Share

Konsekuensi Buruk

Penulis: Falisha Ashia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-08 08:51:54

Seketika seisi ruangan menjadi hening.

Namun beberapa saat kemudian, ruangan itu kembali meledak dengan gelak tawa.

“Hahaha … konyol sekali. Apa kamu pikir mendapatkan investasi semudah bermain permainan monopoli?” Bella terkekeh. “orang miskin memang tidak tahu apa-apa tentang bisnis.”

“Cih! Kamu pikir, kamu adalah orang hebat dengan relasi luas dan kuat? Kamu itu hanya seorang karyawan kontrak. Kesempatan kamu untuk mendapatkannya tertutup rapat,” kata Jeremy.

“Aku dengar, lebih dari setengah perusahaan di Provinsi Everdale telah mengajukan investasi dan kebanyakan adalah perusahaan dengan valuasi di atas Perusahaan Liquid. Memangnya, apa caramu supaya bisa dapat investasi? Mengemis seperti keahlianmu? Atau menjadi alas kaki? Percuma saja, itu tidak akan bisa,” kata Sabrina sambil mengangkat sebelah bibirnya.

Cemoohan datang juga dari yang lainnya. Seolah semua orang ingin mengomentari “kekonyolan” Lucas.

“Aku kenal dengan orang-orang yang ada di sana. Presiden Direkturnya dulu adalah anak buahku,” jawab Lucas dengan ringan tanpa beban.

Semua orang ternganga mendengarnya.

Angeline menoleh dengan keras dan menatap tajam kedua mata Lucas.

Apa dia sudah gila?

Jeremy mengerutkan keningnya. Dia menaruh kecurigaan terhadap Lucas yang membuatnya semakin membencinya.

“Sepertinya kamu sedang mabuk karena baru mengonsumsi obat-obatan terlarang,” kata Jeremy.

Pria itu menatap Angeline sambil berkata, “Lebih baik kamu bawa pergi orang ini. Aku tidak mau Keluarga Jordan terlibat dalam skandal obat-obatan terlarang.”

Lucas juga sudah tidak sabar untuk pergi dari rumah itu. Dia ingin secepatnya membungkam mulut anggota Keluarga Jordan.

“Ayo, Bu Angeline, kita persiapkan proposalnya,” ajak Lucas sambil memegang pinggang Angeline dan menarik wanita itu ke pelukannya.

Angeline kesal dengan Lucas. Dia berpikir kalau Lucas sengaja mencari kesempatan dalam kesempitan. Namun Angeline tetap berusaha tersenyum agar sandiwaranya meyakinkan.

Lisa menatap Lucas. Dia bingung kenapa Lucas bisa begitu percaya diri.

Apa yang dikatakannya benar?

“Sebentar, jangan pergi dulu. Aku belum selesai,” kata Lisa.

Wanita tua itu berdiri dan menatap Angeline.

Dengan tangan diletakkan di belakang, dia berkata, “Tadi aku sudah menjelaskan keuntungan yang akan kamu dapatkan. Sekarang, aku ingin menjelaskan konsekuensi yang akan kamu dapatkan jika gagal mendapatkan investasi.”

Angeline mulai merasa panik saat ini. Sebenarnya dia juga pesimis bisa mendapatkan investasi itu. Jadi, dia sangat cemas.

Ini semua karena si bodoh Lucas. Bisa-bisanya dia menantang nenek.

“Jika kamu gagal, kamu akan dicopot dari jabatan sebagai direktur pemasaran dan hanya akan menjadi staf biasa saja. Selain itu, nenek akan menahan dividen kamu selama tiga tahun ke depan,” ucap Lisa dengan senyum tipis yang tersungging di wajahnya.

Menurunkan Angeline dan menahan dividen selama tiga tahun, membuat perusahaan hemat sampai miliaran.

Rencana yang cerdik dari Lisa.

Angeline lemas. Dia sudah membayangkan ekonominya yang akan hancur sebentar lagi.

Ryan, meski sebelumnya dia keras terhadap Angeline, namun sebenarnya dia begitu menyayangi anak semata wayangnya itu. Tentu, mendengar konsekuensi yang akan didapatkan oleh Angeline, membuatnya cemas

“Kamu jangan bodoh, Angeline! Lupakan omong kosong pria miskin itu dan pergilah kepada Max. Jangan menghancurkan kehidupanmu sendiri!” ujar Ryan.

Angeline merasa bimbang saat ini. Konsekuensi yang akan didapatkan begitu besar. Tapi dia juga tidak bisa menikah dengan Max.

Dengan tatapan mata yang teduh, Lucas berkata, “Bu Angeline akan mendapatkannya. Aku yakin itu.”

Seperti terhipnotis, Angeline menganggukkan kepalanya dengan perlahan.

Setelah kesepakatan terjadi, Lucas dan Angeline pun pergi dari rumah Keluarga Jordan untuk kembali ke rumah masing-masing.

“Masuk ke dalam mobil! Aku akan mengantarmu pulang!” titah Angeline, tajam.

“Aku bisa pulang sendiri. Lagipula, aku ada urusan,” tolak Lucas.

“Kita tidak boleh pisah di sini karena keluargaku pasti masih memata-matai. Kita harus tetap bersama agar mereka tidak curiga dan juga, masih banyak yang harus kita bicarakan,” kata Angeline.

Akhirnya Lucas mengikuti perintah Angeline. Dia pun masuk ke dalam sedan mewah berwarna merah milik Angeline itu.

Sesaat setelah menjauh dari rumah Keluarga Jordan, Angeline menepikan mobilnya. Dia menoleh ke arah Lucas dan menatapnya dengan serius.

Lucas terkejut melihat ekspresi wajah Angeline yang tampak menakutkan. Wanita itu bagaikan penyihir dari pegunungan es.

“Apa maksudmu dengan menantang nenek? Apa kamu sengaja ingin membuatku jatuh?” Angeline bertanya dengan nada suara meninggi.

“Tenang saja, aku akan membantumu mendapatkan investasi itu. Aku sudah bilang sebelumnya kalau aku mengenal semua petinggi Perusahaan Golden Star. Nanti aku akan mengenalkannya padamu,” jawab Lucas dengan tenang.

Angeline menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Tidak semudah itu, Lucas. Bisnis tidak mengenal teman. Walaupun kalian benar-benar saling mengenal, dia juga tidak bisa memberikannya padamu. Apalagi dengan kondisimu. Lupakan saja.”

Lucas hanya tersenyum saja sambil menatap wajah Angeline. Meskipun terlihat jutek tetapi dari pandangan Lucas, itu menggemaskan.

Matanya turun sedikit ke bawah, menikmati keindahan gunung bagian luar yang terbuka.

Angeline menyadari tatapan genit Lucas. “Apa yang kamu lihat? Jaga matamu atau aku akan mencoloknya hingga kamu buta!”

Namun Lucas mengabaikannya. Dia malah mendekatkan wajahnya ke wajah Angeline.

Angeline menahan napas. Wajahnya terlihat begitu tegang.

Rasa yang pertama kali dia rasakan semalam, terekam jelas di ingatannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (20)
goodnovel comment avatar
Asep M Sutisnna
lanjut ...
goodnovel comment avatar
Jav Vky
terus lanjut
goodnovel comment avatar
Jav Vky
mantul mantul
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Akhir Dari Semuanya (Cinta Yang Tulus)

    Dari balik reruntuhan dinding gudang, di kegelapan yang tersisa, sepasang mata yang memancarkan aura dingin dan menusuk mengamati setiap gerakan Lucas. Itu adalah Grandmaster Xena.Dia merasakan dengan jelas bentrokan energi yang baru saja terjadi, kekuatan dahsyat yang dilepaskan oleh Lucas dalam bentuk Pralaya Bhuminya. Ada keraguan yang mulai menggerogoti hatinya.Mungkinkah Lucas benar-benar melampaui perkiraannya?Saat Lucas menghancurkan Dario dengan energi yang begitu dahsyat, Xena merasakan getaran kekuatan yang bahkan membuatnya sedikit gentar. Dia, yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang terdekat dengan level immortal, merasakan ancaman yang nyata dari pemuda di depannya.Pertarungan barusan bukanlah pertarungan biasa. Itu adalah pertunjukan kekuatan yang melampaui batas manusia normal. Instingnya sebagai seorang petarung berpengalaman mengatakan bahwa konfrontasi langsung dengan pria itu saat ini akan menjadi pertaruhan yang sangat besar.Tanpa mengucapkan sepatah k

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Dendam Yang Tuntas

    Lucas membeku. Suara itu. Senyum itu.“Dario…” gumamnya pelan. “untuk apa kau datang?”“Aku hanya ingin bertemu denganmu dan menunjukan jika aku masih hidup dan telah berkembang,,” Dario melangkah masuk. Udara di sekelilingnya bergetar halus, lalu terdengar crack! Petir kecil menyambar di udara, menyatu dengan aura biru keperakan yang mulai mengelilingi tubuhnya.Lucas mengepalkan tinjunya. Chakra Bhuminya masih aktif, tapi tak stabil. Pertarungan barusan telah menguras terlalu banyak.“Jadi, kau ke sini untuk bertarung denganmu?” tanya Lucas dingin.Dario tertawa. “Untuk mengakhiri ini, tentu saja. Lynch hanya pembuka jalan. Kau target sesungguhnya. Selama kau hidup, dendam ini akan selalu bersemayam di dadaku.”Petir membungkus tangan Dario seperti cambuk-cambuk tipis. Udaranya kini berbau logam.Julian maju satu langkah. “Dario, cukup. Masalah lalu, biarkan berlalu.”“Ciih! Tidak mungkin bisa!” ucap Dario. “apa yang sudah kamu lakukan padaku, harus mendapatkan balasannya.”Ketua Lu

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Bebaskan Mereka!

    Darah menetes dari sudut bibir Lynch, tapi matanya menyala ganas.“Cukup main-mainnya,” desis Lynch. Kemudian dia merentangkan kedua lengannya.Angin di dalam gudang berubah.Aura hitam pekat mulai merambat dari tubuhnya, seperti kabut iblis yang merayap naik dari tanah neraka. Suara-suara aneh berbisik di udara, seperti ratapan roh-roh terperangkap.Julian mundur dua langkah. “Itu … teknik Ilmu Hitam Timur Tengah,” gumam Lucas, matanya menyipit. “kau sudah menjual jiwamu, Lynch.”Lynch tersenyum bengis. “Dan kau belum tahu harga yang harus kau bayar karena telah membangkitkan modeku ini.”Tubuh Lynch berubah. Otot-ototnya mengembang, urat-urat mencuat seperti akar pohon. Mata kirinya memucat, dan dari punggungnya, sepasang tonjolan keras muncul, bukan sayap, tapi seolah tulang yang mencuat liar.“The Obsidian Blade!” Julian berteriak. “kau harus pergi! Ini bukan pertarungan yang adil!”Emilio mengerutkan keningnya. Dia mendengar dengan jelas kali ini, Julian memanggil Lucas dengan pa

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Lucas vs Grandmaster Lynch

    Dua pria itu berlutut dengan tangan terangkat, wajah mereka penuh debu dan darah. "Ampun... kami menyerah..." salah satu dari mereka terisak.Kai melangkah perlahan ke arah mereka. Napasnya sudah mulai teratur kembali. Wajahnya tetap dingin, tapi tangan kanannya masih mengepal.Dia menatap keduanya. Remuk, lemah, nyaris tak mampu berdiri. Mereka memang tak lagi mengancam.Kai mendesah. "Pergilah... sebelum aku berubah pikiran."Keduanya segera bergerak, namun sebelum sempat bangkit sepenuhnya—Doooor! Doooor!Dua peluru menembus kepala mereka. Darah memercik ke tanah.Kai terkejut. Ia menoleh cepat. Seorang pria berpakaian gelap, salah satu dari anggota Veleno, menurunkan senjatanya."Apa yang kamu lakukan?!" bentak Kai.Pria itu melirik dingin. "Orang-orang seperti mereka tidak pantas diberi pengampunan."Kai mengepalkan rahangnya. "Tapi mereka sudah menyerah. Kita tidak —”"Tidak tega? Kalau hatimu lemah, jangan masuk ke dalam lingkaran ini," katanya memotong, lalu berjalan pergi ta

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Potensi Kai Yang Luar Biasa

    Ketua kelompok musuh, sedikit tegang. Sebab peluru mereka sudah menipis.Mereka menganggap remeh karena tidak membawa peluru yang banyak. Mereka pikir pasukan Lucas tidak akan kuat dan banyak.Minimnya informasi membuat mereka menjadi salah mengambil keputusan “Bagaimana ini bos?” tanya pria gempal.“Jika sudah habis, kita serang dengan tangan kosong. Kita tidak bisa kembali!” ucap ketua kelompok.“Baik!”Teriakan nyaring terdengar dari sisi timur rumah.“Raaaghh!”Salah satu musuh menerobos pagar dengan brutal, melempar granat asap ke tengah halaman. Asap pekat menyebar cepat, menutupi pandangan. Kai menyipitkan mata. Ia tahu itu bukan untuk membunuh. Tapi untuk menculik.Mereka mengincar satu target.Angeline.Kai mengangkat tangan, memberi sinyal. Tiga anak buahnya langsung bergerak membentuk formasi segitiga, melindungi pintu depan.Namun dari balik asap, dua sosok melompat keluar dengan kecepatan kilat. Hitam, gesit, dan mematikan.“Dua orang ke kanan!” seru salah satu penjaga.

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Target Berikutnya Angeline

    Dua puluh orang diperintahkan oleh Jukain untuk tetap tinggal, bersiaga di perimeter rumah Angeline. Sedangkan sekitar 15 orang dikerahkan untuk mencari keberadaan mertuanya Lucas, termasuk Julian.."Jangan tinggalkan rumah ini tanpa pengawalan," pesan terakhir Julian pada semua orang sebelum berangkat.Lalu ia mendekati seorang pria muda berseragam hitam yang berdiri paling belakang.“Kai,” ucap Julian singkat.Kai berdiri tegak. Usianya belum lewat dua puluh lima. Wajahnya bersih, bahkan terlalu bersih untuk lingkungan seperti ini. Tapi tatapannya tenang. Tak ada keraguan."Mulai sekarang, kamu yang memimpin di sini."Beberapa pasang mata sempat berpaling. Mereka tahu, Kai bukan orang lama. Bahkan baru dua minggu bergabung. Tapi tidak satu pun dari mereka memprotes.Kalau Julian sudah menunjuk seseorang, maka orang itu pasti punya alasan.Kai hanya mengangguk. "Siap."Julian menepuk bahunya sekali, lalu pergi.Setelah itu, Julian dsn pasukan mulai bergerak untuk mengejar kelompok ya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status