Share

RASA SAKIT

Pagi tlah tiba, Sera mengerjapkan matanya pelan saat cahaya matahari lewat melalui celah-celah korden dan masuk kedalam indra penglihatannya. Sera menggeliat pelan, tangannya meraba kesamping kasur. Mengapa tak ada tanda-tanda keberadaan Arsya, perempuan itu segera bangun. Benar saja, Arsya tak pulang dari semalam tanpa mengabarinya terlebih dahulu. 

Sera menghela nafas, ia memilih untuk pergi mandi terlebih dahulu. Setelah kurang lebih 15 menit akhirnya dirinya selesai mandi, dan kini sudah rapi dengan baju lengan pendek berwarna biru muda dipadukan dengan celana pendek yang tertutupi oleh baju oversize yang ia kenakan. Saat asik menyisir rambut, HP miliknya berdering menandakan ada pesan masuk. 

Dengan segera Sera mengambil hpnya berharap pesan itu berasal dari Arsya. Namun dugaannya salah, pesan itu berasal dari nomor yang tak dirinya kenal. Ragu-ragu ia membuka pesannya, matanya membulat sempurna dengan mulut menganga. Pesan it

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status