Pinangan Jutawan Berkedok Seniman

Pinangan Jutawan Berkedok Seniman

Oleh:  Juniarth  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
45 Peringkat
276Bab
88.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Papa membatalkan rencana pernikahanku dengan Ishak karena melihat foto seksiku dengan seorang pria asing. Bahkan foto itu telah sampai di tangan orang tua Ishak dan tetangga rumah. Lalu aku dinikahkan secara paksa bersama Lois, lelaki tidak tampan yang berprofesi sebagai seniman jalanan. "Bodohnya kamu, Lilyah! Menyelingkuhi tunangan berpangkat manajer pemasaran lalu menikah dengan seniman jalanan. Apa dia bisa ngasih makan?!"

Lihat lebih banyak
Pinangan Jutawan Berkedok Seniman Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Sigma Rain
rekomended buat di baca
2024-01-20 09:43:18
0
user avatar
Silver Girl
Rekomen bgt, nih.
2024-01-15 21:54:44
0
user avatar
Ririichan13
coba bayangkan gimana reaksinya waktu tau si seniman ini adalah jutawan??
2024-01-15 14:14:50
0
user avatar
Dinara Sofia
Lilyah kamu nakal deh. Cerita ini keren loh, rekomended deh buat dibaca.
2024-01-15 11:37:42
1
user avatar
Auphi
Waduh Lila, hidup dengan Seniman mungkin jauh dari kata mapan tapi seru kok ...
2024-01-15 10:39:44
0
user avatar
Ardhya Rahma
wah senimannya nyamar. next, Thor
2024-01-14 23:50:39
0
user avatar
Kina nak kuningan
Ceritanya seru! semangat buat kakanya
2024-01-14 21:11:24
0
user avatar
Disi77
mereka tak tahu siapa seniman jalanan itu ...
2024-01-14 19:09:10
0
user avatar
Biru Gerimis
Foto yang mengubah segalanya... Semangat, Kak Author...
2024-01-14 13:12:28
0
user avatar
Dita Sintiya
selalu bikin penasaran ceritanya
2024-01-14 12:55:26
0
user avatar
Tatya Miranthy
jelas marah, sih. kalo calon mertua sampe liat foto kaya gitu. tapi tenang aja, lois ga sembarang lois...hehe. seru, kak...
2024-01-14 12:54:15
0
user avatar
Rich Mama
Seru, gila! keren banget sih, cerita ini.
2024-01-14 12:24:33
0
user avatar
Phina1901
Keren ceritanya Kak ...
2024-01-14 12:23:03
0
user avatar
NACL
sumpah sih aku sebel sama bapaknya mantul kak ceritanya
2024-01-14 12:18:24
0
user avatar
De Lilah
keren banget ceritanya!
2024-01-14 12:15:15
0
  • 1
  • 2
  • 3
276 Bab
Terungkapnya Foto Bercintaku
"Bawa aku ke hotel sekarang. Cepat!""Aku turuti keinginanmu. Akan kuberikan apa yang kamu mau, Ly!"Satu potong ingatan panas itu membuat tangan yang sedang membawa secangkir berisi kopi cappucino panas, tiba-tiba terlepas. Ceceran kristal bening dan cairan hitam kopi terburai di lantai. Ujung celana kain kerja berwarna peach juga ikut ternoda oleh percikan hitam kopi. Seperti noda tak kasat mata yang tertinggal di tubuhku pasca one night stand yang memporak-porandakan hidupku. Kejadian tiga bulan silam itu selalu menghantui hidupku. Dan selalu kurahasiakan pada siapapun kecuali pada Tuhan. Ia tahu sekali jika aku melakukan itu di bawah alam sadar. Aku enggan membuat kopi lagi kemudian kembali ke kubikel untuk melanjutkan pekerjaan. "Ly, kayaknya kita nggak bisa pulang bareng," itu suara tunanganku, Ishak. Lelaki dewasa dan baik hati yang usinya terpaut tujuh tahun dariku. "Kenapa, Shak? Kamu lembur?" "Ada sidak jadi aku harus standby. Sorry ya, sayang. Nggak apa-apa kan kamu p
Baca selengkapnya
Siapa Yang Tega Padamu?
"Perempuan nggak punya malu kamu, Ly! Udah kotor, masih juga ngotot pengen dinikahi Ishak! Anakku itu lelaki bermartabat! Cocoknya sama perempuan baik-baik yang nggak mudah main gila kayak kamu!" bentakan calon ibu mertua menggema di dalam ruang tamu rumah keluargaku dengan telunjuk mengarah padaku. Wajahnya menyiratkan kemarahan yang tak termaafkan hingga kedua bola matanya membulat sempurna dengan alis terangkat tinggi.Ya, ibu mana yang mengizinkan anak lelakinya menikahi perempuan ternoda sepertiku meski pada kenyataannya aku adalah korban. Siapapun orang tua, pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Apapun itu persoalannya. "Tapi, Tante, aku berani sumpah kalau aku dijebak! Aku berusaha mengingat semuanya dan nyari tahu siapa lelaki itu. Tapi aku nggak ingat apapun.""Wajar kamu nggak ingat! Karena saking enaknya. Ya ‘kan?!" ucapnya sinis dengan mata menatapku nyalang."Sumpah demi Tuhan, Tante. Aku nggak bohong!" Calon ibu mertua mengangkat fotoku tinggi-tinggi, "Lalu fo
Baca selengkapnya
Hidup Itu Seperti Nada
Keesokan harinya setelah aku pulang bekerja, rumah masih sama panasnya dengan cuaca musim kemarau. Bahkan panasnya bisa mengiris kulit tubuhku namun aku berusaha menebalkan telinga. Memangnya dimana lagi aku akan tinggal selain di ruamh ini? "Kenapa dia masih tidur di rumah ini?!""Paa, Lilyah itu anakmu! Kalau kamu ngusir dia, mau tidur dimana malam-malam begini?""Apa kamu lupa? Kalau anakmu itu perempuan nakal?! Harusnya kamu nggak perlu khawatir dia bakal kenapa-napa karena dia udah akrab sama yang namanya dunia malam!""Hati-hati kalau berucap, Paa! Lilyah itu anakmu!""Kalau dia bukan perempuan nakal, dia nggak bakal tidur sama lelaki lain padahal sebentar lagi mau menikah! Itu namanya perempuan yang nggak bisa menjaga harga dirinya!"Kedua orang tuaku masih saja berdebat soal terungkapnya foto-foto terlaknatku dengan lelaki misterius itu. Entah siapa pengirimnya, aku dan Mama tidak tahu menahu soal itu. "Asal kamu tahu ya, Ma. Foto Lilyah ikut tersebar di grup dasawisma peruma
Baca selengkapnya
Jangan Cari Aku Lagi
"Perempuan murahan? Apa maksudmu, Ly?" Ishak bertanya dengan kening berkerut dalam. Dengan air mata yang seakan tidak mau berhenti membasahi pipi, aku kembali membuka suara. "Shak, aku udah nggak virgin lagi." Seketika wajah Ishak berubah terkejut, "Ly, aku nggak ngerti apa maksudmu." Baiklah, ini artinya Ishak meminta penjelasan utuh dariku. Dan sesuai keinginan kedua orang tuanya, aku harus membatalkan pernikahan kami karena aku yang memilih mundur. Meski ada desakan dari kedua orang tuanya di dalam pembatalan ini yang tidak boleh kuutarakan pada Ishak. "Shak, aku nggak bisa menjaga kehomatanku untuk kamu. Aku ... aku udah nggak suci lagi. Aku ... kotor," usai berucap demikian tangisku makin tergugu. Bertepatan dengan itu Ishak menarik tangannya cepat dari genggaman kedua tanganku. Persis ketika malaikat pencabut nyawa menarik jiwa seorang anak manusia dari raganya. "Kamu mengkhianati hubungan kita? Atau ada seseorang yang memaksa kamu berkhianat dariku?" Andai aku bisa memb
Baca selengkapnya
Suami Dari Sembarang Lelaki
"Kalau kamu ada masalah di rumah, jangan dibawa ke kantor, Lilyah! Karena kami tidak menggaji karyawati yang tidak profesional sama sekal! Kami butuh karyawati yang siap bekerja!" "Maafkan saya, Bu." Atasanku memberi peringatan tegas karena dua hari ini aku terlambat masuk kantor dan beberapa komplain calon penumpang maskapai yang kutangani tidak terselesaikan dengan baik. Akhirnya mereka mengirim surat elektronik yang sialnya langsung terhubungan dengan atasanku, Bu Dira. "Sekali lagi kamu tidak becus bekerja, silahkan kirim surat pengunduran dirimu ke bagian HRD!" Usai mendapat teguran, aku kembali ke kubikel dengan wajah tidak ceria sama sekali. Masalah yang menghampiri belakangan ini membuatku tidak memiliki gairah untuk melanjutkan hidup. Sudah kehilangan kehormatan, kehilangan calon suami, dibenci keluarga, menjadi bahan gunjingan tetangga, dan kini tidak bekerja dengan baik. Setelah seharian memaksa diri dan hati untuk bekerja, akhirnya aku kembali pulang dengan sesak di
Baca selengkapnya
Jangan Harap Meminta Lebih
"Ada, Paa. Aku bisa cariin laki-laki yang bisa diajak kompromi. Temanku kan banyak." Papa menatap Mama sejenak kemudian kembali menatap Vela. Beliau bimbang harus memutuskan apa karena foto syurku terlanjur diketahui warga perumahan. "Apa dengan dia menikah dengan lelaki sembarangan itu, nama baik kita bisa berubah bersih?" tanya Papa pada Vela. "Ya kan seenggaknya, tetangga mikirnya kalau Kak Lily tuh udah tidur sama lelaki yang menikahi dia. Lumrah kan, Paa.""Lalu, apa harus pakai acara resepsi juga?" "Ya nggak usah lah, Paa. Namanya juga married by accident. Yang penting cepet menikah sebelum ketahuan hamil duluan. Masih untung undangannya sama Kak Ishak belum kesebar." Bagaimana bisa Vela begitu enteng membahas hal ini bersama Papa dihadapanku. Bahkan apapun yang mereka putuskan dan bicarakan, aku sama sekali tidak mampu untuk menyahuti. Selelah itulah raga dan jiwaku ini."Hamil duluan katamu?" "Ya mana kutahu, Paa.""Seenggaknya, Lily jangan diusir dari rumah ini. Dia pun
Baca selengkapnya
Lakukan saja!
"Panggil aja anakmu itu!" Papa berucap dengan nada sedikit membentak. "Kalau Papa nggak mau bilang tamu itu siapa, lebih baik Lilyah tetap di kamar!" Mama juga tidak mau kalah berargumen dengan Papa. Kemudian Papa menghela nafas kasar sambil berkacak pinggang. Ekspresi wajahnya terlihat menahan emosi yang teramat karena selalu dihadapkan dengan pertengkaran bersama Mama. "Dia ---""Pa, anaknya udah aku persilahkan duduk," Vela menyela obrolan Mama dan Papa dengan wajah sumringah dan bahagiaAdikku telah berubah dengan tidak lagi bersikap manis itu justru bertindak sebagai angin yang terus berhembus di ladang hati Papa yang tengah terbakar. Akibatnya usahaku dan Mama menaburkan air yang tidak seberapa untuk meredam amarah Papa, tidak sepenuhnya berhasil. Alih-alih justru gagal. "Suruh anakmu keluar!"Hanya itu yang Papa katakan lalu aku kembali luruh ke lantai dengan kepala yang masih berdenyut nyeri. Tidak lama kemudian, Mama mengetuk kamarku. Beliau menyuruhku untuk memakai baju
Baca selengkapnya
Enggan dan JIJIK!
Siapa bilang Lois itu tampan?Jika ada yang bilang dia tampan, mungkin itu adalah kucing betina yang benar-benar buruk rupa hingga tidak ada kucing jantan yang sudi mengajaknya berkencan. Oh ayolah ... Lois, si lelaki yang berprofesi sebagai seniman recehan dengan pendapatan pas-pasan ditunjang dengan wajah yang tidak rupawan. Dia memiliki model rambut yang disisir ke belakang dengan gel murahan, kaos hitam setengah pudar yang dibungkus dengan kemeja flanel biru abu-abu usang dan celana jeans belel yang mulai kelihatan tidak layak dikenakan.Seriuskah Papa akan menghancurkan masa depanku dengan menikahkanku dengannya?! Garis wajahnya sangat minimal sekali, hanya hidung saja yang mancung. Selebihnya dia tidak memiliki daya tarik apapun dan aku berani jamin jika dia berasal dari keluarga yang kastanya lebih rendah dari pada keluargaku. Ini mimpi buruk!Bahkan dia sama sekali tidak jauh lebih baik seujung kuku Ishak. Tunangan yang harus kulepaskan secara paksa karena kebodohanku. Mu
Baca selengkapnya
Suami seniman recehan
Saat aku hanya diam menatap tangan Lois yang terulur padaku, dengan cepat Mama mengulurkan tangan kananku untuk meraih tangannya. Dengan setengah terkejut, aku menuruti apa yang sudah Mama lakukan. Pasalnya, keinginan untuk mengabaikan pernikahan ini lalu pergi meninggalkan Lois di tengah-tengah acara sudah membayangi pikiranku. Tapi, karena ulah Mama, akhirnya aku menerima tangan Lois lalu menciumnya sekilas dihadapan para petugas agama yang menikahkan kami dan siapa saja yang datang. Setelahnya, aku segera melepas tangan Lois dan ia hanya tersenyum tipis dengan bentuk lengkungan yang membuatku berpikir jika ia sedang menikmati betapa tersiksanya aku melakukan hal ini. Ketika dia datang seperti pahlawan kesiangan yang benar-benar nyata untukku, ingin rasanya satu waktu nanti giliranku yang akan menertawakannya balik. Tunggu saja, Lois!"Pengantin perempuannya masih syok ya kalau udah nikah," ucap petugas urusan agama. "I ... iya, Pak," jawab Mama dengan senyum terpaksanya. Lalu
Baca selengkapnya
Lelaki Yang Biasa Dihina
"Yang menghancurkan masa depanmu, adalah kamu sendiri! Jadi, berhenti menunjuk Papa sebagai orang tua yang nggak benar! Justru menikahkan kamu adalah pilihan terbaik meski harus sama pengamen sekalipun kayak Lois!" ucap Papa kasar. Aku melirik Lois yang bermuka cuek dan masa bodoh meski dihina Papa sedemikian menyakitkan. Dia seakan-akan kenyang dengan segala hinaan orang karena profesinya yang tidak menjanjikan masa depan yang cerah."Ingat Lilyah, kalau fotomu itu udah kesebar di satu kompleks perumahan! Memang lelaki benar mana yang mau menikahi kamu?! Masih syukur Lois mau sama kamu meski ujung-ujungnya dia mau nerima kamu karena duit!" "Dasar anak nggak tahu diri! Ngaca yang bener baru menghardik orang tua! Udah salah, masih protes melulu!" jelas Papa panjang lebar.Selepas mengatakan kekesalannya pada kami berdua, betapa malunya aku dihadapan Lois dan ketiga temannya yang mendengar pertengkaranku dengan Papa. Pernikahan yang baru diselenggarakan, bahkan kurang dari dua jam saj
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status