Setelah cincin terpasang, Peter menatapnay dengan penuh kasih sayang.Saat Angel tersadar kembali, dia melihat cincin di jarinya dan tidak bisa menolak lagi.Apakah dirinya …Sudah menyetujuinya?Angel sangat bingung.Bahkan merasa agak tidak nyata.Apakah dirinya baru saja melepas status lajangnya?Apakah dirinya tidak akan sendiri lagi?Saat Angel masih tertegun, Peter mengangkat tangannya dan mengusap leher Angel, perlahan wajah tampannya mendekat.Angel melihatnya.Melihat Peter mendekat, Angel tidak ingin menghindar.Angel tahu apa yang ingin Peter lakukan.Dia bahkan menutup matanya dengan kooperatif.Kerja samanya membuat Peter sangat bahagia.Namun, tepat saat bibir mereka akan bersentuhan, ponsel Angel berdering.Suara itu memecahkan keheningan dan keintiman di antara mereka.Dengan wajah memerah, Angel mnghindari bibir pria itu dan dengan canggung mengeluarkan ponselnya dari tas.Saat melihat nama yang tertera adalah Albert, wajahnya memuram dan segera mematikan panggilan itu
Malam itu, Angel juga merasa sangat bahagia.Sepanjang hari, Peter selalu berada di sampingnya. Perhatiannya membuat Angel merasa nyaman.Peter mengajaknya makan makanan lezat dan bermain hal-hal menyenangkan.Selama hidupnya, Angel baru pertama kali merasakan hidup yang begitu santai dan bebas.Meski usianya hampir menyentuh tiga puluh tahun, dia bisa merasakan kebahagiaan seperti anak kecil.Malam itu, keduanya makan malam dengan cahaya lilin, mereka berdua sepakat untuk menginap di hotel bintang lima terdekat.Namun, mereka tidak menyadari bahwa di seberang jalan, seorang pria di dalam mobil menatap mereka dengan tatapan tajam dan penuh amarah.Dia menggenggam setir dengan erat, hampir merusak setir dengan cengkeramannya.Dadanya terasa berat, seolah-olah ada batu besar yang menghimpitnya, membuatnya sulit bernapas.Albert telah mengikuti mereka sepanjang hati.Dia selalu berpikir bahwa Angel masih memiliki perasaan padanya. Jika tidak, mengapa setiap kembali dan berbicara dengannya
Angel adalah orang yang sudah berpengalaman, tentu dia tahu apa yang ada dalam pikiran seorang pria.Dari pada mengatakan Peter menginginkannya, lebih tepat jika mengatakan dirinya juga menantikannya.Bagaimana pun, di usia mereka sekarang, sangat wajar melakukan hal intim seperti itu.“Nggak pergi juga nggak apa-apa.”Peter berlutut di depannya, melihat wajah cantik dan bibir Angel yang merah merona. Jakunnya bergerak naik turun.Peter mengakui, dirinya juga mulai tergoda.Hatinya juga ikut terpikat.Namun, dia tidak berpengalaman, tidak tahu bagaimana harus memulai.Angel juga memandangnya.Melihatnya seperti kayu yang hanya menatap tanpa bergerak, dia pun memutuskan untuk mengangkat tangannya, memeluk kepalanya dan dengan inisiatif menempelkan bibirnya.Tindakan inisiatifnya memberikan keberanian pada Peter.Peter langsung bangkit dan menjadi pihak yang memimpin, menindihnya di bawah.Ciuman penuh gairah membuat keduanya segera tenggelam dalam panasnya cinta.Saat api gairah hampir
Albert mencoba lagi untuk meraih tangan Angel.Namun, Angel dengan dingin menepisnya.Angel memandangnya dengan tajam dan berkata dengan tanpa belas kasihan, “Albert, sadarilah kenyataannya. Kita sudah bercerai selama empat tahun. Tolong jangan ikut campur dengan hidupku dan jangan muncul lagi di duniaku.”Sekarang, Angel sudah benar-benar tidak punya perasaan lagi dengan pria ini.Satu-satunya yang masih menghubungkan mereka adalah bahwa Albert adalah ayah dari anaknya.Tidak lebih dari itu.Tidak semua perpisahan bisa kembali seperti semula dan tidak semua hubungan bisa berakhir dengan bahagia.Pernikahan mereka berakhir tragis dan mengulanginya tidak akan membawa mereka kembali ke masa lalu.Angel tidak akan bodoh dan jatuh ke dalam kesalahan yang sama lagi.“Angel, jangan seperti ini. Aku masih mencintaimu, aku selalu mencintaimu.”Albert merasa sangat sakit melihat sikap dinginnya. Dengan suara serak dan penuh kerendahan diri, dia memohon, “Beri aku satu kesempatan lagi. Aku ak
“Cukup!”Peter akhrinya berhenti, berbalik menuju Angel untuk menenangkannya, “Jangan takut Angel, aku akan memanggil orang untuk menyeretnya pergi.”Melihat pria yang terkapar di lantai dengan wajah memerah dan berdara, entah apa yang mendorongnya, Angel mengambil ponsel dan menelepon asisten Albert.Setelah menutup telepon, Angel mendekati Albert dan dengan dingin berkata, “Dengarkan baik-baik Albert, aku nggak mencintaimu. Mulai sekarang, jangan pernah muncul di hadapanku lagi.”“Meskipun kamu mati untukku, aku juga nggak akan pernah kembali.”Usai bicara, Angel tidak menunjukkan sedikitpun perasaanya dan berbalik memberi isyarat pada Peter.Peter menyeretnya keluar dari kamar dan menutup pintu.Di luar koridor, Albert yang terkapar di lantai berusaha bangkit kembali.Dengan tangan penuh darah, dia mengetuk pintu dan dengan tubuh yang lemah, dia berteriak, “Angel, angel jangan begitu. Kita punya anak, kenapa kita nggak bisa kembali seperti dulu?”“Angel, aku sudah tahu salah. Ber
Peter tidak ingin memaksanya.Dia langsung berkata, “Baiklah, aku yang pergi. Tapi, kamu jangan pergi mala mini. Aku akan mengantarmu besok pagi.”“Iya,” jawab Angel dengan singkat.Melihatnya setuju, Peter pun tidak berani tinggal lebih lama dan segera keluar.Angel duduk kembali di sofa, pikirannya benar-benar kacau.Seketika, dia emrasa tidak tahu apa yang harus dilakukan agar semua orang bisa bahagia.Dia tidak menyangkal bahwa dirinya menyukai Peter, tetapi kemunculan Albert membuatnya sangat terganggu.Itu juga membuatnya kehilangan keyakinan untuk bisa melanjutkan hubungan dengan Peter.Angel takut pada akhirnya semua orang akan terluka dan tidak ada yang mendapatkan akhir yang bahagia.Dia takut Albert akan mengancamnya dengan anaknya.Dia juga takut Keluarga Joven akan ikut campur dalam hubungannya dengan Peter.Terlalu banyak kekhawatiran yang membuatnya ragu dan tidak berani melanjutkan.Malam itu, Angel tidak bisa tidur.Sebelum fajar, dia diam-diam mengemas barangnya dan
Kedatangan mereka memancing anjing kampung untuk menggonggong dengan keras.Luna tidak takut pada anjing-anjing itu dan ingin berlari mendekati mereka.Anak buah khawatir anjing itu akan menggigit anak kecil, jadi mereka langsung menggendongnya dan berkata, “Nona Luna, jangan mendekati anjing itu, mereka bisa menggigit.”Barulah Luna menurut dan tidak mendekati anjing itu.Rombongan mereka tiba di halaman datar, tetapi tidak melihat siapa pun di sekitar.Kelven memberi isyarat pada anak buahnya, “Ketuk pintunya.”Salah satu anak buah mendekati pintu dan mengetuknya.Namun, seperti kunjungan mereka sebelumnya, tidak ada yang merespon.Pintunya juga tertutup rapat.Anak bauh itu kembali dan melaporkan, “Bos, sepertinya nggak ada orang di dalam. Kami pernah datang sebelumnya, terus mengetuk pintu tetapi nggak ada yang menjawab.”“Kami juga bertanya pada penduduk setempat. Katanya, orang yang tinggal di sini sangat aneh dan sulit ditemui.”“Bahkan kalau bertemu dengannya, kita nggak bisa
Di dalam rumah kayu.Melihat orang-orang di halaman tidak berniat pergi, bahkan mendirikan tenda, Lia tidak punya pilihan dan berbalik ke dalam rumah.Dia melewati dua ruangan kayu, menyeberangi lorong yang panjang dan tiba di sebuah tempat yang luar biasa di dalam gua.Di dalamnya terang benderang, terdengar suara gemericik air.Di sekitarnya penuh dengan tumpukan buku yang berantakan. Di antara buku-buku itu, duduklah seorang pria berambut panjang putih, rambutnya menutupi sebagian besar wajahnya, hanya terlihat hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis.Pria itu memeluk setumpuk buku, terkadang menuliskan sesuatu dan terkadang membacanya.Mendengar langkah kaki, meskipun belum melihat siapa yang datang, dia sudah tahu alasannya.Belum sempat Lia berbicara, sudah terdengar suara pria yang rendah itu, “Jangan pedulikan mereka. Mereka hanyalah sekelompok pedagang yang dipenuhi bau uang, waktu sangat berharga bagi mereka. Dalam tiga atau lima hari, mereka akan pergi dengan sendir