Share

EPILOG

Aku berjongkok mengikat tali sepatu dengan kuat. Matahari belum sepenuhnya mencuat. Hari masih menunjukkan pukul enam pagi. Namun aku sudah mengenakan pakaian olahraga lengkap. Baiklah. Aku memutuskan untuk berlari ke sekolah.

“Wah, kau bersemangat sekali pagi ini. Tumben sekali.” Mino menyusul dari belakang.

“Hei! Tunggu aku. Tega sekali kalian duluan.” Arin berseru dari belakang yang membuat kami menoleh dan tertawa pelan.

“Percepat larimu!” balasku berseru padanya.

Aku dan Mino melambat. Menunggu hingga Arin sudah dekat dengan kami. Seperti biasa. Kami menyamakan langkah kaki.

“Bagaimana perasaanmu?” Mino bertanya.

“Tentu saja senang. Aku merasa lega.”

“Sudah kuduga. Ini pertama kalinya kulihat senyummu secerah ini semenjak kau kembali.”

Aku tersenyum mendengar ungkapan Mino. Begitu pula dengan Arin yang ikut tersenyum. Suasana hatiku secerah matahari yang mulai naik. Kami berlari berirama menyongsong matahari pagi. Menyusuri t
Vaya Diminim

Terima kasih teman-teman semuanya sudah menemani perjalanan Jia dan Mino. Sampai jumpa di kisah berikutnya. Salam hangat- Vaya Diminim

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status