Share

Tangisan Tengah Malam

Cahaya sinar matahari begitu lembut masuk melalui celah-celah jendela kamar Asih. Sinarnya yang terasa begitu hangat menyapu pori-pori kulit wanita yang meringkuk di samping pintu kamar. Perlahan Asih membuka netranya, bangkit dengan tangan yang memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Sepertinya sebuah benda keras sudah menghantam kepalanya semalam, membuat Asih tidak sadarkan diri.

"Aduh ...!" lirih Asih berjalan terseok-seok menuju rajang. Lalu membaringkan tubuhnya di atas pembaringan.

Beberapa saat Asih memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Netranya masih terpejam, namun benaknya mencoba untuk mengingat-ingat kejadian semalam yang ia alami. Asih melirik pada jendela kaca yang berada di samping ranjang. Tidak ada apapun, semuanya aman. Tirai yang semalam berterbangan oleh angin kencang juga masih rapi pada tempatnya.

Asih mendengus berat, "Apa ya semalam itu, kenapa sama persis dengan yang terjadi di kamar koso

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status