“Aku engga percaya, kan kamu Cuma cinta sama aku, dan juga kita itu pasangan yang cocok dan serasi, dan terbukti tahun lalu kita menang acara itu, jadi engga mungkin kamu bisa bawa pasangan lain dan kalau pun kamubwa pasangan lain, kamu engga akan menang sama pasangan baru kamu itu” Ucap Kevin mengejek Clara yang sangat membuat Clara kesal
“Gua kasih tahu sama elu yah, di acara itu gua akan membawa pasangan gua, jadi elu engga usah ngarep gua au kerja sama, sama elu, dan gua sudah engga suka lagi sama elu, jadi berhenti buat ngejar-ngejar gua lagi” Ucap Clara dengan nada tegas pada Kevin
“Oke kelau begitu, gua mau lihat apa elu bisa bawa pasangan ang bisa membuat elu menang, dan gua akan membawa pasangan gua juga buat ngalahin elu dengan mudah” Ucap Kevin juga dengan kesal karena Clara selalu menolaknya
“Oke kita lihat saja, siapa yang akan menang nanti di acara Prom Night nanti” Ucap Clara yang juga menantang Kevin
Dan mereka pun pergi dengan arah yang berlawanan, sementara itu Rama yang sudah berada di Kafe tempatnya bekerja bertegur sapa dengan teman satu tempat kerjanya, seorang perempuan cantik yang berumur dua puluhan dengan kulit putih dan rambut panjang yang membuat dirinya terlihat sangat cantik dan tidak kalah cantik dari dua perempuanc antik yang baru saja Rama temukan di kampus barunya.
“Hai” Sapa Nana dengan senyum manisnya pada Rama
“Hai” Sapa Rama balik namun dengan perasaan yang masih kesal karena baru saja buat masalah di kampusnya padahal dia baru saja masuk tapi langsung buat masalah sama seniornya
“Kenapa ? kok mukanya kaya begitu, bukannya ini hari pertama kamu masuk kampus ya ?” tanya Nana tentang apa yang sedang terjadi pada Rama karena dia datang dengan muka yang tidak senang dan tidak seperti biasanya
“Iya nih, baru pertama kali masuk kuliah sudah buat masalah sama senior di sana” Jawab Rama dengan muka yang tidak bersemangat dan selagi mereka mengobrol tiba-tiba saja Pak Dimas pemilik Kafe RI Land keluar dari ruangannya dan melihat Rama yang dalam keadaan tidak semangat dan tidak seperti biasanya, Pak Dimas pun menghampiri Rama dan bertanya seperti Nana
“Ada apa ini, pegawai saya tidak seperti biasanya ?, tumben sekali murung begini ?” tanya Pak Dimas juga yang ingin tahu ada apa dengan Rama
“Katanya, dia di kampus baru saja buat masalah Pak, padahal hari ini hari pertama dia masuk kampus, tapi sudah buat masalah sama seniornya” Ucap Nana menjelaskan apa yang di beritahu Rama tadi padanya
“Itu wajar saja, jadi tidak perlu di pikirkan Rama” Ucap Pak Dimas seseorang yang berpengalaman dalam berkampus dan bertanya lagi pada Rama
“Emang masalah apa yang kamu buat Rama ?” tanya Pak Dimas dengan penasaran masalah apa yang membuat pegawai terbaiknya sampai tidak semangat seperti ini
“Tuh masalah apa emang yang kamu buat sama senior kamu ?” tanya Nana juga yang sangat penasaran
“Jadi aku engga sengaja nabrak kakak kelas perempuan saat lagi jalan, terus makanan berkuah yang dia pegang tumpah semua ke baju dan jaketnya, malah jaketnya jaket mahal lagi, dan yang lebih nyebelin lagi tuh Kakak kelas galaknya bukan main, aku sudah minta maaf masih tetap saja di omelin, untungnya tadi ada Kakak kelas juga yang baik nolong aku” Ucap Rama menjelaskan masalah yang di dapat di kampusnya
“Ya ampun kirain masalah apa Rama,” Ucap Pak Dimas, karena dia kira Rama membuat masalah yang besar jadinya dia seperti, ternyata hanya masalah itu saja
“Tau Rama, aku kira kamu buat masalah besar mangkanya kamu samai seperti ini” Ucap Nana dengan agak sedikit kesal
“Terus kelanjutanya gi mana ?” tanya Pak Dimas
“Ya saya harustetap tangung jawab Pak, saya bawa jaketnya untuk di cuci, baru nanti setelah bersih baru di kembalikan” Ucap Rama yang masih termenung
“Terus mana jaktenya ?” tanya Nana
“Kenapa ?” tanya Rama balik karena Nana menanyakan jaket Kakak galak itu
“Sudah mana, jangan banyak tanya” Ucap Nana meminta jaket kotor tersebut
Dan Rama pun mengeluarkan jaket tersebut dari dalam tas dan menunjukkannya pada Nana, dan setelah melihat Nana pun mengambilnya dan bilang “Kamu tenang saja, ini biar aku yang nyuci, besok aku langsung kasih kamu setelah sudah bersih dan siap untuk di kembalikan” Ucap Nana dengan santai
“Tidak usah, bair aku saja, aku bisa kok” Ucap Rama yang menolak tawaran dari Nana
“Tidak apa-apa, santai saja, biar aku saja, besok aku langsung kasih ke kamu” Ucap Nana yang juga kekeh ingin mencuci baju tersebut
“Tidak usah, aku nggak mau ngerepotin kamu” Ucap Rama dengan serius tidak mau membuat Nana repot
“karena aku ingin membantu kamu, jadi aku sudah siap untuk di repotkan, jadi tenang saja” Ucap Nana dengan senyum
“Aduh kalian ini, bikin saya iri saja, saya yang tadinya ingin keluar beli makan jadi tertunda, ya sudah kalau begitu dari pada saya lihat kalian bermesraan, saya mau keluar dulu beli makan” Ucap Pak Dimas yang membuat Nana dan Rama tertawa pelan
“Terima kasih ya sudah mau membantu aku” Ucap Rama dengan senyum
“Sama-sama, kita kan teman dekat, jadi kalau aku bisa bantu kamu dalam kesulitan aku pasti akan bantu” Ucap Nana dengan senyum
“Sekali lagi terima kasih” Ucap Rama dengan sunguh-sungguh karena Nana selalu membantunya jika dia dalam kesulitan apa pun
“Iya sama-sama, sudah lah jangan bilang seperti itu terus, aku jadi malu tau” Ucap Nana tersipu malu karena Rama selalu bilang seperti itu sama Nana, jika habis di bantu sama Nana
Dan setelah itu mereka pun bekerja lagi dengan semangat seperti biasanya setelah masalah jaket yang Rama kotorkan terselesaikan
Dan sementara itu di kampus Clara dan Indri pun masih menyeleksi kandidat buat menjadi pasangan Clara di acara prom night nanti, namun setelah melwati waktu yang panjang, dari mereka semua sama skali tidak ada yang cocok dan bahkan jauh dari ekspetasi Clara, mereka semua tidak ada yang lolos dan seleksi kali ini sangat sia-sia karena tidak ada yang cocok untuk menjadi pasangan Clara di acara prom night.
Dan setelah capek seharian menseleksi semua orang namun tidak ada yang cocok mereka berdua pun memutuskan untuk pergi nongkrong di kafe untuk menghilangkan penat di kepala mereka karena acara ini yang terlalu mendadak, dan tanpa mereka berdua tahu mereka nongkrong di kafe tempat di mana Rama bekerja.
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel