Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 306. Membuatmu Membusuk di Penjara, Laura!

Share

Bab 306. Membuatmu Membusuk di Penjara, Laura!

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2025-07-17 08:59:01

Pagi ini, Gerald memutuskan untuk datang ke kantor polisi bersama Sergio. Sejak tadi, ia sudah bersiap, bahkan Gerald masih menyempatkan untuk merawat Giselle lebih dulu sebelum pergi.

Setelah beberapa hari yang lalu, Gerald belum mendatangi kantor polisi lagi dan ia belum berbicara dengan pemuda bernama Kal yang telah menyelamatkan Giselle secara tidak langsung.

Kini, Gerald masih bersiap untuk pergi. Laki-laki itu berdiri di depan cermin di kamarnya dan tengah memakai tuxedo hitam miliknya.

"Sayang..." Giselle memanggil Gerald dengan pelan.

"Hm, ada apa?" Gerald membalikkan badan dan menatap Giselle dengan hangat.

"Nanti, kalau kau bertemu dengan Kal. Tolong tanyakan tentang imbalan yang dia minta. Waktu itu ... aku sangat ketakutan dan aku bilang kalau suamiku bisa meminta imbalan berapapun yang dia mau, dan—"

"Memangnya berapa yang dia minta waktu itu?" tanya Gerald sambil memasang arlojinya.

"Li-lima miliar."

Kegiatan Gerald memasang arloji pun terhenti, ia menatap Giselle
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 308. Kenalkan, Pacarnya Elodie!

    Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, Elodie baru saja pulang dari sekolahnya. Anak itu dijemput oleh Stefan sejak beberapa menit yang lalu. Dengan wajah riang seperti biasa, Elodie berjalan masuk ke dalam rumah. "Elodie pulang...!" Anak itu berteriak dan berlari, di belakangnya ada Stefan yang membawakan tas miliknya. Elodie menghentikan langkahnya saat ia menoleh ke arah ruang tamu. Ia terkejut saat melihat Kai di sana bersama Giselle yang duduk di kursi roda sambil memangku buket bunga Peony yang sangat cantik. Tetapi, pandangan Elodie tertuju pada Kai yang kini tersenyum padanya. "Kakak..." Elodie berjalan mendekati Kai dengan wajah cemberut. "Kak Kaivan sudah sejak tadi menunggu Elodie," ujar Giselle pada putri kecilnya. "Oh ya?" Elodie menatap Kai yang duduk di hadapannya. "Tentu saja!" Kai menarik lengan Elodie dan membawa anak kecil itu dekat dengannya. Elodie terkikik geli, ia memeluk Kai dan duduk dipangkuannya. Giselle sudah tidak kaget dengan mereka yang terlihat se

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 307. Tawaran yang Menguntungkan

    Gerald duduk berdua dengan Kal. Ia berhadapan dengan pemuda berusia dua puluh empat tahun tersebut. Wajahnya yang tampan, iris biru matanya yang tenang seperti milik Giselle, rambut hitamnya, dan kulit putihnya, dia pemuda yang sangat cerdas dan memiliki ketenangan yang tinggi. "Untuk apa kau menungguku?" Gerald menarik kursi dan duduk dengan santai. "Apa kau pikir aku akan membebaskanmu? Atau—""Tidak penting. Saya ingin bertanya apakah Tuan menemukan Nyonya? Bagaimana kondisinya?" Gerald menatap lekat pemuda itu, wajahnya menjadi serius saat dia bertanya tentang Giselle. Gerald tahu, pemuda ini tidak main-main. "Kau bisa melihat sendiri nanti," jawab Gerald. Kal tersenyum tipis dan mengangguk. Ia mengembuskan napasnya panjang. "Uang satu miliar melayang, saya malah dipenjara. Untungnya yang saya selamatkan istri seorang miliarder, jadi saya masih dapat uang!" seru Kal memejamkan kedua matanya dan mendongakkan kepalanya. Gerald terkekeh dengan ucapan pemuda itu. Setelah berhar

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 306. Membuatmu Membusuk di Penjara, Laura!

    Pagi ini, Gerald memutuskan untuk datang ke kantor polisi bersama Sergio. Sejak tadi, ia sudah bersiap, bahkan Gerald masih menyempatkan untuk merawat Giselle lebih dulu sebelum pergi. Setelah beberapa hari yang lalu, Gerald belum mendatangi kantor polisi lagi dan ia belum berbicara dengan pemuda bernama Kal yang telah menyelamatkan Giselle secara tidak langsung. Kini, Gerald masih bersiap untuk pergi. Laki-laki itu berdiri di depan cermin di kamarnya dan tengah memakai tuxedo hitam miliknya. "Sayang..." Giselle memanggil Gerald dengan pelan. "Hm, ada apa?" Gerald membalikkan badan dan menatap Giselle dengan hangat. "Nanti, kalau kau bertemu dengan Kal. Tolong tanyakan tentang imbalan yang dia minta. Waktu itu ... aku sangat ketakutan dan aku bilang kalau suamiku bisa meminta imbalan berapapun yang dia mau, dan—""Memangnya berapa yang dia minta waktu itu?" tanya Gerald sambil memasang arlojinya. "Li-lima miliar." Kegiatan Gerald memasang arloji pun terhenti, ia menatap Giselle

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 305. Kau Tetap Istriku yang Sempurna

    Hari sudah gelap, jam menunjukkan pukul tujuh malam. Udara di luar cukup dingin. Giselle duduk di kursi rodanya yang berada di dekat jendela. Sesekali ia menoleh menatap ke arah teras samping rumahnya melihat pemandangan malam. Malam yang gelap membuat Giselle kembali teringat malam-malam beberapa hari yang lalu yang sangat menyeramkan. Caesar yang tengah berbincang-bincang dengan Sergio di ruang keluarga, tiba-tiba laki-laki itu mendekati Giselle. "Sayang, kenapa? Mau ke kamar?" tawarnya. "Tidak. Elodie belum tidur, aku masih mau di sini," jawabnya sambil tersenyum. "Aku melihat bunga-bunga yang kita beli di pameran waktu itu, sudah berbunga semuanya. Padahal aku tinggal beberapa hari saja."Senyuman terukir lembut dan manis di kedua sudut bibir Giselle. Gerald memperhatikan wajah istrinya dalam-dalam. Saat melihat wanitanya ini tersenyum, ada rasa lega di hati Gerald yang berdesir. Setidaknya, Giselle sudah bisa tersenyum kembali. "Kau ingin melihatnya dari dekat? Kita bisa du

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 304. Hari Kepulangan Giselle

    Hari telah berganti, pagi ini dokter sudah mengizinkan Giselle untuk pulang. Dokter kembali memeriksa kaki kiri Giselle dan mengganti perbannya. Wanita itu duduk di atas kursi roda dan diam mencekal lengan Gerald. "Hari Senin depan, Nyonya kembali ke sini lagi. Saya perlu mengecek kondisi kaki Nyonya," ujar dokter. "Baik, dok." "Mungkin sekitar satu sampai dua bulanan, Nyonya masih perlu menggunakan kursi roda. Setelah itu, nanti belajar berjalan dan menggunakan tongkat." Mendengar penjelasan dokter, wajah Giselle berubah sedih. Tapi wanita itu menganggukkan kepalanya. "Ini resep obat yang harus Nyonya minum sehari tiga kali, ya, Tuan." Dokter itu menunjukkan dan menjelaskan pada Gerald. "Baik. Terima kasih, Dokter Killian," ucap Gerald tersenyum. "Sama-sama, Tuan Gerald. Semoga Nyonya segera sembuh." Giselle dan Gerald mengangguk dan tersenyum. Baru setelah itu, mereka berdua berjalan keluar dari dalam ruangan dokter tersebut. Gerald mendorong pelan kursi roda yang Giselle

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 303. Yang Tidak Bisa Jauh dari Elodie

    Di kediaman Keluarga Martin. Malam ini Kai diam di kamarnya. Ia menatapi mainan puzzle yang berada di atas meja belajarnya. Biasanya, malam-malam begini Elodie ada di dalam kamarnya yang mengacaukan semua kamar Kai. Tapi saat ini, Kai merasa sangat kesepian lagi. "Elodie..." Kai diam mengusap wajahnya. "Kau sekarang sedang apa? Kau di mana? Di rumah sakit arah di rumah?" Kai merasa sangat kesepian. Mamanya juga berkali-kali bilang kalau rumahnya terasa sepi sejak Elodie pulang. Bahkan hal itu dirasakan oleh Kai selama dua harian ini. Kai menatap dua box susu pisang di atas meja belajarnya. "Aku kangen, Elodie," ucap Kai tanpa sadar menatap layar ponselnya yang menunjukkan foto Elodie bersama Kai dan kuda kesayangannya. "Aku kangen kau, Anak kecil nakal..." Helaan napas panjang lolos dari bibir Kai. Pemuda itu menatap gambar di layar ponselnya selama beberapa detik, sebelum ia terdiam dan menemukan sebuah ide.Kai langsung beranjak dari duduknya. Ia berjalan cepat membuka lemari

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status