Share

Siapa Yang Dibawa ke Rumah?

PART 19

Pak Brahma menatap lurus ke arahku. Begitu pun aku sebaliknya. Kami bagai dua orang petarung yang sedang saling mengukur kemampuan lawan.

"Kalau Pak Brahma tidak bisa menjawab pertanyaan saya, maka lebih baik saya putuskan untuk tidak menerima tawaran dari Bapak.

Saya tak suka berteka-teki, menebak-nebak apa kiranya imbalan yang harus saya berikan atas kebaikan Bapak. Hal itu tentu hanya mengganjal pikiran saja nantinya."

Kataku lagi. Lugas dan tegas.

Lelaki itu tiba-tiba tersenyum. Memamerkan deretan giginya yang rapi dan putih alami. Tapi aku tahu, di balik senyumannya, laki-laki itu memiliki sebuah maksud dan tujua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status