Share

PART 134

       Ba’da Isya’  Lalu Museng menjemput saudara kandungnya yang mengalami sakit. Namanya Lalu Ruteng. Oleh istri Lalu Museng digelarkan tikar pandan di untuk membaringkan saudara iparnya itu.

       Laki-laki yang berusia baru menginjak usia empat puluh itu terlihat kurus dan pucat. Ia batuk tiada henti-henti. Saat ia bentrok tatap dengan La Mudu yang saat itu tengah menatapnya dalam diam, laki-laki itu seperti sangat ketakutan dan tiba-tiba berteriak dan langsung bangkit duduk. Namun dengan cepat La Mudu menekan pundaknya adat tidak bangkit.

      “Tenanglah, kau tak perlu takut kepadaku. Kita sesama mahluk Allah,” ucap La Mudu tenang.

       Namun ketika mendengar La Mudu menyebut nama “Allah”, wajah Lalu Ruteng terlihat makin pucat. Keringatnya terlihat mengucur keluar dari wajah dan lehernya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status