Share

83 (bagian 1)

Tetapi perkataan wanita tersebut bernada sedikit tinggi. Amel yang melihat pertengkaran antara Mama dan anak itu hanya tertawa. Melihat sang Kakak ipar mentertawakannya, ia mencebik lalu melangkah pergi.

"Aishh ... dia malah marah, ya udah Mah. Kami pamit ke kantor Mas Raffa dulu ya, aku mau bawain bekel nih," ujar Amel.

Wulan mengangguk dan Amel tidak lupa memintar agar sang mertua memberitahu Ibunya. Wanita itu bergegas mengejar Shilla, terlihat gadis tersebut kini tengah memanaskan kendaraan roda empat dan sedang berbincang dengan Mama Panji.

"Eh, Amel. Semangat ya, moga diperut kamu itu ada buah hati kalian, duh rasanya pengen banget gendong bayi."

Mama Panji berujar kala Amel sudah di dekat mereka. Ia berkata sambil memegang perut istri Raffa. Mendengar hal itu Amel hanya mengulas senyum kecil lalu berpamitan. Shilla bergegas melajukan kendaraan roda empat tersebut.

"Kapan lo mau hamil keponakan gue, Mel? Banyak yang pengen gendong bayi tuh," celetuk Shilla.

Amel menoleh menatap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status