Share

48. Amplop yang Terlupakan

Aku memilih untuk mengabaikan Mister Han yang berdiri sambil tersenyum di sana. Baru dua langkah, aku menoleh. Rey masih berdiri dengan sopan di sana. Aku terpaksa memutar balik lalu menarik lengan Rey. “Ayo! Sebentar lagi bel akan berbunyi.” Entah kenapa aku bersikap sok akrab dengan Rey di sana. Tapi aku hanya tak ingin melihat Rey yang patuh pada Mister Han. Aneh. Rey pun juga langsung sopan ketika berhadapan dengan Mister Han. Apa menurut kalian juga aneh? Atau hanya aku saja yang mengajarkan Rey untuk bersikap kurang ajar pada orang tua.

Rey juga tak menepis tanganku ketika aku menariknya menjauh. Boleh jadi dia juga ingin segera enyah dari hadapan Mister Han dan juga Sekretaris Lin. Ah, aku teringat sesuatu. Tatapan Sekretaris Lin pada Rey sangat berbeda. Entahlah. Sulit untuk kujelaskan. Yang pasti tatapannya berbeda dari biasanya ketika melihatku dan juga Mino.

“Sekarang lepaskan tanganku.” Rey bergumam di belakang. Aku masih belum melepaskan tangannya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status