Share

Bab 602.Menghapus Kenangan

“Itu saja?” ucapku sambil memindai raut wajahnya yang menunjukkan keyakinan.

Wanita memang makhluk yang sudah dimengerti. Selalu memberikan perlambang yang sering membuatku sakit kepala. Aku tidak ingin terjebak dengan penafsiranku yang keliru. Lebih baik aku tanyakan secara jelas, mengurangi prosentase salah.

“Iya. Mas Bram keberatan? Atau masih ….”

Aku tertawa sambil mencolek hidungnya yang mancung.

“Selalu seperti itu. Cemburu dengan orang yang sudah menjadi milik orang lain.”

Dia cemberut. “Tapi aku sering mendapati Mas Bram mengingatnya.”

Kedua tangannya aku ambil. Aku menatapnya lekat-lekat tepat di manik mata. Memaksanya hanya tertuju kepadaku.

“Lihat kedua metaku,” ucapku sambil menunjuk. “Apakah aku terlihat tidak serius bersama denganmu? Apakah kesengsaraanku karena kau meninggalkan aku, kau anggap pura-pura?”

Dia menggeleng.

Aku tersenyum.

“Tidak mungkin aku menghapus ingatan pada Mamanya Wisnu. Kalau ada formula menghapus kenangan, aku akan menggunakannya untuk mengantikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status