Ia benar-benar sangat merindukan putri kecilnya tersebut. "Mamanya Elodie di mana, Pa?" tanya anak itu dengan bibir manyun dan mata mengerjap. "Mama ada di dalam kamar sana, Sayang. Nanti, kalau Elodie di dekat Mama, Elodie tidak boleh menyentuh kaki kiri Mama, karena masih sakit, paham?" "Heem, paham!" Anak itu mengangguk cepat. Tak lama kemudian, mereka tiba di depan pintu kamar inap Giselle. Di depan ada Sergio yang berbincang dengan Stefan. Gerald membuka pintu kamar rawat inap Giselle. Kedatangannya disambut dengan senyuman yang sangat hangat oleh istrinya. "Mama..." Elodie menatap ke arah Giselle dengan bibir mencebik siap menangis. Masih dalam pelukan Gerald, Elodie sudah mengulurkan kedua tangannya pada sang Mama. "Ya ampun, anak cantik Mama. Mama rindu seka

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 300. Kai Kesal, Elodie Akhirnya Pulang!

    Hari sudah sore, saat ini Gerald datang ke kediaman Martin. Gerald ingin menjemput Elodie, karena Giselle terus menanyakan keberadaan anaknya. Kedatangan Gerald di sana disambut dengan hangat oleh Elodie. Putri kecilnya yang langsung berhambur memeluk dengan erat."Papa, Elodie rindu sekali..." Anak itu mendusal dalam pelukan Gerald. "Papa juga rindu sekali dengan Elodie, Sayang," jawab Gerald mengecup pipi gembil Elodie. Amara dan Martin tersenyum melihatnya. Kai juga ada di sana dengan ekspresi kesal dan bersungut-sungut. Padahal baru saja ia pulang ikut Paman-pamannya berburu di hutan, bermain dengan Elodie belum genap satu jam, Gerald sudah datang dan bilang akan membawa Elodie pulang. "Elodie sejak pagi tadi memintaku untuk menelfonmu, Rald. Aku malah takut dia mengajak pulang, jadi aku alihkan perhatiannya," ucap Martin sambil tersenyum. "Dengan adanya Elodie di sini, aku seperti punya anak lagi." Gerald terkekeh, ia mengusap pucuk kepala putri kecilnya yang duduk di pangk

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 299. Keputusan Gerald yang Tepat

    Giselle tampak murung dan sedih saat Gerald mengatakan yang sebenarnya padanya bahwa kaki kirinya tidak akan berfungsi lagi. Hal ini membuat Giselle merasa sangat sedih. Ia membayangkan betapa menyedihkan hari-harinya nanti. Giselle duduk di atas ranjang rumah sakit dan menatap ke arah jendela luar, di sampingnya masih ada Gerald yang sejak tadi berusaha membujuknya makan. "Sayang, kau harus makan. Kondisimu harus pulih lebih dulu," ujar Gerald mengelus pipi Giselle yang terasa hangat. "Aku tidak lapar," jawab Giselle dengan kepala tertunduk. Gerald meletakkan piring makanan itu di atas meja. Ia mengusap pipi Giselle yang basah. Gerald memperhatikan Giselle yang sejak tadi menatap kedua kakinya. "Bagaimana aku bisa menemani Elodie nanti?" lirih Giselle mengusap air mata di pipinya. "Aku takut..." "Apa yang kau takutkan, Sayang, hm? Aku 'kan sudah berjanji padamu kalau aku akan selalu menjagamu." Gerald mengelus kening Giselle dan menyilakkan anak rambutnya. Wani

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status