Share

Bab 18

Seperti penari klasik kebanyakan yang kerap Iwan temui, paras gadis penari itu ayu khas perempuan Jawa. Iwan terus melihatnya untuk memuaskan rasa penasaran, berusaha membaca gelagatnya. Ia terus mengulur waktu sambil menyatu di tengah pengunjung lainnya. Pura-pura kamuflase, padahal ia terlihat paling sepuh diantara pengunjung cafe lainnya yang rata-rata muda-muda dan fashionable.

"Pakdhe mana sih?" Raras celingukan dengan wajah kesal karena Iwan yang menjanjikan pertemuan tak kunjung datang, "piye to iki!" Raras yang kian tidak sabar lantas menghubungi Citra.

Citra sontak menggeliat kegelian saat benda pipih itu terus bergetar-getar.

"Mode getar bikin gak tenang." Citra mengendap-endap keluar dari ruang tata rias seraya menerima telepon dari Raras. Sementara Raras mendengar penjelasan Citra, gadis itu terus mengedarkan pandangannya ke segala penjuru untuk mencari profil Iwan.

"Raden sudah mewanti-wanti agar hati-hati, jadi sekarang apa besok bilangnya!"

Belum kelar berpikir dan bergu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Kurniasari Kurniasari
cie nawang cemburu
goodnovel comment avatar
Kurniasari Kurniasari
awas jariknya sobek nawang kalau diremas terus
goodnovel comment avatar
Rani Anggraini
nawang mau aja dikompor2 wkwkwkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status