Cleo dan Nick semakin dekat dan hubungan mereka tidak bisa di artikan sebagai hubungan saudara angkat. Setiap kali pulang kerja, mereka sering menghabiskan malam bersama dan pergi berdua. Rasanya bagi Cleo itu sangat menyenangkan, dia tidak ingin semuanya berlalu begitu saja. Ketika hatinya ingin mengakhirnya, tapi ada pemberontakan dalam dirinya. Selalu menyerah pada rayuan Nick dan akhirnya dia kembali terbuai dengan perlakuan manis dari laki-laki tampan itu.Entah Cleo merasakan apakah Nick mencintainya juga atau hanya sebagai penghilang rasa sepinya karena jauh dari Shopia kekasihnya. Tapi dia ingat Nick mengatakan kalau dirinya berbeda dari Shopia, entah apa maksudnya.Seperti malam ini, mereka tidur bersama setelah bercinta. Nick sudah tertidur pulas, dalam dekapan laki-laki itu Cleo masih membuka matanya. Rasa bahagia sekaligus khawatir akan ada yang mengetahui kalau dirinya hampir setiap malam tidur dengan Nick.Hatinya sangat lemah, dia ingin menyudahi apa yang sudah dia mul
Hari-hari Cleo dan Nick semakin mesra dan seakan mereka sedang di mabuk cinta. Berangkat dan pulang kantor bersama, membuat Cleo sangat bahagia. Memang terkadanga Nick terlambat pulang, Cleo selalu menunggunya.Siang hari, ketika Nick sedang rapat keluar. Janet menemui Cleo di ruang kantornya, sekretaris Nick itu ingin bicara dengan Cleo sesuai apa yang dia inginkan.Tok tok tok.Suara pintu di ketuk, Cleo hanya menatap saja. Karena pintu itu terbuka, tampak Janet masuk ke dalam ruangan Cleo. Gadis itu kaget dengan kedatangan sang sekretaris bosnya."Waah, ada angin apa Nona Janet datang ke ruanganku ini." kata Cleo dengan senyum senangnya.Janet hanya senyum segaris, dia duduk di sofa. Menatap sekeliling ruangan Cleo. Tampak sederhana, tidak terlalu banyak barang di ruangan itu. Cleo memperhatikan apa yang di perhatikan Janet di ruangannya, dia pun duduk di hadapan Janet."Ruanganku memang seperti ini, Nona Janet." kata Cleo membuka pembicaraan."Ya, seharusnya kamu tahu posisimu di
Cleo bingung dengan mencari cara menghindar dari Nick, di dalam kantornya dia mondar mandir memikirkan bagaimana pulang kantor ini tidak dengan Nick. Dia ingin pulang sendiri dan laki-laki itu selalu saja punya cara untuk selalu meluluhkan hatinya."Bagaimana ini, apakah aku harus terus terjerat rayuannya itu? Aku tidak bisa terus-terusan terpesona dengan Nick. Dia sudah punya Shopia, dan aku? Hanya sebagai pelampiasan saja." ucap Cleo menyadari akan kesalahannya terpesona dan jatuh cinta pada saudara angkatnya itu.Sedangkan laki-laki itu tidak mengatakan apa pun, hanya menyukai saja. Tapi setiap perhatiannya sangat memabukkan Cleo, membuat gadis itu tidak bisa lepas dari jerat pesonanya.Tapi kali ini, Cleo mencoba untuk melepaskan jerat itu. Berpikir bagaimana dia akan lepas dari laki-laki itu, meski dia sendiri sedih akan hal itu. Namun, dia harus mengakhirinya.Tapi bagaimana mengakhirinya?Sedangkan dia sendiri masih tinggal dengan Nick di rumahnya, itu artinya dia dan Nick masi
Cleo seperti biasa bangun lebih dulu sebelum Nick, dia menggeser tubuhnya dari samping agar laki-laki yang masih terlelap itu tidak terganggu. Di ambilnya baju kimono dan mengenakannya di tubuhnya yang polos.Ya, lagi-lagi Cleo harus pasrah dengan rayuan dan godaan Nick mengajaknya bercinta. Selalu saja pesona Nick yang selalu memporak porandakan kekuatan hatinya yang sejak kemarin dia kumpulkan untuk menolak Nick."Aku lemah, hatiku lemah Nick. Kamu selalu saja bisa membuatku tak berdaya, apakah akan seperti ini terus? Sampai kapan?" ucap Cleo lirih.Dia merendamkan tubuhnya di bethup, menghilangkan rasa penat di tubuhnya karena semalam Nick benar-benar membuatnya lelah. Dia cemburu karena Cleo pergi dengan Roman, senyum Cleo mengembang mengingat ucapan Nick yang cemburu pada Roman."Apakah dia mencintaiku?" ucap Cleo.Cleo memejamkan matanya, menikmati aromaterapi yang dia tuangkan dalam bethup itu. Hingga hampir satu jam, dan di atas ranjang Cleo. Nick menggeliatkan tubuhnya, mengg
Hubungan Cleo dan Nick semakin tidak terkendali. Lebih tepatnya Cleo yang terjerat dengan rayuan dan godaan Nick. Laki-laki tampan sejuta pesona itu benar-benar membuat Cleo tidak bisa lepas darinya. Membuat sekretaris Nick, Janet menjadi jengah dengan kedekatan dan keakraban keduanya.Saat rapat tahunan internal antara direktur bagian serta pimpinan utama direktur serta dewan direksi untuk evaluasi semua pekerja serta keuangan perusahaan. Tak terkecuali Cleo, dia mengikuti rapat internal itu. Dia duduk di tempatnya, di sampingnya Nancy. Keduanya sangat senang dengan rapat internal itu, berbeda dengan Janet. Sekretaris Nick."Cleo, ini pertama kalinya kamu mengikuti rapat tahunan ya." kata Nancy."Ya, aku baru kali ini. Apakah ketua dewan direksi itu memang pemilik saham terbesar di perusahaan ini?" tanya Cleo."Oh ya, kamu belum tahu ya. Kalau ketua dewan direksi itu adalah ayahnya Nona Shopia, kekasih Tuan Nick." jawab Nancy."Waah, benarkah? Aku baru tahu." ucap Cleo.Dari informas
"Halo?""Selamat siang, Nona Cleo. Apa anda bisa datang ke rumah sakit?" tanya perawat di seberang sana."Kenapa? Apa mamaku sudah bangun?" tanya Cleo berharap kabar itu yang dia terima."Sebaiknya Nona Cleo datang saja ke rumah sakit, saya tidak bisa menjelaskannya pada anda. Biar dokter saja yang menjelaskan semuanya." kata perawat."Oh, ya baiklah perawat. Saya segera kesana.""Iya Nona Cleo, saya tutup teleponnya.""Ya, terima kasih atas pemberitahuannya perawat.""Sama-sama Nona Cleo."Klik!Cleo menutup sambungan teleponnya, dia masukkan ponselnya ke dalam tasnya. Kemudian segera membereskan berkas yang ada di mejanya, setelah selesai segera melangkah keluar dari ruangannya. Tapi di depan pintu Nancy berdiri, heran dengan Cleo yang tampak resah dan terburu-buru."Kamu mau kemana Cleo?" tanya Nancy mengerutkan dahinya."Aku mau ke rumah sakit, perawat mamaku mengatakan aku harus segera datang ke rumah sakit, entah apa yang terjadi dengan mamaku. Tolong aku Nancy, katakan aku kerj
Cleo menangis sejadi-jadinya di depan jasad mamanya, dia sedih dan menyesal kenapa tidak sering datang menjenguk mamanya sejak tinggal di rumah Nick. Meski dia sibuk, tapi hatinya sangat rapuh karena cinta yang dia rasakan pada laki-laki itu yang memperdayanya dengan pesona dan rayuannya. Sehingga dia melupakan mamanya di rumah sakit.Rasa sesal kini melanda gadis itu, menangis dengan perasaan yang sangat pilu. Beberapa jam dia meratapi kepergian mamanya, para perawat dan dokter Chris memberinya semangat dan turut bela sungkawa.Kini alat medis yang selama hampir satu tahun menempel di tubuh mamanya harus di lepas satu persatu. Perawat Lucy, yang selama ini merawat mama Cleo itu juga merasa kasihan pada gadis di depannya. Dia mendekat dan mengusap punggung Cleo."Nona harus sabar ya, mungkin ini sudah jalan Tuhan." kata perawat Lucy menenangkan Cleo.Gadis itu pun tiba-tiba memeluk perawat Lucy erat. Tentu saja perawat itu kaget, tapi dia tahu mungkin Cleo butuh pelukan dari seseorang
Upacara pemakaman telah usai, Cleo masih berdiri di depan makam mamanya. Mamanya di makamkan di samping makam papanya, makam keduanya sudah bertabur bunga. Emily yang sejak dari rumah sakit mendampingi Cleo, masih berdiri di belakang gadis itu.Emily ikut dengan kedua orang tua Cleo sejak masih gadis, dan Cleo baru menginjak remaja. Jadi keduanya sangat akrab sekali sebenarnya, Emily juga menempati apartemen Cleo yang kosong. Dia bekerja di toko bunga, dan sore hari pasti pulang ke apartemen Cleo."Mama, papa, kalian tega meninggalkan aku sendiri. Hik hik hik." ucap Cleo meratapi kedua orang tuanya yang sudah tiada.Emily mendekat, tangannya memegangi pundak Cleo. Dan gadis itu pun menangis dalam pelukan Emily."Menangislah Nona saat ini, besok-besok anda harus tegar dan kuat. Ada aku di sisi Nona selamanya, aku akan menjaga Nona sampai kapan pun. Jangan khawatir, Nona Cleo." ucap Emily."Aku sedih, Emily. Mamaku menyerah dengan rasa sakitnya, mamaku sudah tidak sakit lagi. Hik hik hi