Share

HARI TERAKHIR

Author: Jasmine Jovey
last update Last Updated: 2024-10-03 21:36:19

Sebetulnya Reina masih ingin bersantai disini apabila mamanya tidak menyuruhnya untuk cepat-cepat pulang. Bagaimanapun juga Reina menyukai pemandangan kota ini karena kota ini dekat dengan gunung yang membuat udaranya sejuk dan serta minim polusi karena terletak di pinggir kota. Bedanya kota ini dan kota yang ditinggali Reina semasa kecilnya adalah kota ini masih seperti pedesaan. Tidak ada mall hanya supermarket dan toko-toko biasa. 

Walaupun begitu, perekonomian di kota ini maju karena banyaknya perkebunan dan industri yang 

menjadi sumber pemasukan kota ini. Hal ini mendorong para pengusaha besar untuk membuka usaha di kota ini, karena mereka melihat potensi perkembangan ekonomi yang menjanjikan di masa depan. 

Seperti Ma Coffe, perusahaan tempat bekerja Reina dulu yang berpusat di Kota Glasglow, kini telah 

membuka empat cabang di kota ini. Bahkan saat ini mall besar sedang dibangun dan akan dibuka 

dalam beberapa bulan lagi, sayangnya Reina sudah tidak tinggal disini.

Makan siang Reina telah habis ia santap dan sekarang saatnya untuk berbenah. Ia menyiapkan wadah besar untuk mengelompokkan barang bawannya. Seperti pakaian, selimut, handuk akan disatukan dalam satu wadah lalu barang elektronik seperti catokan, hairdryer, dan lainnya akan disimpan dalam wadah tebal dan kokoh agar aman sampai rumah. Reina akan mengirim barang-barang besar ini melalui pengiriman express, nanti sore akan ada kurir datang untuk mengambil barang Reina. Sedangkan untuk barang-barang perintilan akan dibawa Reina sendiri menggunakan kereta. 

Reina lebih menyukai perjalanan menggunakan kereta, karena ia dapat menikmati pemandangan yang berbeda jika menggunakan transportasi roda empat. Mama Reina yang sudah paham betul mengenai hal tersebut dengan otomatis memesankan tiket kereta untuk Reina di kelas eksekutif setelah Reina menyetujui untuk pulang.

Semua barang Reina telah terbungkus dengan rapih, sejam lagi petugas ekspedisi akan datang. Reina 

memutuskan untuk membersihkan diri. Ia melepas bajunya daan hanya menggunakan tank-top renda 

berwarna maroon dan celana pendek berwarna hitam. Ia masuk kedalam kamar mandi dan mulai 

membersihkan dirinya.

Petugas ekspedisi datang di waktu yang telah dijanjikan, semua barang sudah dibawa menggunakan mobil dan segera dikirim. Pembayaran dilakukan diawal sehingga jika ada kerusakan ketika barang datang maka Reina bisa mengklaim asuransi kerusakan barang. 

***

Reina memikirkan kegiatan lain yang dapat dilakukannya pada hari terakhir di kota ini. Sepertinya jalan-jalan merupakan ide yang bagus. Cuaca hari ini masih sama seperti siang hari tadi, tidak panas namun tidak mendung, sejuk seperti biasa. Reina memilih outfit simple bergaya casual dengan riasan tipis dan memakai sneakers. Ia juga membawa sligbag klasik bermerk ternama.

Pekerjaan Reina di kota ini memang tidak memiliki gaji yang besar namun cukup untuk Reina. Bahkant iap bulan ia masih dikirimi uang oleh mamanya karena mamanya tidak ingin Reina bekerja terlalu keras. Sebelumnya Reina pernah bekerja sebagai posisi HRD di sebuah perusahaan besar di kota asalnya, Kota Glasglow, namun ia hanya bertahan selama 6 bulan. Reina keluar karena masalah kesehatan.

Setelah berisap-siap, ia keluar dari kamar apartemennya dan menuju lift. Namun lift tidak kunjung datang, Reina kembali menekannya berkali-kali.

“Apakah liftnya rusak?” tanya seseorang dengan suara berat namun ia tidak mengenali suara tersebut.

Reina menoleh ternyata seorang pria berumur 60 tahunan. Pantas saja ia tidak mengenalinya, karenai ni pertama kalinya mereka bertemu.

“Aku tidak tahu Pak, tadi siang masih baik-baik saja,”

TING.

Pintu lift terbuka, pria paruh baya itu mempersilahkan Reina untuk masuk duluan ke dalam lift. Reina menekan tombol turun dan Bapak itu menekan tombol menuju basement. Reina keluar terlebih dahulu dan berjalan kaki menyusuri pertokoan yang ada di sepanjang Valerie Street.

Di sini terdapat bermacam-macam toko, ada yang menjual pakaian, make-up, peralatan sekolah,  cemilan, bahkan toko bunga pun ada. Selain itu, disini juga pusatnya makanan. Mulai dari makanan berat sampai kudapan, semuanya dijual dengan harga yang relatif murah.

Reina mampir ke beberapa dan membeli barang yang dia inginkan. Tepat di sebelah toko parfume terdapat toko buku tua yang dikelola oleh pria paruh baya. Walaupun begitu toko ini selalu cantik dane terawat. Reina selalu menyempatkan mampir ke toko ini dan membeli beberapa buku untuk membantu kakek melariskan dagangannya.

Tujuan terakhirnya adalah menikmati kudapan manis dan segelas coklat panas untuk sambil menikmat lampu-lampu malam yang indah.

Reina duduk di kursi yang berada di luar ruangan agar bisa menikmati tiap hembusan angin yang menyapu rambut indahnya.

Semakin malam udara akan semakin sejuk, suasana inilah ingin Reina rasakan sambil menikmati croissant waffle dengan toping buah strawberry dan tambahan selai coklat.

Tanpa diasadari diam-diam ada sosok pria tampan yang memperhatikannya dari kejauhan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO   SEPOTONG KUE

    Suasana menjadi caggung saat Kyle dan Reina saling melepas pelukan mereka.Kyle masih belum bisa melihat wajah Reina namun sesekali Reina berusaha mencuri-curi pandang pada Kyle.“Haruskah kita keluar sekarang?” Reina akhirnya buka suara.Memecah keheningan yang tercipta dalam mobil Kyle.Kyle menengok ke arahnya dengan terbata-bata Kyle menjawab, “i-iya.”Walaupun masih terasa canggung namun Kyle berusaha untuk terlihat biasa saja di depan Reina.Pintu mobil Kyle terbuka, Kyle menghampiri Reina berniat untuk membukakan pintunya namun dia kalah cepat. Reina sudah keluar dari mobil saat Kyle berada tepat di depan mobilnya.Reina tak tau niat Kyle untuk membantunya sehingga Reina bingung saat Kyle berdiri di hadapannya tanpa melontarkan sepatah kata pun.Kyle mempersilahkan Reina untuk berjalan di depannya. Mereka memasuki Mona Cafe kemudian disambut oleh pelayan yang berada di depan pintu.Semerbak tercium wangi kue dan kopi yang menjadi satu dalam ruangan namun tak menganggu.Justru m

  • PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO   MONA CAFE

    “Bagaimana dengan penampilanku? Sudah lebih baik?”Reina memutar kan badannya beberapa kali agar Kyle yang sedang memasukkan beberapa barang ke dalam tas dapat melihat penampilannya kini.“Kau memang selalu terlihat cantik.”“Kau selalu mengatakannya.”Reina seperti yang tak percaya dengan ucapan Kyle. Menganggap ucapan Kyle hanya gombalan semata sebab Kyle sering memujinya atau bahkan alasan Kyle terus memujinya karena Reina adalah tunangannya.Kyle menghentikan aktivitasnnya, dia tersenyum sambil berdecak pinggang dan berkata, “jika memang seperti itu kenyatannya apakah aku harus mengatakan yang sebaliknya?”Mata Reina melirik ke arah Kyle, kini dia mulai salah tingkah. Wajah Kyle jelas-jelas menunjukkan kesungguhan dalam ucapannya, tidak ada gombalan atau hanya rayuan semata seperti yang Reina pikirkan.Reina pun menyadari itu setelah menatap mata Kyle yang tulus memandangnya. Meskipun begitu, Reina tidak ingin terlihat senang atas pujian yang Kyle lontarkan.“Baiklah, kali ini aku

  • PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO   HASIL TES

    Hari ini langit lebih redup dibandingkan kemarin. Cuaca terasa sejuk, angin berhembus perlahan masuk dalam ruang rawat inap Reina.Aroma tanah yang basah setelah hujan semalam membuat suasana tenang sepanjang pagi ini.Reina dan Kyle menikmati suasana yang tenang sampai petugas pengantar makanan datang ke kamar Reina.Kyle yang berada di luar kamar menyambut kedatangan petugas dengan ramah dan segera menyiapkan makan pagi untuk Reina.Dengan hati-hati dan penuh kelembutan Kyle menyuapi Reina bubur yang diberikan oleh petugas.Mereka berdua masih menunggu hasil dari tes darah yang dilakukan kemarin, sampai pukul delapan pagi belum ada satu pun dokter atau perawat yang memberikan hasilnya.“Selamat pagi, maaf menganggu waktu sarapannya.”Dokter Jason beserta dua perawat lainnya masuk ke kamar Reina. Di tangannya terdapat beberapa kertas yang kemungkinan itu hasil dari tes darah Reina.“Pagi dok,” Reina dan Kyle mengucapkannya secara bersamaan.“Bagaimana kondisi Nona Reina sekarang? Apa

  • PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO   TES KESEHATAN

    “Selamat Pagi Nona Reina, bagaimana keadaan hari ini?”Seorang dokter ditemani oleh dua perawat datang menjeguk Reina.“Sudah jauh lebih baik dari kemarin, pusing sudah hilang namun saya masih merasa lemas.”“Baik Nona Reina, apa benar nama Nona Reina Collins?”“Benar Dok,” Reina melanjutkan perkataannya.“Maaf Dokter. Apakah Dokter alumni SMA Harapan Bangsa? Sepertinya kita satu sekolah saat SMA dulu.”“Benar, wah kebetulan sekali pantas saya merasa tak asing dengan nama ini. Nama perempuan populer pada saat itu di sekolah,” Dokter Jason tertawa seperti menggoda Reina yang ada di hadapannya, Kyle merasakan adanya atmosfer yang berbeda.Dokter Jason yang sejak datang tak menyapanya juga membuat Kyle merasa jengkel, dia mulai curiga bahwa Dokter Jason sempat menyukai Reina atau bahkan masih.“Lalu bagaimana dengan tahapan pemeriksaan tunangan saya Dok yang saat ini kondisinya sudah berangsur membaik.”Ucapan Kyle membuat seluruh orang yang ada di ruangan itu menengok ke arahnya, t

  • PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO   LOVE SERVICE

    “Kau sudah bangun? Apakah masih terasa pusing?”Dengan tatapan cemas Kyle mendekat ke arah Reina yang sudah membuka matanya. Kini rona wajah Reina mulai terpancar. Kondisinya berangsur membaik setelah dia berisitirahat selama lima jam.“Aku baik-baik saja Kyle, sekarang jam berapa? Apakah kau sudah menghubungi ibuku?”“Aku sudah menghubungi Nyonya Grace namun dia masih ada urusan di luar kota dan belum bisa menemuimu, tak apa kan jika aku yang menemanimu disini sampai kau sehat kembali?”Raut wajah Reina ketika berubah kecewa. Bagaimana pun dia ingin mamanya yang menjaganya ketika sakit.Dia belum begitu dekat dengan Kyle, tak ingin merepotkan dan menjadi beban untuk Kyle.Namun saat Reina menatap wajah Kyle, seketika pikirannya berubah. Pria dihadapannya ini adalah pria yang tulus menjaganya, dia rela mengorbankan waktu istirahatnya untuk menjaga Reina.“Terima kasih Kyle sudah berada di sisi ku. Bagaimana dengan pekerjaanmu?”“Kau tak perlu mengkhawatirkan pekerjaanku, sekarang tuga

  • PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO   RUMAH SAKIT

    Kyle telah selesai memarkirkan mobilnya di pakiran UGD dan langsung mendapat protes dari Reina.“Aku hanya mimisan kenapa kau membawaku ke rumah sakit? Dan apa aku tidak salah liat. Di depanku UGD, aku tidak segawat itu Kyle.”Kyle berbalik badan menghadap Reina dan memegang dahi Reina dengan tangan kanannya dan tangan kirinya memegang dahinya sendiri. Dia membandingkan suhu tubuhnya dengan suhu tubuhReina yang jelas berbeda. Dahi Reina lebih panas dibandingkan dahinya.“Reina suhu tubuhmu lebih panas dibanding suhu tubuhku dan sampai saat ini kau masih mimisan, berarti sudah 10 menit mimisan mu tak berhenti. Sebaiknya kita periksakan ke dokter. Wajahmu juga sangat pucat,” Kyle menjelaskan dengan lembut pada Reina.“Tapi aku sungguh baik-baik saja,” Reina tetap tidak mau turun dari mobil untuk menemui dokter. Kyle tersenyum dan kembali menjawab omongan Reina dengan lembut, “biarkan dokter memeriksa tubuhmu dulu ya.”Dengan sabar dan lembut Kyle terus membujuknya. Walau enggan namun

  • PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO   MAKAN MALAM

    “Reina, kau disini ternyata.”Ucapan Kyle sontak membuat kedua wanita itu terkejut.“Eh Kyle, ku kira kau masih rapat,” dengan cepat Reina merapihkan bajunya dan rambutnya yang berantakan.Kyle tersenyum melihat penampilan Reina yang acak-acakan begitu juga dengan penampilan Emma. Mereka tampak seperti anak SMP yang sedang bermain bersama.”Kebetulan selesai lebih cepat, saya lewat sini dan melihat kalian.”“Duduklah disini Kyle,” Emma menawarkan Kyle untuk duduk di meja mereka namun Kyle menolak.“Jika tak menganggu bolehkah saya dan Reina pergi duluan?”Otomatis Reina dan Emma saling melempar tatapan.Reina kebingungan menjawab ucapan Kyle, tentu dia merasa tak enak kepada Emma.“Pergilah, aku juga harus pulang ke rumah. Kau tau Oddy dan Ossy pasti menungguku untuk memberinya makan,” Emma tersenyum cerah mempersilahkan Reina untuk pergi.Emma memang memiliki dua kucing di apartemennya. Ada tempat makan otomatis yang mengeluarkan makanan untuk kedua kucing Emma sehingga Emma tak perl

  • PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO   KEPERGOK BERBOHONG

    Keringat dingin bercucuran di pelipis Reina, bagaimana pun juga ketahuan berbohong disaat seperti ini tentu peristiwa yang memalukan.Walaupun begitu ia tetap berusaha tenang dan mencari-cari alasan agar tetap terlihat natural.“Oh Kyle apa kabar?”Dengan wajah yang terlihat kikuk dan dipaksakan tersenyum Reina melontarkan pertanyaan basabasi.“Aku tentu baik-baik saja, bagaimana denganmu? Demam mu sudah turun?”“Ya tentu, hari ini aku pergi ke dokter kemudian kemari untuk makan bersama sahabatku, Emma. Emma ini Kyle.”Emma yang sedari tadi hanya diam terkejut ketika Kyle menglurkan tangannya, namun ia lebih terkejut lagi ketika mendengar ucapan Kyle.“Halo Emma, senang bertemu denganmu, Saya Kyle tunangan Reina.”Tak hanya Emma yang terkejut, Reina yang sedang merasa lega karena berhasil mengelabui Kyle pun ikut terkejut. Matanya melotot kaget, tubuh Reina yang lesu tiba-tiba mendongkak tegak dan menatap wajah Kyle yang terlihat tersipu malu setelah memperkenalkan diri kepada Emma.“

  • PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO   SAHABAT

    Setelah pertemuannya dengan Kyle di hari pertunangan mereka, Kyle selalu menghubungi Reina. Menanyakan kabar, mengajak makan bersama atau sekedar berbincang di telfon. Namun tak ada satu pun ajakan Kyle yang diterima Reina. Reina selalu memiliki alasan untuk menolak ajakan Kyle.“Aku ada janji dengan temanku,” “aku sedang tidak enak badan,” “maaf tapi tidak bisa, ada yang harus ku lakukan di rumah,” semua itu alasan yang sering Reina gunakan untuk menolak ajakan Kyle.Jangankan untuk berpergian sekedar berbicara di telfon pun Reina sering menolak.Bukan tanpa alasan namun Reina tidak ingin hubungannya dengan Kyle menjadi dekat. Dia menolak untuk jatuh cinta padanya.Baginya pernikahan bukan untuk semua orang. Menikah bukan tujuan hidup atau rencana hidup yang harus direalisasikan, dia hanya ingin hidup untuk dirinya sendiri.[Kalau tahu akan sejauh ini kenapa tidak ku tolak sejak awal.]DRTTTT DRTTT. Ada pesan singkat di ponsel Reina.DRTT. DRTT. Ponselnya kembali berdering kali ini g

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status