Share

Bab 49.- Berunding.

Pov Larissa.

"Siap, Pak. Saya pasti datang." jawabku mantap.

Aku tutup sambungan telepon dengan dada berdebar, tak terasa sidang tuntutan sudah diujung mata.

Bismillah ... semoga langkahku benar, dan kehidupanku kedepannya akan jauh lebih baik.

"Sa ..." Tania menepuk pelan pundak, repleks aku menoleh dan mengangkat dagu.

"Ada yang nyariin tuh, di loby," ucapnya.

"Siapa?" tanyaku seraya mengantungi gawai disaku blazerku.

"Orangtua, kayanya mertua lu deh," Tania nampak berfikir.

"Mertua?" Tania mengangguk mantap.

"Seiingat gua sih, iya. Soalnya gua ga nanya, lagi buru-buru tadi." jawab Tania seraya berbalik badan menuju kursi kerjanya.

Kuhembuskan nafas panjang, memandang gawai yang penuh dengan panggilan Ibu mertua. Sejak kemarin, aku memang mengabaikan panggilannya. Aku tak mengira Ibu akan datang kekantor tempatku bekerja.

Mau tidak mau, aku menemui beliau. Kebetulan pekerjaanku sudah selesai hanya menunggu bel pulang saja.

Langkah demi langkah menelusuri lorong, hati sudah tak enak,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bundanya Talita Hafizh
seharusny ibu hanum tu gk boleh gtu.. boleh syang sma ank tp bkan brrti ank salah d bela trus.. biar dy bertanggung jwaba tas perbuatanny, bkan mlah gangguin menantuny trus2an buat bebasin ankny.. udh bgus suaminy d bebasin eg mlah mnta ankny d bebasin jg, d kasih hati mnta jantung..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status