공유

Bab 50

작가: Runayanti
last update 최신 업데이트: 2025-08-11 09:08:31

Dokter Afgan muncul dari balik pintu ruang perawatan. Jas putihnya sedikit basah karena keringat, wajahnya serius.

"Ini rumah sakit, bukan tempat kalian bertengkar seperti di pasar!" Ia menatap mereka satu per satu. "Jannah baru saja melewati masa kritis. Dia butuh ketenangan. DAn saat ini, dia sudah tertidur. Tidak seorang pun boleh masuk ke dalam untuk menganggunya. Kalian tunggu di sini sampai dia bangun tapi syaratnya kalian harus diam."

"Tim medis memiliki hak mengusir siapa pun yang menyebabkan keributan walaupun dia adalah pemilik Rumah Sakit!" tegas Afgan.

Suasana langsung hening.

Deon menunduk lagi, sementara Naila menggigit bibirnya sendiri agar tidak menangis atas setiap kalimat pedas yang diterimanya tadi. Ibu Deon menghela napas pelan, sementara Afgan tetap berdiri di antara mereka seperti perisai.

Beberapa detik kemudian, Afgan berbalik masuk ke dalam dan pintu ruang perawatan tertutup kembali. Semuanya kembali sunyi. Ta

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Rina Damayanti
terus Bella mau kamu kemana kan Deon.... anakmu aja lengket sm uler keket.... sebelum Jannah benar" lepas darimu tidak ada penyesalan yang sebenarnya darimu Deon
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 69

    Namun Deon tidak bergeming. Dengan langkah mantap, ia mendekat, lalu tanpa peringatan meraih tubuh Jannah. Perempuan itu sempat menolak, tapi tubuhnya terlalu lemah untuk melawan kekuatan Deon.Ia menggendong Jannah begitu saja, tanpa peduli tatapan para pegawai yang kaget melihat adegan itu. “Kalau kamu tidak mau memilih, aku yang memilihkan untukmu. Kamu tetap ikut aku malam ini,” ucapnya tegas, matanya menyala penuh determinasi."Aku tahu kamu sakit dan aku akan menyembuhkanmu karena itu adalah tugasku sebagai seorang suami."Jannah menutup wajahnya dengan kedua tangan, air matanya menetes tanpa bisa ditahan. Bukan hanya karena dipaksa, tapi karena hatinya semakin yakin, ia hanyalah beban di mata semua orang, bahkan di mata suaminya sendiri. Namun, perkataan yang baru diucapkan Deon membuat dia sedikit berharap walau dirinya masih takut dengan kekecewaan yang mungkin ada nanti.Deon membawanya masuk ke dalam mobil. Kantong belanjaan besar b

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 68

    Deon terdiam, hatinya ikut terhimpit. Ia tahu, apa pun pilihan yang ia ambil tetap salah.“Aku ingin pergi, Deon. Kumohon, lepaskan diriku. Tanda tangani surat perceraian itu dan mari kita menghadiri sidang. Setelah itu, kamu bebas melakukan apa pun dengan Bella, dan… mewujudkan keinginan Alfie untuk menjadikannya sebagai ibunya. Bukankah kalian semua akan bahagia?” suara Jannah bergetar, setiap kata seperti pisau yang mengiris dirinya sendiri."Kamu bisa tinggal bersama Ibumu dengan Alfie dan Bella. Bawalah mereka ke sana, Deon. Aku ikhlas," imbuhnya.Deon tetap diam dan kedua matanya mulai memerah.Jannah mengusap pipinya yang sudah basah air mata, lalu melanjutkan dengan getir, “Kamu juga mungkin bisa membuat Bella hamil, lalu melahirkan seorang cucu perempuan sesuai dengan keinginan Mama dan Kakek Robert. Aku…” Jannah menunduk, kedua bahunya gemetar. “…tubuhku tidak mampu lagi, Deon.”Kat

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 67

    “Ke... ke?” Jannah menatapnya tak percaya. Suaranya pelan, hampir bergetar, seolah ia masih belum yakin telinganya mendengar dengan benar.“Ke tempat yang kamu suka,” jawab Deon cepat, sorot matanya tegas, meski napasnya terdengar berat. “Di mana pun itu. Pokoknya kita pindah. Kita akan selalu bersama dan aku akan menjagamu.”Jannah terdiam. Kata-kata itu seakan mengguncang pikirannya, membuat hatinya berdesir halus. “Bagaimana dengan Alfie?” tanyanya akhirnya, suaranya lirih tapi tajam, seolah memaksa Deon untuk berpikir lebih jernih.Deon menahan napas, kepalanya menunduk sejenak sebelum akhirnya ia berani menatap istrinya lagi. “Bila kamu tidak suka keberadaan Alife,” katanya hati-hati, “dan aku sendiri melihat Alfie lebih memilih dengannya… maka kamu akan pindah bersamaku saja.”Jannah terbelalak. “M-maksudmu, meninggalkan Alfie? Deon?”Deon mengangguk ke

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 66

    Bella hanya berdiri di tepi bak, pura-pura tersenyum sambil menunggu, padahal dalam hati ia sudah menyusun rencana. Tubuh kecil itu tidak akan tahan air dingin dengan cuaca hujan seperti itu. Bella bahkan sengaja membiarkan jendela terbuka sehingga ruangan kamar mandi menjadi semakin dingin.Kini, di kamar Alfie, Bella sengaja tidak menutup pintu kamar dengan rapat rapat. Cahaya dari lorong masuk samar, membiarkan ruangan tetap sedikit terbuka pada pandangan siapa saja atau pendengaran siapa saja, terutama Jannah.Deon duduk di sisi ranjang, lalu meletakkan telapak tangannya ke dahi Alfie. "Sudah makan obat demam?" tanyanya lembut.Mata Alfie yang sayu sedikit berbinar. "Papa… kamu datang." Senyum kecil tersungging di wajah pucatnya. "Tidurlah bersama Alfie," pintanya lirih.Tanpa banyak berpikir, tangan mungil Alfie menarik lengan Deon, memaksanya berbaring di sisi kirinya. Deon menurut, walau terlihat agak canggung.Namun tidak berhenti di

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 65

    Kata-kata itu membuat Naila menutup mata sejenak. Ia tahu, sejak awal, Deon bukan pria yang mudah dihadapi. Namun ia juga tahu, ada kebenaran dalam ucapan Afgan. Jannah terlalu rapuh untuk terus berada di bawah tekanan seperti ini. Wanita itu akan dipaksa sehingga meninggal lebih cepat daripada perkiraan dunia medis.Naila membuka mata, menatap Afgan kembali. “Baiklah. Tapi kita harus hati-hati. Sangat hati-hati.”Sekilas, senyum tipis muncul di bibir Afgan, meski sorot matanya masih penuh kekhawatiran. “Terima kasih, Naila. Kita akan mulai rencananya segera. Aku mendapatkan high-five?"Afgan menaikkan sebelah tangannya dan Naila menyambut dengan senyum kecut, menempelkan telapak tangannya ke tangan Afgan tanda perjanjian kerjasama telah disepakati bersama.Tidak ada yang menyadari bahwa ponsel yang dipegang Dokter Amalia tetap menyala. Merekam dengan detaik setiap detik. Semua isi pembicaraan walau sebagian mungkin hilang karena k

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 64

    Di luar, langkah Deon bergema di lorong sempit rumah singgah. Nafas Jannah semakin tak beraturan, bukan hanya karena digendong begitu saja, tapi juga karena rasa sakit yang datang dari perut dan punggungnya.“Deon… ini membuatku nyeri… turunkan aku,” desisnya, namun Deon tak menjawab.Dia membuka pintu depan rumah dengan kaki, keluar menuju mobil yang diparkir di halaman.Dengan gerakan cepat, Deon membuka pintu penumpang dan menurunkan Jannah dengan hati-hati ke kursi. Namun nada suaranya tetap keras saat berkata, “Kau pikir aku akan membiarkanmu di tempat ini? Dengan orang-orang itu? Apalagi dengan pria yang memelukmu seperti itu?” Deon menghentikan kalimatnya, giginya terkatup rapat, jelas menahan kata-kata yang lebih kasar.Jannah menghela napas panjang, mencoba meraih sabuk pengaman. “Afgan hanya membantuku karena aku kesakitan. Tidak lebih. Kau salah paham, Deon”Deon memandangnya lama, sorot

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status