Share

39. Gedebog pisang dikasih nyawa! (Bagian A)

PILIH KASIH (Membungkam Mertua dan Ipar secara Elegant)

39. Gedebog pisang dikasih nyawa! (Bagian A)

"Pagiku cerah, matahari bersinar!"

Aku menyapu halaman dengan riang gembira, bibirku mengalunkan lagu dengan sangat semangat.

"Kubawa sapu lidiku, ke halaman!"

Aku rubah sedikit liriknya agar pas dengan kegiatanku, hatiku sedang berbunga-bunga. Sudah dapat uang lima puluh juta ya, kan? Hahaha, aku tertawa jahat.

"Eh, Annnnaaaaaa! Seneng banget kayaknya, bagi-bagi dong kalau ada kabar bahagia!" Bi Ramlah menegurku.

Sepertinya dia baru saja pulang dari mengantar anak bungsunya yang sudah masuk TK, Bi Ramlah ini bukan orang kaya tapi gayanya selangit. Tapi juga bukan orang yang susah sepertiku, dia hidupnya berada di tengah-tengah.

Suaminya juga bekerja sebagai kuli bangunan seperti Mas Abi. Tapi gaya Bi Ramlah, sudah seperti Syahrini saja, sebenarnya dia belum terlalu tua. Tetapi aku memanggilnya Bibi karena dia masih keluarga Bapak mertua, dan itu adalah tuturan panggilan.

Bi Ramlah i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status