Share

Calon Suami

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2024-09-07 09:42:12

Sontak saja, semua yang ada di sana terkejut mendengar Lucas adalah tamunya Angeline.

Dengan raut wajah terkejut, Bella bertanya, “Apa? Dia temanmu? Kenapa kamu bisa berteman dengan orang rendahan?”

“Kenapa? Dia adalah karyawan perusahaan kita. Secara langsung, dia membantu kita mendapatkan uang selama ini. Jadi, kenapa aku tidak boleh berteman dengannya?” kata Angeline.

“Dia itu hanyalah karyawan kontrak. Tidak pantas anggota Keluarga Jordan berteman dengannya,” kata Bella sambil melirik tajam ke arah Lucas.

Dengan dingin, Angeline berkata, “Dia bukan hanya sekedar teman.”

Bella mengerutkan keningnya. “Jangan bilang kalau kalian berpacaran?”

Angeline tidak menjawab pertanyaan itu. Dia menarik tangan Lucas dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah, terlihat sudah ramai. Beberapa anggota Keluarga Jordan terlihat sedang berbincang-bincang satu dengan yang lainnya.

Ketika Angeline dan Lucas masuk, semua menjadi sunyi. Fokus mereka tertuju kepada dua orang yang baru datang itu.

Angeline membawa siapa? Apakah dia sopir barunya?

Pria itu terlihat miskin. Kenapa Angeline membawanya masuk?

Angeline baik hati sekali. Dia membawa seorang gelandangan untuk membantu asisten rumah tangga mencuci piring dan mengepel lantai.

Seorang wanita yang mengenakan gaun putih dengan belahan dada panjang, berjalan menghampiri Angeline. Dia adalah Sabrina.

“Angeline! Kenapa kamu membawa gelandangan ke sini?” tanya Sabrina.

“Dia bukan gelandangan, Sabrina. Dia adalah Lucas, karyawan kontrak di Perusahaan Liquid,” terang Angeline.

“Dia adalah pacarnya.”

Bella menjawab pertanyaan Sabrina sambil berjalan masuk.

“Kamu tidak percaya, bukan? Wanita yang dikatakan banyak orang sebagai yang tercantik di keluarga kita berpacaran dengan orang rendahan,” lanjut Bella sambil tertawa.

Wajah Angeline merah. Jelas, ini adalah sebuah penghinaan.

“Hahaha … konyol sekali, Angeline. Di saat semua cucu nenek memiliki pasangan dengan latar belakang bagus, kamu malah memilih seorang karyawan kontrak,” kata Sabrina, terkekeh.

Jeremy, sepupu Angeline yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di Perusahaan Liquid, datang menghampiri.

Wajahnya tampak sangat serius.

“Apa maksudmu, Angeline! Apa kamu berencana untuk mempermalukan Keluarga Jordan?” tanya Jeremy dengan suara yang bergetar.

“Lihat orang ini. Dia begitu menjijikan. Hanya melihat sekilas saja, semua orang pun akan tahu kalau dia itu orang miskin,” lanjutnya.

Angeline melingkarkan tangannya di lengan Lucas sambil berkata, “Cinta datang begitu saja tanpa bisa dikendalikan. Lagipula, apa salahnya menikah dengan seorang karyawan kontrak? Bukankah dia masih bisa berjuang untuk mendapatkan kejayaan?”

Lucas terperanjat mendengarnya. Dia pun baru paham dengan alasan kenapa Angeline memintanya untuk datang ke rumah Keluarga Jordan.

‘Ini sama saja menyeretku ke medan perang!’

“Cih! Omong kosong! Orang sepertinya tidak akan mungkin bisa sukses. Dia hanya akan menjadi racun dan menggerogoti keluarga kita,” kata Jeremy dengan mata yang terbuka lebar.

“Selain itu, nenek sudah menentukan Maximus Benedict sebagai suamimu,” lanjut Jeremy.

“Tidak mau! Aku mencintai Lucas dan kami akan segera menikah,” tolak Angeline.

Jeremy meradang. Jika Angeline tidak menikah dengan Max, maka Keluarga Benedict tidak akan jadi berinvestasi. Itu artinya perusahaan akan kolaps.

Jeremy mengayunkan tangannya untuk menampar Angeline.

Namun dengan cepat, Lucas menahan tangan Jeremy.

“Jika kamu berani menyentuh Angeline, aku akan membuatmu cacat!” ancam Lucas.

Semua orang terkejut. Karyawan kontrak itu berani mengancam Jeremy?

Lucas memelintir tangan Jeremy, membuat pria itu berteriak kesakitan.

Angeline sedikit panik sekarang. Meskipun dia tahu jika Lucas sedang membelanya, dia menilai Lucas berlebihan.

“Sayang, lepaskan! Kalau tangannya patah, dia tidak bisa bekerja,” kata Angeline, berusaha sebisa mungkin untuk lembut.

Detik ini, terlihat seorang wanita tua yang rambutnya masih hitam legam karena rajin diwarnai, berjalan ke tengah ruangan.

Melihat sang nenek datang, Jeremy langsung mengadukan apa yang dilakukan oleh Lucas padanya dan juga mengenai hubungan Angeline dengan Lucas.

Sang nenek, Lisa, mendidih saat mendengar Angeline memiliki kekasih miskin.

“Angeline! Kurang ajar sekali kamu! Bagaimana bisa kamu menaruh kotoran di wajah nenek?” geram Lisa.

Angeline menggenggam lengan Lucas dengan lebih keras. Dia sedang berusaha menutupi kegugupannya.

“Aku mencintainya, Nek. Bukankah kata Nenek, aku harus segera menikah agar menarik rezeki?” kata Angeline.

Seorang pria paruh baya, datang menghampiri. Dia adalah Ryan Jordan, ayahnya Angeline.

“Dari kecil sudah hidup enak. Semua fasilitas diberikan dan kamu juga diberikan jabatan direktur oleh nenek. Tapi balasanmu sungguh memalukan. Tidak tahu terima kasih!”

Ryan kemudian menoleh ke arah Lucas. Matanya melotot dan jarinya menunjuk wajah Lucas. “Cepat tinggalkan anakku! Kamu sama sekali tidak pantas untuknya bahkan untuk debu yang menempel di sepatunya pun, tidak.”

Angeline bergerak maju dan berusaha menutupi Lucas, menjadi tameng.

“Angeline!” panggil Lisa yang kini telah duduk di sofa.

Wajahnya sangat serius. Jika sudah seperti ini, hanya ada dua pilihan; patuh terhadap semua perintahnya atau dicoret dari daftar keluarga.

“Aku sudah menjodohkanmu dengan Maximus Benedict. Menikah dengannya akan membuat semuanya berjalan lebih baik. Dia akan membantu perusahaan kita keluar dari krisis. Jadi, jangan membantah!”

“Nenek, dia itu adalah pria hidung belang. Aku tidak mungkin menikah dengannya,” kata Angeline.

“Tak perlu pedulikan seberapa banyak wanitanya, yang harus kamu pedulikan hanyalah hartanya saja. Dia sudah berjanji akan memberikan investasi 50 Miliar kepada perusahaan kita. Selain itu, ini adalah bagian menariknya. Dia akan membantu kita agar bisa mendapatkan investasi dari perusahaan yang berpusat di ibukota negara, Perusahaan Golden Star,” ucap Lisa, serius dan bersemangat.

“Perusahaan Golden Star?” tanya Lucas, spontan.

Perusahaan Golden Star tidak asing bagi Lucas. Itu adalah perusahaan yang dia bangun dari nol saat dia menjadi seorang Raja Mafia selama 5 tahun.

Di bawah kepemimpinannya, Perusahaan Golden Star berkembang pesat dan sekarang memiliki nilai valuasi 5 ribu Triliun.

Semenjak dia kembali ke kampung halaman untuk merawat sang ibu, perusahaan itu dipegang oleh kaki tangannya, Jack Will.

Lisa mengangguk. Lalu dia berkata, “Perusahaan Golden Star baru saja mengumumkan kalau mereka akan berinvestasi di Provinsi Everdale dan Kota Verdansk menjadi fokus utama.”

Lucas tersenyum mendengarnya. Dengan penuh percaya diri, dia berkata, “Bagaimana jika Angeline bisa mendapatkan investasi dari Perusahaan Golden Star, apa yang akan dia dapat sebagai imbalannya?”

Mendapatkan investasi dari Perusahaan Golden Star bukanlah perkara mudah. Sebab, sudah pasti banyak perusahaan besar yang ikut dalam persaingan. Terlebih kondisi Perusahaan Liquid yang belum stabil, membuat kesempatan mendapatkannya menjadi sempit.

Meskipun dibantu oleh Max, belum tentu juga bisa mendapatkannya apalagi seorang karyawan kontrak?

Pertanyaan itu membuat gempar suasana. Hampir semuanya menilai Lucas sedang membual.

Cibiran pun mulai terdengar. Mereka menilai kalau Lucas tidak bisa berkaca.

“Jika Angeline bisa mendapatkannya maka aku akan mengangkat dia sebagai Wakil Direktur, menjadi penanggung jawab proyek dan menambahkan dividen atas nama Angeline,” jawab Lisa, asal-asalan saja.

“Bisakah Bu Lisa membatalkan perjodohannya dengan Max dan membiarkan Angeline memilih jodohnya sendiri?” Lucas menawar.

“Tentu!” 

Lisa menilai jika Angeline tidak akan bisa mendapatkannya. Jadi dia berani bertaruh.

Lucas menoleh ke arah Angeline dengan senyum yang merekah lebar. “Ambil saja. Aku akan membantumu mendapatkan investasi itu.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ida Rachmawati
lanjut sip
goodnovel comment avatar
Goesman Panjoel
lanjutkan min
goodnovel comment avatar
Dedy hasanudin Dedy hasanudi n
makin asek ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Akhir Dari Semuanya (Cinta Yang Tulus)

    Dari balik reruntuhan dinding gudang, di kegelapan yang tersisa, sepasang mata yang memancarkan aura dingin dan menusuk mengamati setiap gerakan Lucas. Itu adalah Grandmaster Xena.Dia merasakan dengan jelas bentrokan energi yang baru saja terjadi, kekuatan dahsyat yang dilepaskan oleh Lucas dalam bentuk Pralaya Bhuminya. Ada keraguan yang mulai menggerogoti hatinya.Mungkinkah Lucas benar-benar melampaui perkiraannya?Saat Lucas menghancurkan Dario dengan energi yang begitu dahsyat, Xena merasakan getaran kekuatan yang bahkan membuatnya sedikit gentar. Dia, yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang terdekat dengan level immortal, merasakan ancaman yang nyata dari pemuda di depannya.Pertarungan barusan bukanlah pertarungan biasa. Itu adalah pertunjukan kekuatan yang melampaui batas manusia normal. Instingnya sebagai seorang petarung berpengalaman mengatakan bahwa konfrontasi langsung dengan pria itu saat ini akan menjadi pertaruhan yang sangat besar.Tanpa mengucapkan sepatah k

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Dendam Yang Tuntas

    Lucas membeku. Suara itu. Senyum itu.“Dario…” gumamnya pelan. “untuk apa kau datang?”“Aku hanya ingin bertemu denganmu dan menunjukan jika aku masih hidup dan telah berkembang,,” Dario melangkah masuk. Udara di sekelilingnya bergetar halus, lalu terdengar crack! Petir kecil menyambar di udara, menyatu dengan aura biru keperakan yang mulai mengelilingi tubuhnya.Lucas mengepalkan tinjunya. Chakra Bhuminya masih aktif, tapi tak stabil. Pertarungan barusan telah menguras terlalu banyak.“Jadi, kau ke sini untuk bertarung denganmu?” tanya Lucas dingin.Dario tertawa. “Untuk mengakhiri ini, tentu saja. Lynch hanya pembuka jalan. Kau target sesungguhnya. Selama kau hidup, dendam ini akan selalu bersemayam di dadaku.”Petir membungkus tangan Dario seperti cambuk-cambuk tipis. Udaranya kini berbau logam.Julian maju satu langkah. “Dario, cukup. Masalah lalu, biarkan berlalu.”“Ciih! Tidak mungkin bisa!” ucap Dario. “apa yang sudah kamu lakukan padaku, harus mendapatkan balasannya.”Ketua Lu

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Bebaskan Mereka!

    Darah menetes dari sudut bibir Lynch, tapi matanya menyala ganas.“Cukup main-mainnya,” desis Lynch. Kemudian dia merentangkan kedua lengannya.Angin di dalam gudang berubah.Aura hitam pekat mulai merambat dari tubuhnya, seperti kabut iblis yang merayap naik dari tanah neraka. Suara-suara aneh berbisik di udara, seperti ratapan roh-roh terperangkap.Julian mundur dua langkah. “Itu … teknik Ilmu Hitam Timur Tengah,” gumam Lucas, matanya menyipit. “kau sudah menjual jiwamu, Lynch.”Lynch tersenyum bengis. “Dan kau belum tahu harga yang harus kau bayar karena telah membangkitkan modeku ini.”Tubuh Lynch berubah. Otot-ototnya mengembang, urat-urat mencuat seperti akar pohon. Mata kirinya memucat, dan dari punggungnya, sepasang tonjolan keras muncul, bukan sayap, tapi seolah tulang yang mencuat liar.“The Obsidian Blade!” Julian berteriak. “kau harus pergi! Ini bukan pertarungan yang adil!”Emilio mengerutkan keningnya. Dia mendengar dengan jelas kali ini, Julian memanggil Lucas dengan pa

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Lucas vs Grandmaster Lynch

    Dua pria itu berlutut dengan tangan terangkat, wajah mereka penuh debu dan darah. "Ampun... kami menyerah..." salah satu dari mereka terisak.Kai melangkah perlahan ke arah mereka. Napasnya sudah mulai teratur kembali. Wajahnya tetap dingin, tapi tangan kanannya masih mengepal.Dia menatap keduanya. Remuk, lemah, nyaris tak mampu berdiri. Mereka memang tak lagi mengancam.Kai mendesah. "Pergilah... sebelum aku berubah pikiran."Keduanya segera bergerak, namun sebelum sempat bangkit sepenuhnya—Doooor! Doooor!Dua peluru menembus kepala mereka. Darah memercik ke tanah.Kai terkejut. Ia menoleh cepat. Seorang pria berpakaian gelap, salah satu dari anggota Veleno, menurunkan senjatanya."Apa yang kamu lakukan?!" bentak Kai.Pria itu melirik dingin. "Orang-orang seperti mereka tidak pantas diberi pengampunan."Kai mengepalkan rahangnya. "Tapi mereka sudah menyerah. Kita tidak —”"Tidak tega? Kalau hatimu lemah, jangan masuk ke dalam lingkaran ini," katanya memotong, lalu berjalan pergi ta

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Potensi Kai Yang Luar Biasa

    Ketua kelompok musuh, sedikit tegang. Sebab peluru mereka sudah menipis.Mereka menganggap remeh karena tidak membawa peluru yang banyak. Mereka pikir pasukan Lucas tidak akan kuat dan banyak.Minimnya informasi membuat mereka menjadi salah mengambil keputusan “Bagaimana ini bos?” tanya pria gempal.“Jika sudah habis, kita serang dengan tangan kosong. Kita tidak bisa kembali!” ucap ketua kelompok.“Baik!”Teriakan nyaring terdengar dari sisi timur rumah.“Raaaghh!”Salah satu musuh menerobos pagar dengan brutal, melempar granat asap ke tengah halaman. Asap pekat menyebar cepat, menutupi pandangan. Kai menyipitkan mata. Ia tahu itu bukan untuk membunuh. Tapi untuk menculik.Mereka mengincar satu target.Angeline.Kai mengangkat tangan, memberi sinyal. Tiga anak buahnya langsung bergerak membentuk formasi segitiga, melindungi pintu depan.Namun dari balik asap, dua sosok melompat keluar dengan kecepatan kilat. Hitam, gesit, dan mematikan.“Dua orang ke kanan!” seru salah satu penjaga.

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Target Berikutnya Angeline

    Dua puluh orang diperintahkan oleh Jukain untuk tetap tinggal, bersiaga di perimeter rumah Angeline. Sedangkan sekitar 15 orang dikerahkan untuk mencari keberadaan mertuanya Lucas, termasuk Julian.."Jangan tinggalkan rumah ini tanpa pengawalan," pesan terakhir Julian pada semua orang sebelum berangkat.Lalu ia mendekati seorang pria muda berseragam hitam yang berdiri paling belakang.“Kai,” ucap Julian singkat.Kai berdiri tegak. Usianya belum lewat dua puluh lima. Wajahnya bersih, bahkan terlalu bersih untuk lingkungan seperti ini. Tapi tatapannya tenang. Tak ada keraguan."Mulai sekarang, kamu yang memimpin di sini."Beberapa pasang mata sempat berpaling. Mereka tahu, Kai bukan orang lama. Bahkan baru dua minggu bergabung. Tapi tidak satu pun dari mereka memprotes.Kalau Julian sudah menunjuk seseorang, maka orang itu pasti punya alasan.Kai hanya mengangguk. "Siap."Julian menepuk bahunya sekali, lalu pergi.Setelah itu, Julian dsn pasukan mulai bergerak untuk mengejar kelompok ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status