Beranda / Romansa / Pembalasan Termanis Sang Penguasa / 1.Mulai Sekarang Kau Adalah Milikku

Share

1.Mulai Sekarang Kau Adalah Milikku

Penulis: Marrygoldie
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-26 11:03:29

Di taman European High School, terlihat seorang murid laki-laki bertubuh gemuk berdiri di hadapan murid perempuan yang sangat cantik. Laki-laki bernama Leonid Lazarev itu menyerahkan buket bunga mawar berwarna pink kepada kakak kelasnya itu. 

“Kak Natasha. Sejak pertama kali bertemu dengan Kak Natasha satu tahun yang lalu, aku sudah jatuh cinta dengan Kak Natasha. Aku mengagumi Kak Natasha yang cantik, pintar dan baik hati karena pernah menolongku yang terjatuh. Karena itu apakah Kakak mau menjadi pacarku?” Leon membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya karena terlalu gugup menyatakan perasaannya. 

Semua murid menjadi heboh melihat Leon yang sedang menyatakan cinta kepada kakak kelasnya. Mereka menebak Natasha Vasilkov akan menolaknya. Mana mungkin gadis tercantik di seluruh sekolah mau menerima cinta pemuda gendut dan culun yang memakai kacamata.

"Laki-laki bodoh! Mana mungkin Natasha menyukainya. Tidak tahu diri." Bisikan salah satu murid di sekitar mereka. 

"Sudah gendut begitu lebih baik bercermin dulu. Gadis paling cantik di sekolah pasti akan menolaknya." Timpal yang lain. 

Meskipun Leon tahu orang-orang berpikir dia tidak pantas untuk gadis paling cantik di sekolah, tapi Leon yakin kakak kelasnya itu bisa melihat ketulusan cintanya. 

Natasha mengambil bunga itu. Menatapnya sejenak sebelum akhirnya melemparkan bunga itu tepat ke arah wajah Leon. Membuat kelopak bunga mawar bertebaran di atas rerumputan.

“Apa kau gila? Mencintaiku? Apa kau tahu arti cinta, Bocah balon?” Natasha mendengus sinis. 

“Aku…”

“Kau pikir cinta bisa membuatmu bahagia, Bocah balon? Aku beritahu kau, cinta itu omong kosong. Cinta hanya mendatangkan penderitaan terutama bagi laki-laki gendut sepertimu. Kusarankan jangan percaya cinta, Bocah balon.” 

Natasha berjalan pergi meninggalkan Leon yang masih terdiam terpaku. Laki-laki itu memandang bunga mawar yang sudah dipersiapkan dengan sepenuh hati hancur berantakan. Semua orang pun menertawakan Leon. Membuat laki-laki tidak pernah melupakan momen paling buruk sepanjang hidupnya.

* * * * *

Setelah empat tahun berlalu, bahkan Leon tidak pernah melupakan setiap kata yang diucapkan oleh Natasha. Bahkan berkat penolakan yang menyakitkan itu sudah membuat Leon berubah. Laki-laki yang saat ini menginjak usia dua puluh tahun tidak lagi menjadi ‘Bocah balon’ tapi menjadi laki-laki tampan dan menawan yang membuat semua wanita tak berkedip memandangnya. Namun Leon sama sekali tidak tertarik dengan para mahasiswi sekelasnya yang berusaha menarik perhatiannya. Tatapan Leon hanya tertuju pada satu orang. 

Natasha Vasilkov.

Tidak banyak yang berubah dari Natasha selain rambutnya berubah menjadi coklat gelap. Natasha masih saja menjadi mawar berduri. Cantik tapi sulit didekati. Sekarang Natasha tidak lagi menjadi kakak kelasnya, melainkan asisten dosen pelajaran manajemen bisnis. 

“Apakah aku bisa bicara sebentar denganmu, Miss Vasilkov?” tanya Leon berjalan menghampiri Natasha.

“Jika ini tentang pelajaran yang baru aku jelaskan, maka aku bisa membantu. Tapi jika diluar dari pelajaran, maka sebaiknya kau tidak membuang-buang waktuku.”

“Kau sama sekali tidak berubah, Kak Natasha. Sangat dingin sama seperti empat tahun yang lalu.”

Natasha memicingkan matanya menatap Leon. “Kak Natasha? Apakah aku pernah mengenalmu?”

“Jika aku menyebutkan ‘bocah balon’ apakah kau akan ingat sesuatu?”

Leon mengamati ekspresi Natasha. Laki-laki itu tahu wanita sepintar Natasha tidak akan butuh waktu lama untuk mengetahui arti dari panggilan itu.

“Kau adalah ‘Bocah balon’ yang menyatakan perasaan padaku saat masih sekolah dulu?”

“Benar, Kak Natasha. Aku adalah Bocah balon yang dengan bodohnya ditolak olehmu. Sayangnya sekarang tubuhku tidak seperti balon. Dan aku juga tidak bodoh lagi.”

Leon bisa melihat Natasha tampak terkejut. Namun detik berikutnya wanita itu bisa menguasai ekspresinya. Dia mengubah eskpresi wajahnya kembali menjadi dingin.

“Aku tidak peduli dengan perubahanmu. Karena pembicaraan ini tidak penting, maka aku akan mengakhirinya. Karena kau sudah membuang-buang waktuku yang berharga.”

Natasha mengambil beberapa buku di atas meja dan berjalan melewati Leon. Namun tentu saja setelah menunggu empat tahun lamanya, Leon tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Pria itu meraih pergelengan tangan Natasha. Mendorong tubuh gadis itu hingga membentur dinding. Karena terkejut, Natasha tidak sengaja menjatuhkan buku-buku di tangannya.

“Kau pikir kau bisa lari dengan mudah, Natasha Vasilkov?” tanya Leon dengan nada sinis.

“Jadi apa yang kau inginkan?” 

“Yang aku inginkan adalah memberikan balasan atas apa yang telah kau lakukan empat tahun yang lalu. Aku masih ingat betul ucapanmu empat tahun yang lalu. ‘cinta itu omong kosong. Cinta hanya mendatangkan penderitaan terutama bagi laki-laki gendut sepertiku.’ Apakah aku benar, Kak Natasha?”

“Tentu saja. Bagiku kalimat itu sama sekali tidak berubah sampai sekarang.”

“Benarkah? Tapi kudengar kau sudah bertunangan dengan seseorang. Jadi kau sama sekali tidak mencintainya?” Leon ingat informasi yang didapatkannya dari seseorang. Dia terkejut mendengar wanita sedingin es seperti Natasha bertunangan dengan seseorang.

“Benar. Aku tidak mencintainya. Kami bertunangan hanya karena sebuah kesepakatan.”

Leon mendengus sinis mendengar jawaban Natasha. “Aku sungguh kasihan dengan tunanganmu. Dia harus bertunangan dengan wanita dingin yang sama sekali tidak mencintainya.”

“Ini bukan urusanmu, Bocah balon. Bahkan tunanganku saja tidak keberatan dengan hal ini. Jadi kau tidak perlu mencampuri urusanku.”

Leon mengulurkan tangannya mengelus pipi Natasha. Kemudian tangannya turun menuju leher jenjangnya. Natasha mengerang saat Leon mencekik leher wanita itu.

“Kehidupanmu menjadi urusanku ketika kau menolak perasaanku, Natasha. Aku akan memberikan pembalasan atas apa yang sudah kau lakukan empat tahun lalu. Aku pikir aku harus berterimakasih padamu karena sudah menolakku dengan kejam. Karena hal itu membuatku termotivasi merubah tubuhku. Dan sekarang aku akan memberikan pelajaran untukmu.”

Natasha mendengus sinis. “Jadi kau ingin balas dendam padaku karena aku sudah menolakku?”

“Tepat sekali.”

“Bagaimana caranya kau akan balas dendam padaku? Kau ingin membunuhku sekarang?” tanya Natasha tanpa rasa takut sedikitpun.

“Membunuhmu? Bukankah itu terlalu mudah untukmu? Aku tidak akan melakukannya. Aku memilih cara lain untuk membalas dendam. Dengan cara ini.”

Tiba-tiba Leon mencium bibir Natasha membuat wanita itu terkejut. Wanita itu meronta dan memukul dada Leon. Namun pria itu meraih kedua tangan Natasha dan menahannya di atas kepala wanita itu. Membuat Natasah tidak bisa membebaskan dirinya.

Leon menciumnya dengan sangat rakus. Seakan bibir Natasha adalah permen yang hanya ingin dinikmatinya sendiri. Pria itu bisa merasakan tubuh Natasha bergetar. Dia tahu meskipun Natasha tidak membalas ciumannya, dia sangat yakin wanita itu bisa merasakan tubuhnya bereaksi akibat ciumannya. Bahkan saat Leon melepaskan ciumannya dia bisa mendengar erangan protes keluar dari mulut Natasha. Membuat Leon tersenyum penuh kemenangan.

“Mulai sekarang kau adalah milikku, Kak Natasha. Hanya aku yang boleh memilikimu.”

* * * * * 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Priscila Felicia
Leon diam diam mengerikan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 3

    Kebun binatang adalah destinasi wisata yang cocok untuk keluarga. Karena itulah Karl membawa Svetlana dan Stefan ke sana. Karl mendorong kereta bayi di mana Stefan duduk di dalamnya tampak begitu bersemangat. Bahkan kedua tangannya memukul-mukul pahanya yang gendut dan terus terkekeh saat melihat sesuatu yang menarik.Langkah mereka terhenti saat melihat ada dua cabang jalan. Karl dan Svetlana melihat papan yang menunjukkan tujuan kedua jalan itu. Jika memilih jalan ke kiri, maka mereka akan masuk ke dalam dunia air. Kalau jalan kalan ke kanan, mereka akan meneruskan perjalanan mereka menjelajahi kebun binatang.“Bagaimana jika kita melihat dunia air lebih dahulu. Baru setelah itu kita melanjutkan perjalanan?” Karl memberikan usul.Svetlana menganggukkan kepalanya. “Ide yang bagus. Kalau begitu ayo kita pergi ke dunia air.”Karl tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mendorong kereta bayi Stefan dan berjalan bersama dengan Svetlana. Tiba-tiba dari arah berlawana ada b

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 2

    Sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan universitas Lomonosov Moscow State. Aleksey yang duduk di belakang mengambil tasnya.“Jam berapa saya harus menjemput, Tuan muda?” tanya Viktor yang mengendarai mobil itu.Tatapan Aleksey tertuju pada pria itu. “Jam dua siang. Akrena aku akan pergi bersama Evelina setelah selesai kuliah.”Viktor tersenyum melihat sang tuan muda tampak bahagia saat membicarakan tentang kekasihnya.Pria itu menganggukkan kepalanya. “Baik, Tuan muda. Saya akan menjemput anda dan Nona Matvey jam 2 siang. Sampai jumpa nanti, Tuan muda.”Aleksey menganggukkan kepalanya. “Sampai jumpa nanti, Viktor.”Laki-laki itu berjalan keluar dari mobilnya. Dia menyampirkan tas ransel di bahu kanannya. Aleksey terlihat begitu tampan dengan mengenakan kaos putih dan dipadukan dengan kemeja hitam kotak-kotak putih yang sengaja tidak dikancingkan. Celana hitam dan sepatu sneakers putih membuat penampilan laki-laki itu semakin menawan. Sehingga tidak heran jika banyak tatapan tertuj

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part. 1

    Tahun ajaran baru menjadi acara paling sibuk untuk BEM. Tidak hanya banyak kegiatan yang harus mereka urus, tapi juga harus memberikan banyak pengarahan bagi mahasiswa-mahasiswa baru. Tapi sesuatu paling ditunggu semua mahasiswa baru. Suasana kampus seketika menjadi riuh saat Ketua dan Wakil Ketua BEM datang. Wajah tampan Liev dan Roman menjadi bagian favorit para mahasiswa. "Kak Liev, bisakah aku foto denganmu?" tanya salah satu gadis cantik yang menatap Liev dengan malu-malu. Liev menyunggingkan senyuman membuat semua mahasiswi terpesona. "Baiklah. Kita bisa foto bersama. Berikan ponselmu." Liev mengulurkan tangannya. Gadis itu memberikan ponselnya kepada Liev. Laki-laki itu membuka aplikasi kamera kemudian berpose bersama gadis itu. Liev menekan tombol untuk mengambil beberapa foto mereka. Setelah itu Liev mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya. "Terima kasih, Kak Liev." Gadis itu memandang fotonya bersama dengan Liev. Bibirnya menyunggingkan senyuman senang. "Kak Liev,

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 182.Benar-Benar Aleksey [THE END]

    “Bahkan kamu juga tidak punya waktu untuk Aleksey-mu?”Evelina memicingkan matanya ke arah laki-laki itu. "Siapa kamu? Kenapa kamu tahu soal Aleksey?"Laki-laki itu menyunggingkan senyumannya. "Karena aku aku adalah Aleksey."Evelina terdiam mendengar ucapan laki-laki itu. Namun detik berikutnya, Evelina melayangkan tamparan yang membuat semua orang terkejut melihatnya. Termasuk Irina yang berdiri di dekat Evelina. Dada gadis itu naik turun dengan cepat menunjukkan berapa emosinya dirinya. "Apa kamu sedang merendahkan Aleksey-ku? Apa kamu tidak tahu seperti apa Aleksey yang aku sayangi? Jangan pernah menyamakan dirimu dengan Aleksey-ku. Karena kalian tidak akan pernah sama." Evelina tidak bisa menahan tangisnya. Dia pun berbalik dan bergegas berlari keluar. Saat laki-laki itu hendak keluar, Karl menahan bahunya. Tatapan tajam yang membunuh dilayangkan Karl ke arah laki-laki itu. "Bos, aku tidak ingin membuat keributan. Jadi aku akan keluar sebentar mengurus bocah sialan yang membua

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 181.Dua Karyawan Menghasilkan Keuntungan Tinggi

    “Bos, apakah tidak apa-apa membiarkan mereka bekerja di sini?” tanya Svetlana kepada Irina yang duduk di meja kasir.Tatapan Irina tertuju pada Evelina dan Karl yang sedang berjalan mondar-mandir dalam kafe untuk melayani pengunjung. “Tidak masalah. Lagipula mereka mendatangkan keuntungan untukku.” Irina tersenyum penuh arti.Svetlana memicingkan matanya ke arah sang bos. “Apa maksudmu mendatangkan keuntungan untuk mereka, Bos?”Irina menghela nafas berat. Kemudian tatapannya tertuju pada karyawannya itu. “Svetlana apakah kamu tidak menyadari jika pacarmu itu tampan? Kamu lihat banyak para gadis datang ke kafe ini untuk melihat ketampanan pacarmu.”Svetlana menoleh dan melihat Karl yang sedang meletakkan cangkir kopi di atas meja. Dia bisa melihat gadis yang dilayani itu memandang Karl dengan tatapan terpesona. Entah kenapa hal itu membuat Svetlana merasa sangat kesal.“Bos, bukankah menyebalkan memanfaatkan ketampanan pacarku untuk meningkatkan pengungjung kafe?” Svetlana tampak cem

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 180.Kehidupan Kelam Svetlana

    “Tidak masalah. Karena sebenarnya kita berpacaran di dua dunia.” Svetlana menoleh dan seketika wajahnya berubah pucat saat melihat Karl berdiri tidak jauh darinya. Bibir laki-laki itu menyunggingkan senyuman. “A-apa yang membawamu kemari, Karl? Bagaimana dengan Stefan?” tanya Svetlana.“Stefan sedang bersama dengan ibumu.” Karl berjalan menghampiri Svetlana. Membuat gadis itu melangkah mundur. Namun dia tidak bisa melangkah terlalu jauh karena pantatnya menyentuh meja dapur. Karl yang sudah berada di dekat Svetlana langsung meletakkan kedua tangannya menyentuh meja dapur itu untuk memerangkap gadis itu. Svetlana yang gugup tampak kesulitan menelan ludahnya sendiri.“Kamu tidak akan menyakiti perasaanku karena sebenarnya aku adalah Ares, Svetlana. Atau aku harus memanggilmu Lucia?”Seketika Svetlana melotot kaget mendengar ucapan Karl. “Ka-kamu tahu jika aku adalah Lucia?”Karl menganggukkan kepalanya. “Ya, aku tahu.”“Sejak kapan?”“Sebenarnya aku sudah mulai curiga saat dulu kamu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status