Aileen Wang, anak tunggal sekaligus pewaris merasakan pengkhianatan dari orang yang sudah dianggap sebagai saudara. Dijebak dengan seorang pria yang tidak dikenal kemudian hamil, dianggap hina membuat dirinya memilih untuk melarikan diri. Kepercayaan dan ketulusan ternyata tidak bisa melindungi kita dari rasa sakit, terutama ketika dilakukan oleh orang dekat yang kita sayangi. Terusir dan dianggap aib sempat membuat dirinya terpuruk tapi kehadiran 3 anak kembarnya menjadi penyemangat, pelindung sekaligus penyembuh dari lukanya. Mereka adalah malaikat yang dikirim untuk membantu dirinya menjadi versi yang lebih baik dan tentu saja untuk merebut warisan yang sudah menjadi haknya. Apakah itu semua sudah cukup? Bagaimana dengan cinta? Apakah Aileen bisa menolak ketika ayah anaknya muncul dan tidak mau melepaskan dirinya?
Lihat lebih banyak"Aileen, minum dulu!"
Jack Wang–anak angkat keluarga Wang, memberikan segelas anggur untuk Aileen Wang.
"Jangan sampai acara makan malam ini membuat kamu tegang!"
Acara seminar kesehatan bergengsi ini setiap tahunnya diselenggarakan selama dua hari di hotel Jade Palace. Hari pertama diisi dengan pengenalan gaya hidup sehat. Sedangkan hari ke-2, pengenalan produk baru dari Good Health sekaligus mencari investor yang akan mendanai proyek terbaru.
Sekarang, acara makan malam bersama petinggi perusahaan dan beberapa investor sedang berlangsung. Sebagai calon pewaris masa depan keluarga Wang, Aileen tentu menghadiri acara yang disponsori oleh perusahaan keluarganya–Good Health.
Sambil tersenyum manis, Aileen menerima gelas anggur yang baru saja diambil Jack dari salah satu pelayan.
Jack mengangkat gelas anggur miliknya. "Ayo minum bersama!"
"Makasih, Kak," kata Aileen. Lalu, meminumnya sampai habis.
Aileen tidak melihat Jack mengangkat salah satu sudut bibirnya. Aileen juga tidak tahu, Jack menyuruh pelayan tadi untuk mencampuri minumannya dengan obat perangsang.
'Setelah ini, tamat karir kamu, Aileen!' pikir Jack sambil meneguk sedikit anggurnya.
Aileen merasakan kepalanya mendadak berdenyut, tubuhnya terasa lebih hangat.
Jack menepuk pundak Aileen. "Kamu kenapa?"
Jack berinisiatif mengambil gelas di tangan Aileen. Lalu, meletakkannya di atas nampan pelayan yang lewat.
Aileen memijit dahinya. "A–aku ... kepalaku tiba-tiba pusing."
"Kok bisa? Kamu bawa obat sakit kepala, nggak?" tanya Jack, penuh perhatian.
Melihat Aileen menggeleng, Jack buru-buru mengambil tindakan.
Jack menghela napas. "Tahan dikit. Aku bawa kamu ke kamar untuk istirahat, ya?"
Aileen dan Jack telah tumbuh bersama di keluarga Wang. Aileen telah menganggapnya sebagai saudara kandung. Maka, ia membiarkan Jack membawanya ke salah satu kamar hotel.
Dengan kesadaran yang masih tersisa, Aileen membiarkan Jack memapahnya.
Kini, mereka telah sampai di lantai 19 presidential suite.
"Ayo masuk!" ajak Jack setelah pintu kamar nomor 1988 terbuka.
Di lantai presidential suite, setiap kamar memiliki nomor unik, penuh dengan angka keberuntungan. Suasananya tenang, pencahayaan hangat langsung menyambut mereka.
Aileen melihat dua orang penjaga kamar. Namun, ia tidak mempedulikannya. Ia berpikir, mereka adalah orang-orang suruhan Jack untuk menjaganya.
Sungguh tulus hati saudara angkatnya, bukan?
Jack membantu Aileen merebahkan diri di ranjang. Ia memadamkan penerangan utama. Lalu, menyalakan dua lampu tidur.
"Aku akan menyuruh orang untuk membawakan obat. Kamu tunggu di sini, ya!"
Usai mengatakan itu, Jack menutup rapat pintu kamar utama.
Tidak berselang lama, keluar pria asing bertelanjang dada dari arah ruang ganti. Ia adalah David Lim, dikenal sebagai dokter umum biasa padahal ia adalah seorang multi-bilyuner sekaligus orang berkuasa di kota Nextown.
"Ahh ...."
Aileen mendesah halus. Suaranya terdengar samar dan menggoda, membuat telinga David tegak dan memerah.
David berjalan mendekati ranjang dengan setengah sadar.
"Siapa kamu? Siapa yang mengirim kamu ke kamarku?"
Aileen mendengar suara David. Ia terduduk, menatap wajah tampan yang berdiri di samping ranjang. Lalu, tatapannya jatuh pada celana boxer yang menutupi alat vital David.
"Tuan Tampan, aku benar-benar nggak nyaman … panas."
Wajah keduanya memerah. Terlihat jelas bahwa mereka sama-sama berada di bawah pengaruh obat perangsang.
David mendekati Aileen, sedikit membungkuk. "Kamu nggak tau, siapa aku?!"
Dua pasang mata indah saling bertemu. Aileen merasa, pria di depannya ini benar-benar seksi.
David pasti mampu menghilangkan hasrat ini.
Aileen menyentuh dada bidang David dengan perlahan. Hangat dan menggairahkan. Tentu saja mampu membuat libido David naik.
David menyentuh dagu Aileen. Lalu, menyentuh bibirnya dengan ibu jari. "Kamu cantik juga ...."
Di bawah pencahayaan yang temaram mampu menciptakan suasana ambigu. Tubuh seksi Aileen terbalut gaun pesta bertali satu.
"Uhmm ...."
Aileen membiarkan David menciumnya. Kedua tangannya melingkari leher David.
Saat David mencium bibir Aileen, aroma alkohol langsung menyerbu hidungnya.
Bibir Aileen sangat manis, David enggan melepaskannya. Ia mendorong tubuh Aileen, lalu menindihnya.
Leguhan halus yang keluar dari mulut Aileen semakin membuat hasrat David naik. David menurunkan tali gaun Aileen hingga terlihat belahan dadanya.
"Ayo, Sayang! Aku udah nggak tahan lagi ...."
Suara manja Aileen membuat ciuman David semakin dalam dan bergairah. Tangannya dengan cekatan mengangkat gaun Aileen.
Kedua mata tajam David menatap keindahan tubuh Aileen yang hanya mengenakan pakaian dalam.
"Uhmmm ...."
Perasaan Aileen campur aduk. Otaknya ingin menolak sentuhan David, tetapi hasrat di dalam dirinya ingin buru-buru dituntaskan.
Begitu juga dengan David. Wanita di bawah tubuhnya ini benar-benar membuatnya candu dan lepas kendali.
Tidak terasa, waktu bergulir cepat bagaikan roda yang enggan berhenti berputar.
Keesokan paginya, Aileen terbangun. Ia kebingungan.
“A–apa yang terjadi? Kenapa aku ... telanjang begini?”
Aileen terduduk. Ia merasakan sakit pada sekujur tubuh, termasuk area kewanitaannya.
Aileen terkejut dan panik saat merasakan pergerakan halus di atas ranjang. Ia menatap David yang tidur membelakanginya.
"Astaga, apa yang sudah aku lakukan?"
Hati Aileen bergejolak marah. Ia teringat minuman yang diberikan Jack, tidak percaya. Tapi sekarang, hal pertama yang harus dilakukannya adalah pergi secepatnya dari kamar ini.
Aileen perlahan turun dari ranjang. Ia memakai gaun dengan cepat sambil menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 08.30 pagi.
"Astaga! Waktuku tinggal 30 menit lagi!”
“Apa yang terjadi?”Maya menatap Kae dan Lianzo dengan heran.Wajah cemberut yang terpampang sudah menceritakan banyak hal. Berbeda dengan Rosa yang langsung memeluk Maya dengan gembira.“Seperti biasa Bibi, anak laki-laki sedang bertingkah.” Rosa menjawab dan menjulurkan lidahnya ke arah Lianzo dan Kae. Mereka membalas dengan melotot. Maya menggelengkan kepalanya. Ia tahu kedua anak laki-laki ini lebih usil dibandingkan dengan saudara perempuan mereka.“Ingat hukuman kalian!” Suara Aileen terdengar tegas. Ia melangkah masuk dengan anggun, mengikuti ketiga anaknya.Lianzo dan Kae tertunduk lesu, masuk ke dalam kamar yang sudah dipersiapkan. Begitu juga dengan Rosa.Aileen sengaja membeli vila yang terletak dalam sebuah resort mewah yang terletak di pinggir pantai tapi tidak jauh dari pusat kota, hanya memakan waktu sekitar 30 menit.Vila ini sengaja dibeli atas nama perusahaan dan diatur sedemikian rupa oleh Maya agar tidak menampakkan identitas Aileen.“Apa Nyonya masih ingat dengan
“Minggir! Jangan berdiri di situ!” Jack membentak Aileen yang menghalangi jalannya. Sikapnya jauh lebih kasar dari yang Aileen ingat. Arogan tepatnya.Jack tidak sabar. Ia melangkah dengan tergesa ketika tubuh Aileen menyingkir, mengabaikan sapaan pramugari. Pesawat sudah mendarat di kota Clayton. Mereka sedang menunggu pemberitahuan untuk keluar dari pesawat.Tanpa sadar Aileen menghembuskan napas lega tapi raut wajahnya langsung berubah ketika memandang kembar tiga yang tersenyum puas.“Kalian berhutang penjelasan!” Aileen menatap tajam ketiga anaknya. Kenapa Jack? Itulah yang membuat dirinya paling penasaran. Keributan dalam pesawat selalu Jack yang menjadi korban.Ketiga anaknya hanya membalas dengan tatapan polos. Orang lain pasti akan terkecoh tapi tidak untuk Aileen. Mereka turun dengan tertib untuk mengambil bagasi.David melambaikan tangan di depan wajah asistennya yang dari tadi hanya memandang ke satu titik, mengabaikan panggilannya. “Apa yang kamu lihat?” Jari asisten
“Ya … pensilnya jatuh!”Suara Rosa membuat Aileen mendongak. Pensil berwarna pink meluncur turun dan menggelinding, berhenti tepat di dekat kaki David.Pesawat sudah mengudara, lampu tanda sabuk pengaman sudah padam.David hanya melihat pensil itu tanpa bereaksi. Asistennya sudah bergerak ingin mengambil tapi langsung berhenti ketika mendapat kode dari David.David ingin tahu apa yang akan Aileen lakukan.“Ma, tolong ambilkan dong!” Rosa memasang wajah memelas.Kening Aileen berkerut, tidak biasanya Rosa minta tolong. Ia melirik posisi pensil tersebut.Tubuh Aileen tegang, Ia beranjak dengan ragu-ragu. Bimbang antara mau mengambil atau membiarkan.“Biar aku aja yang ambil, Ma!” Kaein yang memperhatikan dari tadi sudah beranjak dari kursinya sambil melotot ke arah Rosa.Ia tahu rencana Rosa tapi tidak akan membiarkannya. Kaein kesal karena mereka sudah sepakat dengan rencana balas dendam.Tapi Rosa tetap ngotot. Dasar, perempuan memang suka memakai perasaan.“Ja–jangan! Biar Mama saj
“Aduh!”Tubuh Aileen mendadak terdorong ke samping. Tangannya reflek menarik tas tangan yang hampir terlepas. Ia akan terjatuh jika pria yang menabraknya tidak sigap.“Maaf!” Suara bariton terdengar jelas di telinga, disertai wangi maskulin yang menerpa hidung Aileen.Suara itu pernah ia dengar, wangi itu pernah ia cium. Sudah enam tahun berlalu tapi ingatan Aileen untuk yang satu ini begitu melekat. Bulu halus di leher Aileen langsung berdiri.Aileen menegakkan tubuhnya dibantu oleh David, berusaha mengalihkan pikiran. Rasanya tidak mungkin ini adalah orang yang sama.Tempat ini adalah ruang tunggu khusus yang disediakan pihak bandara untuk orang-orang tertentu, terutama orang kaya dan punya koneksi. Mereka sedang dalam perjalanan menuju kota Clayton dengan pesawat khusus.“Apa ada yang terluka?” Mata David menatap Aileen dengan tajam. Ada sesuatu yang terasa familier.Aileen mengangkat kepalanya. Mata mereka bertemu. Aileen terpaku. Wajah itu adalah wajah yang sama. “Nona? Apa ada
“Aku harus kembali!”Maya, mantan asisten yang sekarang menjadi tangan kanan Aileen, terkejut. Enam tahun sudah berlalu. Selama ini, tidak pernah sekalipun kata-kata itu terucap dari mulut Aileen.“Kenapa? Bukankah kita sepakat untuk menutup masa lalu?” Maya mendekati Aileen.Aileen terisak ketika membaca surel dari pamannya. Satu-satunya keluarga yang mengetahui kondisinya.“Ternyata mereka penyebab mamaku meninggal. Ayahku dan selingkuhannya.” Tangan Aileen mendekap mulutnya agar tidak mengeluarkan suara. Hatinya terasa sakit.Maya kaget. Ia ikut membaca dan tercengang. Waktu itu Rosalina dianggap meninggal karena kecelakaan. Aileen juga menceritakan kejadian malam itu kecuali tentang sosok pria yang bersamanya. Maya tidak tahu karena seminggu sebelumnya, ia difitnah dan dipecat.“Mereka memang brengsek! Ma–maaf, saya gak bermaksud menghina keluarga Nyonya.” Maya menutup mulutnya dengan wajah meringis. Ia ikut sakit hati.“Tidak apa-apa, mereka memang brengsek! Kalau sudah kayak g
“Ti–dak, tidak mungkin!” Wajah Aileen memucat. Jantungnya nyaris berhenti berdetak. Ia menggelengkan kepala, tidak percaya. Ponsel hampir terlepas dari tangannya.HOT NEWS : Akibat Skandal Panas, Pewaris Perusahaan Good Health diduga Hamil!Aileen langsung menekan video yang disematkan pada postingan itu. Terlihat jelas di layar ponselnya cuplikan kejadian malam itu, ada juga foto dirinya dengan beberapa pria yang berbeda, ditambah hasil pemeriksaan USG tiga jam lalu.“Ba–bagaimana bisa?”Notifikasi ponselnya bergetar tanpa henti. Puluhan pesan masuk, juga tautan yang menyebut namanya. Aileen berusaha menghubungi ponsel Jack dengan tangan gemetar.Nada sibuk selalu terdengar, membuat Aileen tambah panik. Ia mengirim pesan tapi hanya dibaca tanpa balasan. Setelah sekian lama akhirnya Jack menelpon.“Jack! Apa kamu ….” “Kamu tetap di apartemen, nanti aku ke situ. Aku bereskan dulu semuanya.” Jack langsung mematikan panggilan tanpa menunggu Aileen membalas.Media sosialnya penuh den
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen