author-banner
Falisha Ashia
Falisha Ashia
Author

Novel-novel oleh Falisha Ashia

Perjalanan Waktu: Gairah Liar Para Selir!

Perjalanan Waktu: Gairah Liar Para Selir!

Terbangun sebagai pangeran yang terusir, Raka membangun kekuatan dari desa bersama istri-istrinya serta para pengikut setianya demi merebut kembali tahta dan kerajaan mereka. Namun, menjelang perang, para istrinya khawatir; jika Raka gugur, garis keturunan Bharaloka akan punah. Dengan tekad membara, Raka berkata, “Aku pastikan kalian semua akan mengandung anakku!”
Baca
Chapter: Genting
“Bersiap-siap karena apa, Yang Mulia? Apakah akan ada penyerangan kepada kita atau seperti apa?” tanya Surapati, wajahnya serius dan ada guratan kecemasan dari wajahnya yang sudah dipenuhi oleh kerutan.Rajendra tidak langsung menjawab. Ia menoleh ke arah Sarta. “Sarta,” panggilnya, suaranya tenang. “Kumpulkan beberapa pasukan lagi di pintu masuk. Kita butuh lebih banyak orang."Sarta mengerutkan dahi. "Berapa orang, Yang Mulia?" tanyanya."Sepuluh orang lagi," jawab Rajendra. "Campur dengan warga Gunung Jaran yang memiliki kemampuan ilmu beladiri bagus. Pastikan mereka bersenjata dan siap."Sarta mengangguk. Ia tahu, Rajendra tidak akan memerintahkannya melakukan ini tanpa alasan. Ia segera menjalankan perintah, berlari untuk mengumpulkan pasukan.Surapati menatap Rajendra. "Sebenarnya ada apa, Yang Mulia?" tanyanya lagi. "Anda membuatku cemas. Apa yang Anda rasakan? Apakah Anda yakin ini bukan hanya firasat biasa?"Rajendra menatap Surapati. Matanya dalam. "Apakah paman tidak merasa
Terakhir Diperbarui: 2025-09-07
Chapter: Bahaya Semakin Dekat
Amarah Giriprana yang membara menggerakkan rombongannya bagai badai. Mereka melaju kencang, menembus hutan, meninggalkan desa yang sunyi. Di antara derap kaki kuda, bisikan-bisikan mulai terdengar."Bersiaplah, sesampainya di sana, mungkin kita akan langsung bertarung," kata seorang pria berpostur tinggi namun sedikit kurus, suaranya parau."Ya. Kita harus siap," timpal pria berbadan kekar. "Meskipun kita tidak tahu siapa lawan kita dan berapa banyak mereka, tapi kita harus mengeluarkan seluruh kemampuan kita.""Jangan takut," ucap pria lain. "Kemampuan kita jauh lebih baik dari mereka. Kita dilatih oleh beberapa pendekar hebat secara langsung. Ilmu kita jauh lebih besar."Mereka semua tahu. Pertarungan sudah di depan mata. Mereka tidak sabar. Mereka ingin menghancurkan Rajendra, pemimpin yang berani menantang mereka. Amukti Muda Giriprana, yang berada di depan, tidak sabar melihat ekspresi ketakutan Rajendra. Ia ingin melihat Rajendra berlutut, memohon ampun. Ia ingin melihat Rajendr
Terakhir Diperbarui: 2025-09-06
Chapter: Rajendra Adalah Dalangnya
Rombongan Amukti Muda Giriprana, yang awalnya dipenuhi aura kesombongan, kini diliputi ketegangan yang pekat. Suasana sepi di desa itu bukan lagi tanda yang aneh, melainkan pertanda buruk. Wira menunjuk ke tanah, membuat semua orang terdiam."Ada apa, Wira?" tanya Giriprana, nadanya dipenuhi ketidaksabaran."Coba lihat ini, Yang Mulia," jawab Wira, suaranya bergetar. Ia menunjuk ke tanah yang berwarna lebih gelap. Tanah itu lembap, dan di sana-sini, ada tetesan merah yang kering. "Ini... darah."Semua mata terbelalak, termasuk Giriprana. Ia ternganga. Ia tidak bisa percaya. Ia langsung menyimpulkan bahwa telah terjadi pembantaian. Pikirannya tidak bisa memproses hal lain. Desa ini, yang dikuasai preman-preman kejam, telah dibantai. Siapa yang bisa melakukan ini?"Cari! Cari jejak darahnya! Cari mayatnya!" teriak Giriprana, suaranya nyaris pecah. "Aku ingin tahu siapa yang berani berbuat sejauh ini!"Semua anak buah Giriprana, yang berjumlah 15 orang, yang merupakan gabungan dari anak
Terakhir Diperbarui: 2025-09-03
Chapter: Kosong
Tama menggeram marah. Ia menatap mata Aditya, yang dipenuhi kegilaan, dan ia merasa seolah-olah ia sedang menatap sebuah jurang. L"Kamu sungguh tidak tahu diri!" geram Tama. "Kamu berani sekali mengatakan hal seperti itu!"Aditya hanya tersenyum. Senyumnya dipenuhi dengan provokasi. "Silakan saja bunuh aku," tantang Aditya, suaranya serak namun penuh keyakinan. "Bunuh aku sekarang juga. Karena sebentar lagi, sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada kalian. Kalian akan mati! Aku tidak akan rugi. Aku akan mati, tapi kalian semua juga akan mati! Hahaha!"Tama tidak tahan. Darah panasnya mendidih. Ia menjambak rambut Aditya hingga membuatnya berdiri, lalu ia memukul wajah Aditya dengan tinju kanannya. Sial!Pukulan itu sangat keras. Bibir Aditya mengucurkan darah segar. Posisi Aditya yang diikat di tiang, membuat pukulan itu tidak membuatnya terpental, tetapi justru lebih menyakitkan. Rasanya seolah seluruh kekuatan pukulan Tama diserap oleh tiang itu dan memantul langsung ke tubuh Adit
Terakhir Diperbarui: 2025-09-02
Chapter: Kalian Akan Mati!
Pemandangan pembangunan yang terus berpacu di depan mata Rajendra membuatnya merasa puas. Namun, ia tidak lupa bahwa setiap langkah maju harus diperhitungkan dengan matang.Surapati, yang memiliki pengalaman lebih banyak dalam urusan pemerintahan dan strategi, berjalan di sampingnya, mengamati setiap detail."Yang Mulia," ucap Surapati, nadanya serius. "Saya rasa, Anda tidak seharusnya memberikan wilayah terlalu luas kepada Manadipa. Wilayah kita ini masih sangat kecil, dan kita perlu benteng yang tebal dan kokoh, yang tentunya akan memakan banyak lahan. Jika kita terlalu bermurah hati, kita bisa menyesalinya di kemudian hari."Rajendra mengangguk, ia mengerti kekhawatiran itu. "Aku sedang menimbang dan menghitungnya, Paman. Aku akan memberikan yang terbaik untuk kedua belah pihak."Surapati menghela napas, ia menghargai jawaban Rajendra. "Sebenarnya, wilayah kita ini sangat kecil. Jadi, saya hanya mengingatkan saja, Yang Mulia. Jangan diambil hati. Saya hanya khawatir.""Tenang saja,
Terakhir Diperbarui: 2025-08-31
Chapter: Membagi Wilayah
Bhaskara menatap Rajendra dengan mata penuh tanya, tubuhnya masih sedikit gemetar. Ia telah melihat banyak hal aneh, tapi kegilaan yang disertai ancaman kehancuran dari Aditya ini terasa berbeda."Yang Mulia," ucapnya, suaranya parau. "Apa yang harus kita lakukan? Jika memang diperintahkan untuk membunuh... saya akan melakukannya."Rajendra menggelengkan kepalanya dengan tegas. Tatapannya lurus, menunjukkan tidak ada keraguan sedikit pun. "Tidak perlu, Bhaskara. Jangan lakukan itu. Kita bukan pembunuh. Jangan kotori tanganmu. Apalagi saat ini desa kita baru akan bangkit, tidak perlu ada darah kotor yang mengalir dari diri orang jahat seperti Aditya.""Tapi, dia akan menjadi masalah, Yang Mulia," balas Bhaskara, kekhawatirannya terlihat jelas. "Kata-katanya... saya tidak bisa mengabaikannya.""Aku tahu," jawab Rajendra. "Aku merasakan hal yang sama. Aku percaya firasatmu."Rajendra menatap Bhaskara, lalu melanjutkan. "Untuk saat ini, amati saja perilakunya. Jika dia mulai berteriak lag
Terakhir Diperbarui: 2025-08-29
Menantu Tak Ternilai

Menantu Tak Ternilai

Bastian Dominic menjadi suami bayaran demi menyelamatkan panti asuhan tempatnya dibesarkan. Selama pernikahan, ia dihina dan direndahkan oleh keluarga istrinya. Namun segalanya berubah saat ia dinyatakan sebagai pewaris tunggal pria terkaya di dunia. Kini, uang bekerja untuknya dan ia menggunakannya untuk membahagiakan istrinya serta membungkam semua yang pernah meremehkannya. Bastian Dominic, tidak ternilai. Uang tidak sanggup menilainya karena uang bekerja untuknya.
Baca
Chapter: Keluarga Hans Dibantai
Mendapatkan lampu hijau dari Sintia membuat Davis menjadi sangat bersemangat. Dia pun kemudian menarik kepala Sintia agar semakin dekat dengannya. Lalu … dia menyentuh bibir Sintia dengan bibirnya.Kejadian itu berlangsung dengan cepat karena Sintia langsung menarik kembali kepalanya.Saat Davis terkejut, Sintia buru-buru menjelaskan, "Tahan dulu, dong! Kamu boleh memegangku setelah kamu memberitahukan kepadaku yang sebenarnya mengenai latar belakang kak Bastian."Davis pun menganggukan kepalanya dengan mimik wajah yang lega. Pasalnya sebelum Sintia menjelaskan, dia sudah berpikir jika Sintia menolak apa yang dia lakukan dan marah."Baiklah kalau begitu, aku akan mengatakan yang sebenarnya kepadamu," kata Davis.Sintia tersenyum. Dia sangat tidak sabar untuk mengetahui kebenaran dari latar belakang Bastian sesungguhnya.Sejak awal dia curiga jika ada setia memiliki latar belakang berbeda dibanding dengan yang ditampilkannya sekarang ini. Banyak kejanggalan yang ditunjukkan oleh Bastia
Terakhir Diperbarui: 2025-09-08
Chapter: Sudah Dalam Genggaman
Sintia kini duduk di samping Davis dengan kaki kiri yang diangkat menyilang ke atas kaki kanannya.Dengan apa yang dilakukannya ini membuat Sintia terlihat sangat menggoda. Davis pun semakin tidak karuan, dia tidak bisa mengontrol hasratnya yang kian menggelora."Apa wine itu akan tetap di sana saja?" tanya Sintia memecah keheningan."Oh … i-iya … maaf Nona," kata Davis dengan suara bergetar sambil mengambil botol wine dengan tangan yang gemetaran.Sintia tersenyum melihat sikap Davis yang dinilainya sangat lucu.Ternyata sikapnya Davis ini bukan hanya membuat Sintia tersenyum saja, namun juga membuat Sintia dapat melepaskan kegugupan yang ada di dalam dirinya.Kini Sintia bahkan merasa ingin menggoda Davis. Dia pun sengaja mengulurkan tangannya untuk menyentuh punggung tangan Davis yang sedang mengangkat botol wine."Sini biar aku bantu!" ucap Sintia sambil tersenyum.Sontak saja hal ini membuat Davis semakin gemetaran tubuhnya. Disentuh oleh seorang wanita yang sangat cantik adalah
Terakhir Diperbarui: 2025-09-08
Chapter: Pilihan Bernard Untuk Bergerak
Setelah mendengar tawaran dari Sintia yang mengajak minum di kamarnya membuat Davis terkejut. Siapa yang tidak terkejut ketika mendengar ada seorang wanita cantik mengajak minum di kamar hanya berdua saja.Davis sadar jika dia menerima tawaran itu maka kesempatan untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, akan terbuka lebar."Apa kamu serius, Nona? Apa nggak lebih baik kita minum di restoran saja?" tanya Davis.Sintia menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Nggak. Kalau kita minum di restoran dan aku mabuk, nanti kamu malah menggendongku ke kamar. Aku nggak mau merepotkanmu."Davis masih tampak bingung. Di dalam pikirannya kini bermain-main sesuatu yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya."Tapi —""Nggak ada tapi-tapian! Kalau kamu mau menemaniku, aku akan menyampaikan kepada kakakku betapa baiknya kamu. Tapi kalau kamu nggak mau, ya sudah, nggak apa-apa," kata Sintia, memotong perkataan Davis.Sebenarnya hati Sintia berdetak dengan sangat keras ketika dia m
Terakhir Diperbarui: 2025-09-07
Chapter: Ajakan Minum Dari Sintia
"Kamu tahu, menguping pembicaraan seseorang itu sangat tidak sopan? Bagaimana caranya aku bisa membuatmu melupakan tentang pembicaraan yang sudah kamu dengar itu?" tanya Hans dengan suara yang berat dan tatapan mata yang tajam.Sungguh saat ini Sintia merasa sangat ketakutan. Dia melihat jika Hans akan menelannya hidup-hidup.Sintia menggelengkan kepalanya seraya berusaha untuk melepaskan diri dari Hans. Dia pun tidak tahu jawaban apa yang harus dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan dari Hans itu."Apa? Kamu tidak tahu caranya? Baiklah kalau begitu, biar aku yang akan menunjukkan caranya. Aku akan mengirimmu ke surga!" ucap Hans dengan suaranya yang dibuat rendah.Tentu saja saat ini Sintia semakin ketakutan. Bahkan kini kakinya sudah lemas dan sudah tidak kuat untuk menopang tubuhnya sendiri.Andai dia tidak ditekan oleh Hans ke badan mobil dengan keras maka sudah dapat dipastikan dia akan terjatuh sekarang.Davis dan Master Lee menjadi khawatir setelah mereka mendengar jika Hans aka
Terakhir Diperbarui: 2025-09-07
Chapter: Sintia Tepergok
Sintia merasa jika di antara kedua orang itu akan membicarakan tentang sesuatu hal yang sifatnya penting dan rahasia. Walaupun tidak ditunjukkan oleh kedua orang itu, apalagi oleh Davis. Namun Sintia tetap bisa menduganya."Guru, sebenarnya ada Hans yang ingin berbicara denganmu. Dia mengatakan jika permasalahan ini sangat penting," ucap Davis sambil berjalan.Master Lee yang sedang berjalan di samping Davis menoleh ke arah Davis dan bertanya, "Dia ingin berbicara denganku? Kenapa dia tidak menemaniku secara langsung?""Sebenarnya ada suatu permasalahan antara Hans dengan bos Charlie, bahkan denganku juga. Tapi dia sudah menjelaskan kepadaku dan kami sepakat untuk melupakan permasalahan di antara kami karena masalah tuan Dominic lebih penting. Jadi, karena khawatir jika bos Charlie tidak bisa mengendalikan emosinya maka aku menyarankan kepada Hans untuk menunggu di parkiran," jelas Davis.Master Lee sangat terkejut mendengar itu. Dia pun langsung menghentikan langkah kakinya dan menat
Terakhir Diperbarui: 2025-09-07
Chapter: Pengertian Davis
Davis seperti melihat seorang musuh bebuyutan ketika bertemu dengan Hans. Matanya merah menyala seperti ada api di dalam retinanya.Tangannya kini sudah mengepal dengan sangat keras, siap untuk menghajar Hans dengan seluruh kekuatan yang dimiliki.Walau sempat terkejut ketika melihat Davis, namun akhirnya Hans bisa menenangkan diri dan kemudian berusaha untuk membuat Davis mengerti dengan niat baiknya.Bukankah jika seorang mendapatkan pengertian yang cukup maka mereka akan menjadi mengerti? Itulah yang akan diterapkan oleh Hans."Tunggu dulu, Davis. Kamu jangan marah dulu. Bisakah kita melupakan tentang masalah yang lalu? Aku ingin menjelaskan padamu tentang niatku datang ke sini," kata Hans dengan suara yang tenang."Apa kamu bilang? Melupakan? Bagaimana mungkin kamu bisa menyuruhku untuk melupakan?" tanya Davis dengan suara bergetar karena dirinya kini yang masih dipenuhi oleh amarah.Hans berkata, "Aku mengerti dengan amarah yang ada di dalam dirimu mengenai kesalahpahaman yang te
Terakhir Diperbarui: 2025-09-06
Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia

Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia

Lucas memutuskan berhenti menjadi Raja Mafia karena kesehatan sang ibu yang memburuk. Namun, saat kehidupan sedang berjalan normal, dia harus menarik bos cantik di tempatnya bekerja ke dalam pelukan, yang membuatnya terpaksa kembali menjadi Raja Mafia.
Baca
Chapter: Akhir Dari Semuanya (Cinta Yang Tulus)
Dari balik reruntuhan dinding gudang, di kegelapan yang tersisa, sepasang mata yang memancarkan aura dingin dan menusuk mengamati setiap gerakan Lucas. Itu adalah Grandmaster Xena.Dia merasakan dengan jelas bentrokan energi yang baru saja terjadi, kekuatan dahsyat yang dilepaskan oleh Lucas dalam bentuk Pralaya Bhuminya. Ada keraguan yang mulai menggerogoti hatinya.Mungkinkah Lucas benar-benar melampaui perkiraannya?Saat Lucas menghancurkan Dario dengan energi yang begitu dahsyat, Xena merasakan getaran kekuatan yang bahkan membuatnya sedikit gentar. Dia, yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang terdekat dengan level immortal, merasakan ancaman yang nyata dari pemuda di depannya.Pertarungan barusan bukanlah pertarungan biasa. Itu adalah pertunjukan kekuatan yang melampaui batas manusia normal. Instingnya sebagai seorang petarung berpengalaman mengatakan bahwa konfrontasi langsung dengan pria itu saat ini akan menjadi pertaruhan yang sangat besar.Tanpa mengucapkan sepatah k
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Dendam Yang Tuntas
Lucas membeku. Suara itu. Senyum itu.“Dario…” gumamnya pelan. “untuk apa kau datang?”“Aku hanya ingin bertemu denganmu dan menunjukan jika aku masih hidup dan telah berkembang,,” Dario melangkah masuk. Udara di sekelilingnya bergetar halus, lalu terdengar crack! Petir kecil menyambar di udara, menyatu dengan aura biru keperakan yang mulai mengelilingi tubuhnya.Lucas mengepalkan tinjunya. Chakra Bhuminya masih aktif, tapi tak stabil. Pertarungan barusan telah menguras terlalu banyak.“Jadi, kau ke sini untuk bertarung denganmu?” tanya Lucas dingin.Dario tertawa. “Untuk mengakhiri ini, tentu saja. Lynch hanya pembuka jalan. Kau target sesungguhnya. Selama kau hidup, dendam ini akan selalu bersemayam di dadaku.”Petir membungkus tangan Dario seperti cambuk-cambuk tipis. Udaranya kini berbau logam.Julian maju satu langkah. “Dario, cukup. Masalah lalu, biarkan berlalu.”“Ciih! Tidak mungkin bisa!” ucap Dario. “apa yang sudah kamu lakukan padaku, harus mendapatkan balasannya.”Ketua Lu
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Bebaskan Mereka!
Darah menetes dari sudut bibir Lynch, tapi matanya menyala ganas.“Cukup main-mainnya,” desis Lynch. Kemudian dia merentangkan kedua lengannya.Angin di dalam gudang berubah.Aura hitam pekat mulai merambat dari tubuhnya, seperti kabut iblis yang merayap naik dari tanah neraka. Suara-suara aneh berbisik di udara, seperti ratapan roh-roh terperangkap.Julian mundur dua langkah. “Itu … teknik Ilmu Hitam Timur Tengah,” gumam Lucas, matanya menyipit. “kau sudah menjual jiwamu, Lynch.”Lynch tersenyum bengis. “Dan kau belum tahu harga yang harus kau bayar karena telah membangkitkan modeku ini.”Tubuh Lynch berubah. Otot-ototnya mengembang, urat-urat mencuat seperti akar pohon. Mata kirinya memucat, dan dari punggungnya, sepasang tonjolan keras muncul, bukan sayap, tapi seolah tulang yang mencuat liar.“The Obsidian Blade!” Julian berteriak. “kau harus pergi! Ini bukan pertarungan yang adil!”Emilio mengerutkan keningnya. Dia mendengar dengan jelas kali ini, Julian memanggil Lucas dengan pa
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Lucas vs Grandmaster Lynch
Dua pria itu berlutut dengan tangan terangkat, wajah mereka penuh debu dan darah. "Ampun... kami menyerah..." salah satu dari mereka terisak.Kai melangkah perlahan ke arah mereka. Napasnya sudah mulai teratur kembali. Wajahnya tetap dingin, tapi tangan kanannya masih mengepal.Dia menatap keduanya. Remuk, lemah, nyaris tak mampu berdiri. Mereka memang tak lagi mengancam.Kai mendesah. "Pergilah... sebelum aku berubah pikiran."Keduanya segera bergerak, namun sebelum sempat bangkit sepenuhnya—Doooor! Doooor!Dua peluru menembus kepala mereka. Darah memercik ke tanah.Kai terkejut. Ia menoleh cepat. Seorang pria berpakaian gelap, salah satu dari anggota Veleno, menurunkan senjatanya."Apa yang kamu lakukan?!" bentak Kai.Pria itu melirik dingin. "Orang-orang seperti mereka tidak pantas diberi pengampunan."Kai mengepalkan rahangnya. "Tapi mereka sudah menyerah. Kita tidak —”"Tidak tega? Kalau hatimu lemah, jangan masuk ke dalam lingkaran ini," katanya memotong, lalu berjalan pergi ta
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Potensi Kai Yang Luar Biasa
Ketua kelompok musuh, sedikit tegang. Sebab peluru mereka sudah menipis.Mereka menganggap remeh karena tidak membawa peluru yang banyak. Mereka pikir pasukan Lucas tidak akan kuat dan banyak.Minimnya informasi membuat mereka menjadi salah mengambil keputusan “Bagaimana ini bos?” tanya pria gempal.“Jika sudah habis, kita serang dengan tangan kosong. Kita tidak bisa kembali!” ucap ketua kelompok.“Baik!”Teriakan nyaring terdengar dari sisi timur rumah.“Raaaghh!”Salah satu musuh menerobos pagar dengan brutal, melempar granat asap ke tengah halaman. Asap pekat menyebar cepat, menutupi pandangan. Kai menyipitkan mata. Ia tahu itu bukan untuk membunuh. Tapi untuk menculik.Mereka mengincar satu target.Angeline.Kai mengangkat tangan, memberi sinyal. Tiga anak buahnya langsung bergerak membentuk formasi segitiga, melindungi pintu depan.Namun dari balik asap, dua sosok melompat keluar dengan kecepatan kilat. Hitam, gesit, dan mematikan.“Dua orang ke kanan!” seru salah satu penjaga.
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Target Berikutnya Angeline
Dua puluh orang diperintahkan oleh Jukain untuk tetap tinggal, bersiaga di perimeter rumah Angeline. Sedangkan sekitar 15 orang dikerahkan untuk mencari keberadaan mertuanya Lucas, termasuk Julian.."Jangan tinggalkan rumah ini tanpa pengawalan," pesan terakhir Julian pada semua orang sebelum berangkat.Lalu ia mendekati seorang pria muda berseragam hitam yang berdiri paling belakang.“Kai,” ucap Julian singkat.Kai berdiri tegak. Usianya belum lewat dua puluh lima. Wajahnya bersih, bahkan terlalu bersih untuk lingkungan seperti ini. Tapi tatapannya tenang. Tak ada keraguan."Mulai sekarang, kamu yang memimpin di sini."Beberapa pasang mata sempat berpaling. Mereka tahu, Kai bukan orang lama. Bahkan baru dua minggu bergabung. Tapi tidak satu pun dari mereka memprotes.Kalau Julian sudah menunjuk seseorang, maka orang itu pasti punya alasan.Kai hanya mengangguk. "Siap."Julian menepuk bahunya sekali, lalu pergi.Setelah itu, Julian dsn pasukan mulai bergerak untuk mengejar kelompok ya
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status