Sentuhan Berbahaya Kakak Tiriku

Sentuhan Berbahaya Kakak Tiriku

last updateLast Updated : 2025-12-23
By:  QingchengUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
23 ratings. 23 reviews
105Chapters
3.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Hidup Cassandra Arwen yang tenang dan damai tiba-tiba berubah 180 derajat saat ayahnya menikah lagi. Sialnya, ayahnya menikahi ibu dari mantan kekasihnya, cinta pertama yang sulit dilupakan, Rexandra Adikara. Cassandra harus hidup dalam bayang-bayang masa lalu, dan juga godaan sang mantan yang kini menjadi kakak tirinya. Saat cinta yang masih terpendam itu perlahan bersemi kembali, apakah Cassandra akan terjerumus atau memilih menjauh?

View More

Chapter 1

1. Kabar Pernikahan

“Aku turun.”

Cassandra membuka pintu mobil ketika Ervan—kekasihnya—memarkirkan mobilnya di depan rumahnya.

Tapi sebelum gadis itu turun, tangan Ervan menahan pergelangan tangannya membuat Cassandra menoleh.

“Kenapa, Van?” Tanya Cassandra dengan dahi berkerut samar.

Ervan tak menjawab, sebaliknya pria itu menarik tengkuk Cassandra, hingga jarak wajah keduanya sangat dekat.

Mata Ervan tertuju pada bibir merah muda Cassandra, dan detik berikutnya, pria itu refleks memiringkan wajah dengan mata terpejam, hendak menciumnya, tapi Cassandra dengan cepat mendorong tubuh pria itu membuat Ervan membuka mata, menatap Cassandra heran.

“Kenapa?”

“Jangan, Van.”

“Udah setahun kita pacaran. Kamu gak pernah biarin aku cium kamu. Kenapa?”

“Aku belum siap.” Kata Cassandra lirih. “Jangan paksa aku, Van.” Gadis itu meremas roknya gugup.

Ervan pun menghela napas panjang, lalu bersandar di jok. Ekspresinya jelas kecewa. “Aku bakal nunggu sampai kamu siap.”

“Hm.” Cassandra mengangguk. “Aku turun dulu.”

“Aku jemput kamu. Kapan kamu balik asrama?”

Cassandra tak langsung menjawab. Gadis itu menunduk, melihat bayangan wajahnya di permukaan dashboard yang licin.

“Aku belum tahu, Van. Banyak hal terjadi tiba-tiba. Papaku—” Dia berhenti, menggigit bibir bawahnya. “Papaku bilang dia mau menikah lagi. Tanpa cerita apa pun sebelumnya. Aku bahkan belum tahu siapa wanita itu.”

Ervan menoleh cepat. “Nikah? Secepat itu? Kamu bahkan belum pernah cerita kalau dia punya pacar.”

“Aku juga baru tahu,” jawab Cassandra lirih. “Dia bilang calon istrinya bakal datang malam ini.”

Ervan mengusap wajahnya frustasi. “Kapan nikahnya?”

Cassandra menggigit bibir bawahnya, menatap lurus ke depan. “Aku enggak tahu, Van.”

Ervan mencondongkan tubuh, menatapnya wajah murung Cassandra dengan lekat. “Sayang, jangan sedih. Kamu bisa obrolin dulu sama Papa kamu. Aku temenin, ya?”

Cassandra menggeleng pelan. “Enggak usah, Van. Ini masalah keluarga aku.”

“Tapi—”

“Aku turun dulu.” Potong Cassandra tersenyum kaku, segera membuka pintu mobil, menjejak lantai yang basah, menengadahkan wajah, menatap rumah besar bergaya klasik yang berdiri megah di hadapannya.

Dengan langkah berat, gadis itu masuk ke dalam rumah itu. Begitu pintu terbuka, aroma parfum maskulin khas ayahnya langsung menyambutnya.

“Cassie,” Suara berat itu memanggil.

Seorang pria dengan setelan formal tampak berjalan dengan penuh kharisma ke arahnya.

“Akhirnya kamu pulang juga, Cassie.” Ucap Alex, menatap lekat putrinya.

“Pa, jelasin. Apa maksudnya? Papa pasti bercanda, kan?”

“Papa serius. Papa sudah bilang jika papa akan menikah lagi.”

“Pa, kenapa tiba-tiba? Siapa calon istrinya? Aku bahkan belum mengenalnya.”

“Makanya papa meminta kamu pulang.” Alex menepuk lembut bahu putrinya. “Papa akan mengenalkannya. Papa yakin kamu akan suka. Sekarang persiapkan dirimu, sayang, karena sebentar lagi mereka tiba.”

“Mereka?” dahi Cassandra berkerut, alisnya bertaut dalam.

Melihat ekspresi itu, Alex tersenyum kecil. “Papa lupa cerita. Selain punya mama baru, kamu akan memiliki kakak tiri.”

“Kakak tiri?” Suara Cassandra meninggi, mata bulatnya membelalak.

“Benar. Kamu tidak akan sendiri lagi. Dia pria yang sopan, pintar, dan bisa menjaga kamu. Nanti kalian pasti akrab. Sekarang rias diri kamu. Papa ingin putri papa ini tampil cantik.” Ucapnya dengan nada perintah, menatap lekat manik cokelat Cassandra.

Dalam hati Cassandra tersenyum pahit. Akrab? Dia bahkan belum siap punya ibu tiri, apalagi kakak tiri.

“Tapi, Pa—” Cassandra menatap ayahnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. “Semua ini terlalu cepat. Papa bahkan belum pernah cerita soal wanita itu.”

Alex menatap putrinya lama, lalu menghela napas. “Papa tahu ini mendadak. Tapi Papa ingin kamu berusaha menerima. Papa sudah lama sendiri, Papa butuh pendamping. Lagipula … Lilian itu wanita baik. Sekarang, bersiaplah. Ganti pakaianmu, tata rambutmu. Papa ingin kamu tampil cantik malam ini.”

Cassandra terdiam, lalu mengangguk perlahan. “Baik, Pa.”

Gadis itu pun berjalan ke kamarnya dengan langkah gontai, kepalanya tertunduk kusut.

“Hah.” Cassandra membuang napas kasar, mendudukkan diri di depan meja rias sambil menatap pantulan dirinya di cermin.

“Mama tiri? dan kakak tiri? Aku bahkan tidak tahu mereka.” Gumamnya lirih.

Tangannya bergerak pelan, menyisir rambutnya dan membiarkan helai hitamnya jatuh lembut di bahu.

Tak lupa, Cassandra juga mengoleskan sedikit lip tint, lalu berjalan malas ke walk in closet mengambil gaun biru pastelnya dari dalam lemari dan memakainya cepat di tubuh indahnya.

Ketika Cassandra turun kembali, jam menunjukkan pukul tujuh malam. Lampu gantung di ruang tengah sudah menyala terang, menyebarkan cahaya keemasan yang hangat.

Alex sudah menunggu di depan pintu, tersenyum bangga melihat putrinya.

“Kamu cantik sekali, Cassie.”

Cassandra hanya tersenyum samar, menutupi kesedihannya. “Makasih, Pa.”

“Ayo, Nak. Kita jemput calon mama dan kakak tirimu.” Alex menatap lekat putrinya, menggenggam tangannya.

Cassandra hanya bisa mengangguk, berjalan berdampingan dengan sang ayah ke halaman depan.

Udara malam terasa sejuk. Lampu taman di luar sudah dinyalakan, dan dari kejauhan terdengar suara mesin mobil mendekat.

Sebuah mobil hitam mewah berhenti di depan gerbang. Dari balik jendela, Cassandra bisa melihat siluet dua orang.

Pintu pertama terbuka. Seorang wanita turun dengan anggun, mengenakan gaun krem lembut dan perhiasan sederhana namun mahal. Rambutnya terurai rapi, wajahnya cantik dengan senyum yang tenang.

“Lilian,” sapa Alex hangat, memeluk tubuh wanita itu.

Cassandra memperhatikan dari jarak beberapa langkah. Lilian tampak mempesona dengan gaun kremnya dan aroma parfum lembut yang elegan. Wanita itu kemudian menoleh, tersenyum padanya.

“Kamu pasti Cassandra, ya? Aku senang akhirnya bisa bertemu.”

Cassandra hanya mengangguk dan tersenyum halus, membungkuk sopan memberi hormat. “Salam kenal, tante.”

“Cassie sangat cantik.” Puji Lilian, senyumnya begitu hangat.

Cassandra tersenyum, mulutnya sudah terbuka ingin menjawab, namun sebelum kata-katanya keluar, suara pintu mobil di sisi lain terdengar terbuka.

Sepasang sepatu kulit hitam menginjak jalan basah, lalu perlahan muncul sosok pria bertubuh tinggi tegap—dengan bahu lebar, dan garis rahang tegas.

Cassandra mengangkat wajah, menatap pria tinggi yang keluar dari mobil dengan jaket kulit hitam yang menutupi tubuh tegapnya. Rambutnya sedikit acak, tatapannya tajam.

Dunia seolah berhenti berputar.

Rexandra Adikara.

Darah Cassandra seperti berhenti mengalir. Napasnya tercekat. Sementara itu, pria itu, Rexa, melangkah mendekat dengan santai, senyum miring terukir di sudut bibirnya.

“Malam, Om Alex,” sapanya dengan senyum ramah, suaranya rendah—lalu menatap Cassandra, mata mereka saling terkunci. “Hai, Cassandra, ya?”

“Sayang, ini Rexa. Dia akan menjadi kakak tiri kamu.” ucap Alex membuat tubuh Cassandra membeku di tempat, sementara kedua tangannya meremas ujung gaunnya dengan gugup.

Bagaimana mungkin? Pria di depannya yang pernah menjadi cinta pertamanya, sekaligus luka pertamanya tiba-tiba saja datang kembali. Dan kini, menyandang status sebagai kakak tirinya?

“Hai, Cassie.” Rexa menyapa lagi dengan ramah, melangkah mendekat, membungkukkan punggung tegapnya, lalu mensejajarkan wajahnya di telinga Cassandra. “Sepertinya mulai sekarang, kita akan sering bertemu.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Ratings

10
100%(23)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
23 ratings · 23 reviews
Write a review

reviewsMore

Daflo
Daflo
Lanjut kak. Ceritanya makin seru. Rexandra meresahkan sekali.
2025-12-20 09:47:58
0
0
Qingcheng
Qingcheng
Kak, lanjut terus dong. Seru banget nih.
2025-12-20 09:47:00
0
0
Kak Gojo
Kak Gojo
ga sia² baca buku ini loh, asli bikin greget dan mau baca terus
2025-12-17 19:42:23
1
0
Pitt
Pitt
Rexa bagus sifatnya, suka rexa
2025-12-15 16:10:38
1
0
Strawberry
Strawberry
Complicated banget Rexa dam Cassandra namun Reca sikapnya bagus....
2025-12-15 09:36:52
1
0
105 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status