Setelah Satu Malam dengan Dosenku

Setelah Satu Malam dengan Dosenku

last updateLast Updated : 2025-12-02
By:  Starisborn Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
4views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Alea Devina (20) tidak pernah menyangka malam paling hancur dalam hidupnya akan menjadi awal dari sesuatu yang lebih rumit dari sekadar penyesalan. Setelah dikhianati kekasihnya, Alea mencari pelarian dalam kebodohan sesaat—segelas minuman, tawa asing, dan pelukan seorang pria yang terasa hangat di antara kekosongan—one night stand. Namun, dunia Alea runtuh ketika ia sadar: pria itu adalah Darren Vahl (32) dosen baru di jurusan yang sama dengannya. Berusaha melupakan malam itu, Alea kembali fokus pada kuliahnya. Tapi ketika dua garis merah muncul di test pack yang tergenggam di tangannya, semua rasa takut yang ia tahan pecah. Di saat yang sama, Darren terkejut ketika tahu kebenaran yang tidak seharusnya terjadi antara dosen dan mahasiswi—hubungan terlarang yang bisa menghancurkan keduanya. Namun seiring waktu, Darren menemukan ketenangan yang tak ia temui di mana pun dalam diri Alea, sementara Alea menemukan sisi lembut Darren di balik sosok tegas dan tertutupnya. Mereka berdua terjebak dalam dilema: menjaga reputasi dan masa depan, atau mengikuti sesuatu yang tumbuh diam-diam di antara rasa bersalah dan cinta yang tak seharusnya ada. Tapi cinta yang lahir dari kesalahan tidak pernah berjalan mudah. Saat rahasia mulai terkuak, batas antara yang benar dan yang salah kabur perlahan—dan mereka harus memilih: bertahan dalam bayang-bayang dosa, atau berjuang untuk cinta yang semua orang anggap salah.

View More

Chapter 1

BAB 1 MALAM YANG SEHARUSNYA TIDAK TERJADI

Alea Devina tidak pernah menyukai alkohol. Bahkan baunya saja membuatnya mual. Tapi malam ini, semuanya terasa berbeda. Pahitnya minuman di gelas justru lebih mudah ditelan dibanding pahitnya kata-kata terakhir yang keluar dari mulut mantan pacarnya.

"Kita selesai, Lea. Aku nggak pernah benar-benar cinta sama kamu."

Kalimat itu terus bergema seperti irama yang tidak bisa ia hentikan. Entah berapa gelas yang sudah ia habiskan dalam gelapnya lampu bar —yang jelas, kepalanya kini berat, matanya panas, dan hatinya terasa kosong seperti tidak lagi punya tempat untuk pulang.

Alea tertawa kecil, miris. “Bodoh banget… kenapa aku harus cinta sama orang kayak dia…” katanya sambil menenggak sisa minumannya. Dia menghentakan gelas kaca itu dengan sedikit keras.

"Satu gelas lagi" ucapnya yang mendapat tatapan kurang yakin dari bartender.

Di sisi lain ruangan, suara musik semakin keras. Orang-orang berpesta, tertawa, dan menikmati malam tanpa peduli dunia sedang runtuh untuk satu orang di atap yang sama—seseorang yang duduk sendiri dengan eyeliner luntur dan tatapan kosong. Alea.

---

Di lantai atas, Darren Vahl menyender di balkon dengan segelas minuman yang hampir tidak ia sentuh.

Ia seharusnya tidak berada di sini—pesta kejutan untuk “kepulangan”-nya dari luar negeri dibuat oleh sahabat-sahabat lamanya, dan ia dipaksa ikut. Sudah lima kali ia menolak minuman, tapi pada akhirnya ia kalah oleh dorongan gelas yang terus-menerus ditempelkan ke tangannya.

“Rayakan sedikit, Ren! Kamu balik kampung setelah bertahun-tahun, masa masih kaku begitu?” tawa teman-temannya.

Darren hanya mengernyit kecil, meneguk minumannya demi cepat selesai. Alkohol membuat pandangannya agak berat, tapi tidak sampai kehilangan kendali.

Ia butuh udara. Butuh sepi. Butuh berhenti jadi pusat perhatian.

Dengan menarik napas panjang, ia turun ke lantai bawah—tempat orang-orang lebih sibuk dengan dirinya sendiri daripada dengan dia.

---

Alea bangkit dari kursinya, ia berjalan memasuki koridor sepi yang menuntunnya ke pintu belakang. Pandangannya mulai mengabur dan keseimbangannya perlahan menghilang, membuat tubuhnya sempoyongan. Ia menyentuh dinding untuk menahan diri agar tidak jatuh. Bulu mata basah, pipi merah, dan jantungnya berdetak tidak beraturan.

Ia hanya ingin pergi dari bar itu.

Keluar.

Ke mana saja.

Asal bukan di tempat yang mengingatkannya pada patah hati.

Saat pintu belakang terbuka, angin malam menghembus, dan matanya menangkap seseorang berdiri menyandar di samping tembok bata—sosok pria tinggi dengan kemeja hitam, lengan tergulung sampai siku, kacamata bertengger di hidung mancungnya dan rambut yang sedikit berantakan seperti baru saja melewati malam panjang.

Darren menoleh saat mendengar suara langkah yang tidak stabil. Dia bergerak cepat kala Alea hampir terjatuh. Kini setengah sebelah tangannya memeluk pinggang Alea, menopang tubuh mungil miliknya agar tidak menghantam lantai.

Alea memandangnya sambil berkedip lambat. “Kamu… sendirian?”

Darren mengangguk, terpana dengan iris hazel dan kelopak mata Alea yang sayu.

“Sepertinya kamu juga.” jawabnya tanpa sadar. Pengaruh alkohol sedikit mengganggu konsentrasinya.

Alea mendekat sedikit mendekatkan wajahnya tanpa memikirkan apa pun. “Aku… butuh seseorang malam ini.” Suara lirihnya berusaha memecahkan tameng Darren, tatapannya fokus ke satu titik: mata pria di depannya.

Darren menelan ludah. Ia tahu ia harus menolak. Ia tahu perempuan ini mabuk, rapuh, dan tidak seharusnya memintanya hal seperti itu.

Namun ketika Alea menyentuh dadanya dan perlahan naik untuk mencengkram kerah bajunya serta menatapnya seolah ia satu-satunya tempat berpegangan di dunia ini…

kontrolnya runtuh sedikit demi sedikit.

“Apa kamu yakin?” suaranya rendah, bergetar.

Alea mendekat hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. “Aku mau lupa,” bisiknya. “Tolong… buat aku lupa malam ini.”

Dan itulah titik di mana segala garis batas kabur.

Tangan Darren memegang wajahnya.

Alea menarik kerah bajunya.

Pertemuan dua jiwa yang sama-sama luka, sama-sama mabuk, dan sama-sama butuh tempat bersembunyi.

Malam itu mengalir tanpa mereka benar-benar sadar bagaimana awalnya. Yang mereka tahu hanyalah:

kehangatan menghapus sesaat kesepian.

dunia di luar berhenti.

dan mereka saling jatuh, dalam cara yang tidak pernah mereka rencanakan.

---

Dua Minggu Kemudian

Suasana kampus kembali ramai. Mahasiswa berdatangan membawa semangat semester baru, sementara Alea berjalan cepat menuju kelas dengan kepala penuh kecemasan. Ia berusaha fokus pada kuliah, pada jadwal baru, pada rutinitas.

Namun satu hal terus mengganggunya…

Bayangan pria asing yang menghabiskan malam dengannya dua minggu lalu.

Ia bahkan tidak menunggu pria itu bangun karena sakit kepala akibat terlalu mabuk dan juga karena terlalu malu. Terlalu hancur. Terlalu ingin pulang dari rasa sakit.

Alea masuk ke kelas, memilih kursi agak belakang. Ia menghela napas lega saat teman-temannya sibuk sendiri. Hanya Kaila yang sibuk berceloteh akan kedatangan dosen baru yang sangat tampan—menurut rumor yang beredar.

Pintu kelas terbuka.

Langkah sepatu kulit terdengar memasuki ruangan.

Sosok pria itu naik ke podium dengan wibawa tenang dan suara yang dalam saat menyapa:

“Selamat pagi semuanya. Nama saya Darren Vahl. Saya dosen baru kalian untuk mata kuliah Metodologi Bahasa.”

Alea membeku. Jantungnya berhenti berdetak.

Karena saat pria itu menatap ke arah kelas…

dan mata mereka bertemu…

Alea tahu.

Dialah pria itu.

Pria yang memeluknya malam itu.

Pria yang ia minta untuk membuatnya lupa.

Dan kini pria itu adalah—

Dosennya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status