Share

PERASAAN YANG TAK TERKENDALI

Jordie segera mengambil jarak dari Ruth. Alih-alih membiarkan Ruth memeluk lengannya, Jordie langsung melepaskan pelukan Ruth dan berada di sisi Hakim.

“Ruth, kamu mengagetkanku,” ujar Jordie. Dia menepuk-nepuk bahu Hakim. “Aku bersama asistenku. Namanya Hakim. Kamu masih ingat, kan?”

Ruth terdiam sesaat. Dia memandangi Hakim dan tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Asistenmu yang tampan ini, kan? Mana mungkin aku melupakannya?” balas Ruth.

Wajah muram Hakim langsung berubah seratus persen usai mendengarkan pujian dari Ruth. Tangannya bergerak mengusap-usap pipinya dengan canggung.

“Aku setampan itukah?” tanya Hakim. Dia ragu karena mendapatkan pujian bagus dari Ruth. “Kamu nggak lagi berusaha membuat hatiku senang, kan?”

“Semua orang berbicara agar teman mengobrolnya bahagia, Hakim,” tutur Ruth. “Lagipula, untuk apa berbicara hal buruk? Ucapan buruk hanya akan membawa hal-hal buruk. Kita tidak perlu melakukan itu semua.”

Hakim terpukau dengan cara bicara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status