Share

Syukuran

"Eh, Mbak Melan. Sedang apa?" Mas Bayu juga mengenalinya.

Aku menyempitkan mata, bahkan terdengar nada ramah pada Mas Bayu. Apa jangan-jangan ....

"Oh, ini pengen makan bebek bakar aja. Apa aku boleh gabung?" tanya wanita yang di panggil Mas Bayu dengan sebutan Melan.

Apa? Gabung. Yang benar saja. Bahkan sejak awal, dia tak melirikku sama sekali. Seolah aku dianggap hantu sama dia. Ganjen.

"Boleh, silahkan. Perkenalkan dia istriku Fitri dan itu anakku Ilham." Akhirnya wanita itu baru mau memandangku, tersenyum sedikit kemudian malah duduk disebelah Mas Bayu.

Duh ... Kesal.

"Sama siapa? Ngga sama Engkong?" tanya Mas Bayu. Aku tak mengerti siapa yang di panggil engkong.

"Ngga, sendirian aja. Kalau sama engkong suka lama! Lama jalannya." Dia berbisik di akhir kata. Tapi aku tetap bisa mendengar.

Siapa engkong dan siapa Melan. Ingin bertanya lebih jauh tapi sepertinya waktunya belum tepat.

Melan bercerita pada Mas Bayu tanpa beban. Seolah sudah kenal Mas Bayu lama. Aku hanya menyimak d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status