Home / Urban / Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy! / Bab 7 - Permainan harus dimulai

Share

Bab 7 - Permainan harus dimulai

Author: Jadeite
last update Huling Na-update: 2025-07-22 16:07:19

“Minggir! Jangan berdiri di situ!”

Jack membentak Aileen yang menghalangi jalannya. Sikapnya jauh lebih kasar dari yang Aileen ingat. Arogan tepatnya.

Jack tidak sabar. Ia melangkah dengan tergesa ketika tubuh Aileen menyingkir, mengabaikan sapaan pramugari.

Pesawat sudah mendarat di kota Clayton. Mereka sedang menunggu pemberitahuan untuk keluar dari pesawat.

Tanpa sadar Aileen menghembuskan napas lega tapi raut wajahnya langsung berubah ketika memandang kembar tiga yang tersenyum puas.

“Kalian berhutang penjelasan!” Aileen menatap tajam ketiga anaknya.

Kenapa Jack? Itulah yang membuat dirinya paling penasaran. Keributan dalam pesawat selalu Jack yang menjadi korban.

Ketiga anaknya hanya membalas dengan tatapan polos. Orang lain pasti akan terkecoh tapi tidak untuk Aileen. Mereka turun dengan tertib untuk mengambil bagasi.

David melambaikan tangan di depan wajah asistennya yang dari tadi hanya memandang ke satu titik, mengabaikan panggilannya. “Apa yang kamu lihat?”

Jari asisten
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 49 - Batal?

    “Apa pesawatnya rusak?”Raut wajah Aileen tegang ketika mendengar pesawat yang mereka sewa, membatalkan penerbangan.Maya menggelengkan kepalanya. “Bukan. Tiba-tiba ada perusahan yang yang membutuhkan pesawat karena ada acara mendadak.”“Hah? Kok bisa? Tidak profesional sekali!” Mata Aileen melotot.“Tidak bisa dibiarkan! Kalau ganti jadwal masih diterima. Ini dibatalkan, minta tanggung jawab!” Wajah Aileen merah, suaranya lebih kencang.Selangkah lagi mereka bisa pergi meninggalkan kota Clayton. Kembar tiga memperhatikan Aileen dan Maya yang seperti sedang berdebat.“Apa yang terjadi?” tanya Rosa. Ia sudah berulang kali memeriksa ponselnya, tapi tidak ada kabar dari Hans atau David.Ia hanya bisa memegang janji David ketika menelpon secara diam-diam. Janji kalau mereka tidak akan berpisah lagi.“Sepertinya kita tidak jadi pergi.” jawab Kae dengan santai. Ia sudah duduk di kursi penumpang belakang, bersebelahan dengan Rosa yang berhasil masuk duluan.Kalian tahu mengapa kursi belakang

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 48 - Pulang?

    “Apa aku tidak salah dengar, Nyonya?”Aileen menganggukkan kepalanya dengan cepat. “Tidak! Carikan secepatnya!”Maya terdiam. Hari masih pagi ketika Aileen mengajaknya bicara secara pribadi.Sebelum mulai bicara. Aileen masih sempat memeriksa jendela dan pintu, seperti takut ada yang ikut menguping pembicaraan mereka.Permintaannya sangat tidak masuk akal. Wajah ngantuknya belum pulih, seteguk kopi pun masuk ke kerongkongannya. Otaknya masih berproses secara lambat.“Nyonya minta dicarikan pesawat sewa yang bisa secepatnya berangkat ke Myria? Tapi Kenapa?” Kening Maya berkerut, tanpa sadar ia menggigit bibirnya. Jelas sekali terlihat bingung.“Iya, aku ingin bawa anak-anak pulang. Kondisi di sini sudah tidak aman. Sesekali aku akan kembali ke sini.” Aileen melipat tangan di dada kemudian membukanya lagi.Maya kembali terdiam. Ia mengelus pelipisnya dan berusaha merapikan rambut yang menjuntai di depan mata.Jubah tidur masih membungkus tubuhnya. Ia hanya sempat menguncir rambut ketika

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 47 - Orang Suruhan

    “Keluar dari mobil!”Terdengar suara teriakan diiringi beberapa orang pria yang mendadak mendekat dengan senjata di tangan. Mereka keluar dari dua mobil hitam tepat di belakang mobil penguntit.Ketika mobil Aileen masuk gang, ternyata penguntit melakukan hal yang sama. Tapi ia tidak menyangka kalau mobil Aileen akan berhenti mendadak dalam posisi melintang. Ia dalam posisi terkepung.Mobil Aileen dilengkapi kaca anti peluru, begitu juga dengan bagian lainnya. Hasil karya Lianzo yang belum dipublikasikan, sehingga Mike berani ambil resiko.Anak buah Mike bergerak cepat, menyebar, mengepung dari segala arah. Kilatan dingin dari laras senjata dan tatapan tajam mereka membuat udara terasa semakin berat.Mike keluar dari mobil, melangkah dengan raut wajah tegang. Ia mengetuk keras kaca jendela mobil penguntit itu.“Keluar.” Suara Mike datar, namun cukup untuk membuat bulu kuduk siapa pun berdiri. “Sekarang.”Dari dalam, siluet penguntit tampak kaku, sunyi sesaat sebelum bunyi pintu mobil t

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 46 - Penguntit

    “Jangan lihat ke belakang, Nyonya!”Aileen melirik Mike yang berjalan di sebelahnya. Alisnya berkerut dan terlihat bingung. Mereka sedang berjalan di pusat perbelanjaan tengah kota. Dalam perjalanan pulang dari rumah Paman Alex, tiba-tiba Rosa mengingatkan kado untuk Maya yang ulang tahunnya tinggal 1 hari lagi.“Kenapa?” Raut wajah Aileen berubah menjadi tegang karena suara Mike tegas.“Ada yang sedang mengikuti kita.” Mike sengaja mengajak Aileen berdiri di depan sebuah toko yang dindingnya terbuat dari kaca tebal. Kebetulan ada pajangan sepatu untuk pria dewasa.“Lihat pria di pojok kanan. Yang bertopi coklat dan kacamata hitam. Apa Nyonya mengenalnya?” Tangan Mike memegang ponsel, dagunya terarah ke titik yang disebut.Reflek Aileen ingin menoleh agar bisa melihat lebih jelas, tapi tangan Mike langsung menahannya. Aileen memperhatikan pria itu, berpura-pura tertarik dengan sepatu di etalase. “Saya tidak kenal. Apa orang suruhan Jack?” Aileen membenahi baju yang dipakai.Kalau it

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 45 - Menggoda

    “Saya tidak setuju, Tuan Jack.”Aileen menatap Jack sambil tersenyum kecil. Ia sengaja memilih duduk berseberangan dengan Jack.Meja berbentuk oval dengan beberapa kursi mengelilinginya. Ruang rapat ini tidak besar dan hanya dihadiri mereka saja dan beberapa staf perusahaan. Aileen sempat tertegun ketika memasuki ruangan. Tapi dengan cepat ia bersikap biasa, karena ia yakin Jack mengamatinya. Sepanjang jalan menuju ruang rapat ini, banyak yang berubah. Lebih mewah dibanding 6 tahun yang lalu.“Kalau boleh tahu, apa alasannya, Nyonya?” Jack menatap lekat.Wanita ini jelas-jelas bukan Aileen, tapi entah kenapa ada sisi yang rasanya ia kenal, membuat tambah penasaran.“Ah, Tuan Jack. Anda juga pasti tahu alasannya. Anda pintar dan bukan pemain baru.” Aileen menopangkan dagunya di tangan.“Menurut saya, pertemuan ini hanya pancingan agar kita bisa bertemu. Anda pasti penasaran dengan saya, benarkan?” Aileen tertawa kecil. Suaranya lembut dan menggoda.Jack tertawa keras. Wanita ini buka

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 44 - Akhirnya Bertemu Lagi

    “Undangan sudah saya sampaikan, tapi beliau tidak bisa.”Jack memandang tajam staf yang barusan masuk dengan wajah canggung. Tangannya memegang sebuah map coklat.“Tidak bisa atau tidak mau?”Staf itu menelan ludah, terlihat gugup menghadapi tatapan dingin Jack. “Beliau… menolak, Tuan. Katanya tidak ada urgensi untuk ketemu langsung. Semua urusan diwakilkan dengan Tuan Mike.”Lengkung tipis muncul di sudut bibir Jack, senyum yang terlihat sinis. Ia mengetukkan jarinya berulang kali di atas meja.“Menolak?” Suaranya rendah, tapi menusuk. Staf itu menunduk, tak berani menatap. “I-iya, Tuan. Itu yang beliau sampaikan lewat asistennya.”Jack bersandar di kursi, matanya menyipit penuh perhitungan. “Baiklah. Kalau dia ingin bermain seperti itu.”“Sampaikan pada Tuan Mike, kalau perusahaan akan menambah jumlah saham lagi. Kita lihat apa wanita itu masih tidak mau bertemu.” Suara tawa Jack penuh ejekan.Ia benar-benar penasaran dengan Allisa, mirip tapi tidak sama.Aileen, adik tirinya sudah

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status