Share

Jangan didalam

Aktivitas mereka terpaksa berhenti karena ponsel Biru berdering, kekasihnya langsung menarik diri. Mencari ponselnya ke saku celana panjangnya yang sudah ia lempar sembarangan tadi. Ia menemukan ponsel tersebut ketika panggilannya telah berakhir. Biru memeriksa ponselnya sebentar lalu kembali lagi ke Sinta.

"Maaf, Honey," ucapnya menyesal.

"Siapa?" tanya Sinta. "Apa kita pulang aja sekarang, pasti Bapak khawatir." Sinta tiba-tiba duduk.

Biru kemudian duduk di samping Sinta. "Kita belum selesai, Sayang. Aku mohon sebentar lagi," pinta Biru memelas, matanya berair.

Sinta diam saja, kemudian mengangguk. Tanpa aba-aba Biru mencium bibir Sinta, mengisap bibir atasnya lembut penuh perasaan, bergantian ke bibir bawahnya. Sinta mulai pintar menciumnya, Biru diam dan ia biarkan Sinta menciumi dirinya. Tangan Biru meraba ke bukit kembar Sinta, kenyal dan berisi, putih dan lembut. Sangat menyenangkan bisa memegang dada perempuan yang biasa ditutupi itu, lelaki itu meremas d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status