Share

26. Kebodohan Terbesar

“Paman?”

Brian menoleh, menyadari suara Davina yang bergetar. Tangannya terulur dan menggenggam tangan keponakannya. “Tenanglah. Kau sudah bebas.”

“Apa paman membunuhnya?” Davina menoleh perlahan. Semakin yakin apa yang dilakukannya tidak benar.

Brian tak menjawab. Ia tak yakin di mana tadi menembak Dirga karena kejadiannya begitu tiba-tiba. Rasa bersalah, dan frustrasi bercampur aduk. Lebih buruk ketika ia terlambat menyelamatkan Rega dari tangan Jimi.

“Hentikan mobilnya, Paman.”

Wajah Brian seketika terkejut, fokusnya pada jalanan mulai teralih dengan kata-kata Davina.

“Apa paman melakukan ini karena ayahku?”

“Tidak, Davina. Paman memang mencarimu.” Ada keraguan dalam suaranya. Salah satu ancaman Jimi juga yang mendorongnya melakukan semua cara ini.

“Aku tak mungkin menggunakan kebebasanku dengan kematiannya.”

“Dia belum tentu mati.”

“Dia juga belum tentu hidup.”

Brian mendesah dengan gusar.

“Paman mengkhianatinya. Seperti yang ayah lakukan padanya. Ini tidak adil untuknya.”

“Dan ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status