Share

Bab 48 - Jijik.

"Gimana, hhhm?" Lagi-lagi aku bergidik, saat kepalanya mendekat kewajahku. Sorot matanya melihatku dengan tatapa penuh dengan nafsu, membuat jantung ini bergenderang dengan kuat.

Suara kekehan terdengar, Pak Jaya tertawa melihat ekpresiku.

"Jangan terlalu tegang, aku tidak ingin memaksa. Aku ingin semua hal dilakukan atas dasar saling suka. Tidak ada paksaan atau apapun itu," lirihnya ditelinga.

"Aku hanya ingin bernegoisasi padamu, jika mau aku akan menanggung biaya hidupmu juga Hamdan. Kalau tidak, aku tidak masalah." lanjutnya. Kini kepalanya sedikit menjauh, namun sorotnya tetap saja menikamku dengan lekat.

"Sekarang makanlah, untuk melayaniku kamu butuh tenaga, bukan?"

Saliva terasa menggumpal ditenggorokan, keringat dingin bercucuran saat tangannya membelai rambut hingga wajahku. Aku berada dalam posisi yang sangat sulit, seakan tidak bisa pergi atau menolak keinginannya.

"Pak ..." lirih suaraku, tertelan rasa gugup. "Tidak bisakah, kamu menganggapku sebagai ana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
yunidah yuniar
panen hasil perbuatanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status