Share

Bagian 42

"Bagaimana hasil tes darahnya, Dok?" tanyaku ketika jam visit dokter pagi ini. 

Sudah enam hari Emyr dirawat. Setiap hari selalu diambil darah untuk dianalisis laboratorium. Setiap hari itu pula dia selalu histeris menolak, menangis kencang. Belum lagi ketika infus macet. Melihatnya meronta sakit sekaligus takut, rasanya hatiku nelangsa.

Hampir setiap saat minta pulang. Beruntung Mas Harsa begitu sabar menghiburnya, menggendongnya keliling taman atau koridor rumah sakit.

"Sudah bagus, Bu. Naiknya signifikan. 172.000 per mikroliter darah. Sudah di atas batas minimal normal."

"Alhamdulillah. Berarti sudah boleh pulang, Dok?" Mas Harsa yang menyahut. Dia sudah seminggu ini mangkir dari kebun. Memang bisa ditukar dengan hari cuti setahun. Namun, sebelumnya dia juga sudah beberapa kali mangkir sehingga jika lebih lama lagi, akumulasi akan melebihi jumlah hari cuti.

"Boleh, Pak. J

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Hapsa Galigo
sedihku semoga ndak jadi cerai...
goodnovel comment avatar
Jacobus Djaya
ikut nyesek ...
goodnovel comment avatar
Chida
tidak bisa berkata apa-apa kalo kayak gini...sedih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status