Share

Bab 608. Sahabat yang Meresahkan

Sempat terlintas itu dia. Dari kebiasaannya menaiki tangga dengan langkah tergesa. Ternyata perkiraanku benar. Dia yang menjulang menyajikan senyuman lebar yang menyisakan mata tinggal segaris. Walaupun rambut panjang yang menjadi kebanggaannya dipapras habis, tapi dia tetap memukau.

“Aku tidak menyangka menemuimu di sini. Padahal aku iseng mampir, ternyata ada seseorang yang memanggil dalam hati. Iya, kan?”

“Huh! Pak Tiok GR!” seruku sambil menerima nampan yang dia ulurkan. Untung saja bartender menaruh minuman di gelas kemasan, kalau tidak bisa menggelinding karena gerakannya yang asal.

“Bagaimana kabar pengantin baru?”

Dia mencembik. “Baru apaan. Sudah expired.”

“Sudah ada kabar baik untukku? Aku sudah akan jadi tante?”

Lagi-lagi dia tertawa. “Tunggu kabar nanti. Next aku ceritakan.” Sesaat aku mengerutkan dahi, sekilas dia menarik senyumnya, kemudian memunculkan kembali.

“Itu satunya untuk aku.” Tangannya terulur mengambil satu gelas untuk kopi. “Ini sama denganmu. Kopi kental hit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status