Berawal dari one night stand dengan Nick Carter yang mengaku sebagai adik angkatnya, Cleopatra Simpson semakin terpesona dan terjebak dalam pesona laki-laki tampan dan mempesona itu. Dia terjebak dalam cintanya sendiri dengan Nick, hingga tidak bisa menolak apa pun yang Nick mau. Dia, Cleopatra Simpson gadis yang di tinggal bunuh diri oleh ayahnya karena kebangkrutan perusahaannya. Hingga Nick Carter datang dan mengatakan kalau dia adalah anak angkat dari Tuan Simpson. Cleo di ajak tinggal bersama Nick di rumahnya, juga di beri pekerjaan yang sesuai dengan jabatannya dulu. Hingga benih cinta tumbuh dalam hati Cleo, tapi dia tidak bisa mengungkapkan secara langsung karena Nick sendiri sudah memiliki seorang kekasih. Dia terjebak jerat pesona Nick, hingga akhirnya kekasih Nick mengetahui kalau Cleo dan Nick memiliki hubungan lebih dari seorang saudara angkat. Suatu malam kekasih Nick memergoki keduanya tidur bersama. Cleo pun di ancam untuk meninggalkan Nick dan berhenti dari pekerjaannya. "Kamu harus mengasingkan diri dan pergi jauh jika ingin Nick masih memegang kekuasaan sebagai CEO perusahaan papaku. Kuberikan uang sebagai persetujuanmu untuk meninggalkan kekasihku, Cleo."
View MoreTuan Simpson melangkah cepat menuju ruang kantornya, dia tampak tegang mendengar kabar kalau perusahaannya mengalami kebangrutan mendadak. Dia tidak tahu kenapa bisa seperti itu, meski dia tahu kalau perusahaannya sejak satu tahun lalu banyak mengalami kerugian.
Tapi satu bulan lalu masih baik-baik saja, bahkan sahamnya naik meski sedikit. Tapi kenapa bisa sekarang dia mendapat kabar dari Cleo anaknya ada pihak bank dan juga pihak investor untuk menarik investasinya dari perusahaannya itu.
Langkahnya di percepat, dia menarik handle pintu dan mendorong daun pintu dengan kuat. Berdiri menatap sekeliling ruangannya, ada tiga orang laki-laki dan satu perempuan. Cleopatra, mendekat pada ayahnya.
"Pa, mereka dari bank dan juga investor." kata Cleo.
Tuan Simpson mendekat, dia berdiri kemudian menyalami ketiga orang dari pihak bank dan juga investor.
"Selamat siang Tuan Simpson." sapa laki-laki berjas biru tua berdasi merah.
"Siang. Ada apa ya ini?" tanya Tuan Simpson.
"Kami dari pihak bank, nama saya Roger ingin menyampaikan berkas ini pada anda." kata Roger memberikan berkas map pada Tuan Simpson.
Laki-laki itu menerima berkas yang di berikan Roger. Dia menatap Roger, beralih pada anaknya Cleopatra. Kemudian membukanya, hatinya sudah gelisah tentang apa yang ada dalam berkas tersebut. Dia membacanya pelan, sampai di bagian bawah bahwa perusahaannya sedang mengalami masalah keuangan.
Di jelaskan di sana bahwa, lima kali perusahaannya tidak membayarkan hutangnya. Dahi Tuan Simpson berkerut, dia membaca sekali lagi kalimat demi kalimat dalam berkas peringatan itu. Kemudian menatap heran pada pihak bank itu.
"Ini, kenapa bisa sampai lima kali tidak membayarnya? Padahal tiga bulan lalu saya menyuruh bagian keuangan saya membayarkannya, bahkan dengan bunganya. Tapi kenapa bisa sampai lima kali tidak membayarnya?" tanya Tuan Simpson.
"Saya tidak tahu Tuan Simpson, di sana tertera lima kali. Tidak mungkin pihak kami salah menuliskan, mungkin saja karyawan anda di bagian keuangan tidak menyetorkannya pada kami. Dan itu urusan anda, tugas kami hanyalah menagih tunggakan yang sudah lima kali tidak di bayarkan beserta bunganya." kata Roger.
"Tidak mungkin! Ini pasti salah, anda coba periksa lagi di bagian rekening pembayarannya. Karyawan bagian keuangan memberiku laporan kalau tiga bulan lalu telah membayar tagihannya." kata Tuan Simpson lagi.
"Maaf Tuan Simpson, kami sudah memeriksanya berulang kali dan memang sudah lima kali belum membayarnya. Ketentuan dari pihak kami, jika ada yang menunggak hutang perusahaan akan kami likuidasi dan saham akan di lelang untuk membayar hutang-hutang perusahaan pada bank kami." kata Roger lagi.
"Tidak! Aku tidak mau perusahaanku bangkrut!" teriak Tuan Simpson.
"Papa, tenanglah. Mereka hanya mengultimatum saja, kita selesaikan masalahnya pa. Papa jangan khawatir." kata Cleopatra anaknya yang menjabat sebagai wakil direktur.
"Tidak, Cleo. Ini tidak mungkin!" teriak Tuan Simpson lagi.
"Kita tanyakan dan selidiki di bagian keuangan, aku akan bantu papa menyelidikinya." kata Cleo tidak mau papanya jadi syok dan akhirnya pingsan.
"Tuan Simpson, anda tahu kami juga pemegang saham anda? Kami ingin menarik saham kami di perusahaan anda." kata seorang perempuan berbaju putih rok span.
"Maaf Nona, ini tidak etis. Papaku sedang tidak baik-baik saja, kenapa anda malah meminta menarik saham anda di perusahaan kami?" tanya Cleo sedikit kesal pada perempuan berambut pirang itu.
"Tapi bisnis tidak bisa di abaikan, Nona Cleo. Kami ingin menariknya secepatnya, dalam tiga hari kami ingin menarik saham kami." kata salah satu pemegang saham juga berjas cokelat.
"Kalian kenapa? Apa tidak bisa memiliki hati sedikit saja?!" teriak Cleo menatap tajam satu persatu tiga orang di depannya.
Sedangkan Tuan Simpson masih diam, dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini secara mendadak.
"Tuan Roger, Nona Michel dan Tuan Mark. Bisakah anda menunda semua itu? Tuan Roger, tolong periksa lagi rekening pelunasan hutang perusahaan kami. Saya yakin ini ada kesalahan." kata Tuan Simpson lagi.
"Maaf Tuan Simpson, kami bisa menangguhkan dan menunggu anda untuk membayar hutang-hutangnya dalam satu minggu ini. Tetapi, apakah anda sanggup melakukannya dalam seminggu membayar hutang-hutang tersebut? Mengingat hutang itu terlalu banyak, saran saya lebih baik saham perusahaan anda di lelang saja untuk membayar hutang pada kami dan juga mengembalikan saham para investor." kata Tuan Roger.
"Tuan Roger! Apa anda menganggap perusahaan saya ini sudah bangkrut?!" tanya Tuan Simpson geram dengan ucapan Tuan Roger itu.
"Maaf Tuan Simpson, tapi pada kenyataannya perusahaan anda tidak bisa membayar hutang di bank selama lima kali cicilan beserta bunganya. Apa anda lupa?" tanya Tuan Roger.
Tuan Simpson mengepalkan tangannya, sangat ingin dia menampar laki-laki arogan tersebut. Sebagai pegawai bank begitu sombong dan juga sangat keterlaluan bagi para nasabahnya. Cleo memegangi lengan tangan papanya, mengelusnya agar menenangkan emosinya agar tidak meledak-ledak jika sedang marah.
"Begini saja Tuan Roger, saya akan menyelidiki lebih dulu di bagian keuangan. Jika ada kesalahan atau memang kami tidak membayar selama lima kali itu, kami akan bersedia melelang perusahaan kami ini." kata Cleo mencari jalan tengah.
"Tapi bagaimana dengan saham kami? Apa akan di biarkan begitu saja? Kami tidak mau rugi ya, sebaiknya langsung saja di lelang. Dan saham kami bisa di bayarkan langsung." kata dua investor itu.
"Tenang Nyonya dan Tuan, beri waktu satu minggu. Saya akan menyelesaikannya, dan kami akan membayarkan harga saham anda berdua." kata Cleo lagi.
Kedua investor itu saling pandang, menatap pada Cleo lagi lalu mengangguk. Begitu juga dengan utusan dari bank, Tuan Roger itu.
"Oke, kami tunggu satu minggu. Setelah satu minggu itu tidak ada kabar perusahaan anda membayar hutang pada kami, terpaksa kami akan melelang perusahaan ini. Banyak yang menginginkan perusahaan bangkrut, asal mau melelang dengan harga terjangkau." kata Tuan Roger lagi.
"Tuan Roger!"
"Papa, sudahlah. Biar Cleo yang urus semuanya, papa tinggal tunggu kabar saja. Percaya sama aku, pa." kata Cleo lagi mencoba meyakinkan papanya itu.
"Baiklah Tuan Simpson, kami harus pergi dulu. Minggu depan kami akan datang lagi melihat hasilnya, dan kami memang harus mengambil hak kami Tuan Simpson dan Nona Cleopatra." kata laki-laki pemegang saham.
Mereka pamit undur diri, begitu juga dengan Tuan Roger. Dia keluar dari ruangan Cleo, sedangkan gadis itu juga bingngug kenapa semuanya bisa begitu. Dia memandang papanya yang diam terpaku, tangannya memegang dadanya. Cleo mendekati papanya dan mengajaknya untuk duduk di sofa.
"Papa duduk saja di sini, Cleo ambilkan minum dulu. Papa harus minum untuk menenangkan pikiran papa." kata Cleo berjalan ke mejanya menghubungi bagian untuk membawakn minuman untuk papanya.
Tak butuh lama, seorang office boy masuk membawa air minum ke dalam ruangan Cleo. Office boy itu meletakkan gelas di meja, Cleo mengambil gelas itu dan menyodorkannya pada papanya.
"Minumlah pa, tenangkan hati papa. Aku akan mencari tahu pada bagian keuangan." kata Cleo.
Tuan Simpson mengambil gelas dari tangan Cleo, dia menenggaknya sedikit dan meletakkannya di meja. Pikirannya masih kalut dengan kejadian tadi, pihak bank datang menagih hutang perusahaan. Dan dua pemegang saham mau menarik sahamnya, itu baru dua orang.
Ada tiga orang lagi pemegang saham yang belum mengajukan penarikan saham padanya, semuanya sama-sama besar jumlah sahamnya.
Cleo keluar dari ruangan kantornya, dia akan ke kantor bagian keuangan mencari tahu kenapa bisa lima kali belum di bayarkan cicilan hutang pada bank. Langkahnya cepat menuju kantor bagian keuangan di lantai di bawahnya. Cleo akan menelepon kepala bagian keuangan, ponselnya di ambil dari tasnya dan menghubungi Kevin kepala bagian keuangan.
"Halo?"
_
_
********
Tiga hari Cleo menginap di rumah sakit setelah melahirkan. Mereka akhirnya kembali ke apartemen dengan anak yang cantik dan lucu, Nick sangat bahagia. Kini dia menjadi seorang dady, dia juga harus membantu Cleo merawat anaknya itu."Aku akan membantumu mengurus anak kita, sayang," kata Nick menggendong anaknya.Dia mencoba menggendong anak yang baru empat hari itu, awalnya dia canggung dan takut jatuh. Tapi di rumah sakit dia belajar dengan suster yang merawat dan mengurus anaknya selama Cleo belum pulang. Nick sangat antusias menggendong anaknya itu, meski baru tiga kali belajar tapi dia sudah bisa dan menguasainya."Kamu sudah membantuku selama ini, Nick," ucap Cleo."Ya, tapi aku akan mengurus Agatha sampai dia besar. Aku sangat senang dengan anak-anak, dulu Shopia tidak menginginkan anak jika kelak aku bersama dengannya selamanya," kata Nick tersenyun getir mengingat waktu dia masih bersama dengan Shopia.Cleo menatap kekecewaan di wajah laki-laki itu, tapi seketika berubah wajah
Satu bulan kemudian, Cleo dan Emily pindah ke apartemen baru yang di beli Nick untuk kekasihnya dan juga pelayannya Emily. Ada dua kamar di apartemen baru itu, salah satunya memang untuk Cleo dan Nick dan satunya lagi untuk Emily. Nick sengaja mengambil apartemen dengan dua kamar, dapur yang terpisah juga bagian untuk tempat laundry.Mereka sedang membereskan barang-barang, Cleo tidak di izinkan ikut membereskan barang-barang. Dia hanya duduk saja, memperhatikan Emily dan Nick membereskan barang-barang di apartemen itu."Aku ikutan membereskan barangnya ya? Bosan kalau harus melihat kalian membereskan sendirian," kata Cleo."Siapa bilang sendiri? Aku dan Emily, sudah kamu diam saja. Jaga anak kita, jangan sampai protes karena mamanya bandel," ucap Nick.Cleo cemberut, tapi dia menurut. Alih-alih hanya diam saja, dia pun pergi menuju dapur membuat makanan cemilan untuk Nick dan Emily. Nick awalnya melarang Cleo beraktivitas, tapi Cleo memaksanya."Kalau aku diam saja, kalian makan apa?
Nick dan Liu sampai di tempat rumah teman Liu itu. Mereka melihat apartemen dari jauh tampak megah dan kelihatan bagus, jika melihat luas halaman sekitar itu, banyak sekali pepohonan dan juga area bermain anak- anak. Nick sangat suka dengan gedung apartemen itu, meski dia belum tahu di dalamnya."Ini sepertinya menyenangkan, di lihat sekeliking ada tamannya, juga taman untuk bermain anak-anak. Dan di ujung sana, ada sekolah? Waah, ini menarik sekali," ucap Nick merasa takjub dengan apartemen itu."Iya, temanku ini sebenarnya dia menanam saham juga di perusahaan yang membuat apartemen ini, dia juga mengambil satu unit di dalamnya. Katanya masih banyak yang belum mengambil, tapi karena gedungnya berlantai puluhan. Jadi meski sudah banyak yang mengambil, masih ada juga sisanya," kata Liu."Oh ya Liu, kamu kan tinggal di Amerika cukup lama. Dia tinggal di sini, kalian sering berhubungan?" tanya Nick."Hahah, dia itu yang memiliki toko di kota pecinan di sana. Ada beberapa toko, jadi aku t
Nick menginap di rumah susun milik Cleo, dia tidur sekamar dengan wanita pujaannya yang sedang mengandung anaknya itu. Mendekap erat dari belakang, sangat nyaman dan hangat. Sungguh, Nick begitu bahagia bisa menjumpai Cleo lagi. Lebih bahagia dia sudah tidak punya beban apa pun, perusahaan, Shopia semuanya sudah dia lepaskan. Kini dia hanya ingin membahagiakan Cleo dan calon anaknya."Cleo, apa kamu akan tetap tinggal di sini selamanya?" tanya Nick mencium tengkuk wanita buncit itu."Entahlah Nick, di negara ini nyaman buatku. Aku tidak mau kembali lagi ke New York, atau ke kota Queens," jawab Cleo."Ini bukan negara kita, Cleo. Kita harus membuat visa setiap dua tahun sekali, lagi pula visa kita juga harus di ganti," kata Nick."Iya, aku memalai visa turis selama ini. Apa harus di ganti?""Tentu saja, aku akan membuatkannya. Setelah melahirkan, kamu bisa melamar kerja di perusahaan orang Amerika. Aku juga akan mencari pekerjaan di sini," kata Nick.Cleo membalikkan tubuhnya, kini dia
Emily sudah menyiapkan makanan untuk Cleo, dia membawa nampan berisi makanan, buah serta jus jeruk. Nick menghampiri Emily, mengambil nampan dari tangannya."Aku yang bawa, Emily. Aku juga ingin bicara banyak dengannya," kata Nick."Baik tuan," ucap Nick.Nick tersenyum, dia pun segera membawa nampan berisi makanan. Dadanya berdetak kencang, ingin sekali dia memeluk wanita yang selama ini di rindukannya. Tapi dia harus beradaptasi lebih dulu, pastinya Cleo akan menolaknya lebih dulu.Tok tok tok.Nick mengetuk pintu, tak ada suara dari dalam kamar. Nick mengetuk sekali lagi, dan terdengar suara Cleo menyuruh masuk.Nick menarik handle, membuka perlahan pintu kamar. Tampak Cleo sedang membereskan beberapa baju di masukkan ke dalam lemari. Nick terdiam melihat apa yang di lakukan Cleo, dia melangkah masuk menuju meja. Meletakkan nampan berisi makanan untuk Cleo, berdiam diri menatap Cleo yang masih belum sadar akan kehadirannya.Nick tersenyum tipis, dia melangkah mendekati Cleo. Berdir
"Aku merindukanmu, Cleo."Cleo terpaku di depan pintu, matanya tidak berkedip beberapa detik. Tapi kemudian dia menunduk, tangannya memegangi perutnya yang sudah buncit. Arah mata Nick beralih pada perut Cleo, dia juga tertegun dengan perut yang sudah membesar itu.Baik Emily, Cleo, dan Nick masih diam saja. Tapi Liu, dia menatap ketiganya secara bergantian. Dia tersenyum kemudian membuyarkan ketiganya."Apa, kita akan di sini terus? Sampai kapan?" tanya Liu dengan senyuman di bibirnya.Emily tersadar, dia tersenyum kemudian menoleh ke arah Cleo."Nona, kita suruh masuk mereka? Anda juga harus bicara banyak dengan tuan Nick," kata Emily.Cleo akhirnya mengangguk, dia berbalik melangkah masuk ke dalam rumah susun berukuran kecil itu. Emily menyuruh Nick dan juga Liu masuk, dia merasa senang akhirnya Nick menemukannya dan juga Cleo.Beberapa bulan setelah tinggal di rumah susun itu, dia sering mendapati Cleo menangis karena merindukan Nick. Mungkin karena bawaan janin yang ada di kandun
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments