Share

45~

Penulis: Na_Vya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-23 18:24:24

"A-apa?" Shanum nampak terkejut dengan apa yang diungkapkan Ozkhan. "Tuan adalah pria yang menolong saya?"

Ozkhan mengangguk. "Ya."

Air mata Shanum jatuh satu persatu di pipi saking terharunya. Akhirnya dia bisa dipertemukan oleh malaikat penolongnya di malam nahas itu. Perasaannya sungguh senang luar biasa.

Shanum mengusap air mata, menghela napas panjang, kemudian berkata, "Anda tahu, Tuan. Seberapa ingin saya dipertemukan oleh pria yang menolong saya saat itu? Dan bila Tuhan memberikan saya kesempatan untuk bertemu dengan pria itu, saya ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya sama dia."

Telapak tangan Shanum terangkat, lalu dia sentuh rahang Ozkhan yang berambut. Maniknya menatap sendu wajah pria yang ternyata pernah menolongnya dua tahun lalu.

Apakah ini takdir?

Shanum berkata lagi, "Ternyata Anda kembali membatu saya, Tuan. Anda terus menolong saya yang lemah ini. Saya harus membalasnya dengan apa, Tuan? Katakan."

Ozkhan memeluk erat Shanum. "Kamu tidak perlu memb
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    100~

    Setelah beberapa saat, Shanum dan Esme kembali keluar. "Jangan lupa mengabari kalau kamu sudah tiba di sana," pinta Esme, yang sebenarnya belum rela apabila Shanum pergi untuk menemui para pelaku itu. "Tentu. Aku pasti akan memberi kabar." Shanum mengusap lengan Esme. "Titip rumah, ya." Esme mengangguk. Setelah berpamitan, Shanum lantas bergegas masuk mobil yang dia beli dengan sisa uang asuransi ayahnya. Tepat pukul sembilan malam gadis itu meninggalkan rumah dengan tekad bulat serta harapan. Baru setengah perjalanan, langit mendadak bergemuruh disertai kilat. Malam itu terasa begitu dingin. Sedingin tatapan Shanum yang sedang fokus mengemudi. Pikirannya sudah dipenuhi dengan berbagai macam cara balas dendam. Luka, trauma dan rasa sakit masih betah menghuni dada. "Ayah, doakan aku dari atas sana, supaya aku bisa memberi hukuman setimpal pada orang-orang keji dan serakah itu." Cairan bening menetes di pipi Shanum, seiring rasa sesak yang menyeruak. Selama berta

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    99~

    "Selamat Tuan. Sekarang Anda sudah resmi menjadi pimpinan tetap di perusahaan ini," ucap salah satu dewan pemegang saham, yang sejak awal mendukung Ozkhan."Terimakasih." Ozkhan menatap satu persatu beberapa orang yang masih berada di ruang rapat. "Berkat dukungan kalian, saya bisa sampai ke posisi ini. Saya janji akan membuat perusahaan ini semakin maju dan berkembang."Semua para pendukung Ozkhan yang dulunya mendukung Tuan Baris menaruh harapan besar kepada pemimpin baru mereka.Satu persatu dari mereka meninggalkan ruang rapat tersebut, setelah Ozkhan lebih dulu pergi dari sana. Ozkhan kembali ke ruangannya dengan Emir yang mengikuti di belakang."Apa ada kabar dari Pedro?" tanya Ozkhan seraya meloloskan kancing jas, lalu duduk di kursinya."Belum, Tuan." Emir berdiri di depan meja atasannya. Pemuda itu tidak lupa memberikan ucapan selamat. "Selamat, Tuan. Anda berhasil menjadi pimpinan utama sekarang." Dia menunduk sekilas—sebagai simbol penghormatan."Terimakasih, Emir. Berkat k

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    98~

    Meski hatinya sedang merasa tidak tenang, Ozkhan tetap menghadiri rapat umum pemegang saham, yang sudah dijadwalkan siang ini. Rapat tersebut sangatlah penting bagi posisi pria itu. Dia sangat yakin jika hasilnya akan sesuai dengan prediksinya. Sudah sejak lama Ozkhan menantikan hari ini. Hari di mana dia menjadi pemimpin utama di perusahaan sang ayah. Kerja kerasnya akan terbayar. Balas dendamnya terhadap ayahnya itu akan terbalaskan. Tujuannya akan tercapai. Ozkhan berjanji akan membuat sang ayah membayar—apa yang selama ini diperbuat pada ibunya. Ozkhan pun akan membuat sang ibu mendapatkan posisinya. "Sekarang saatnya para dewan pemegang saham yang terhormat memberi suara. Anda sekalian dipersilakan mengisi kertas kosong yang sudah disediakan. Tulis 'setuju' atau 'tidak'. Tidak perlu mencantumkan nama." Emir memberi arahan kepada seluruh anggota dewan pemegang saham yang hadir di rapat tersebut. Suasana hening sejenak, masing-masing dari mereka lantas mulai menulis—apa yang me

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    97~

    Menghilangnya Shanum secara tiba-tiba membuat Ozkhan menggila. Apalagi, saat ponsel perempuan itu sama sekali tidak bisa dihubungi maupun dilacak. Ozkhan kesulitan untuk mencari keberadaan Shanum saat ini. Satu-satunya harapan Ozkhan hanyalah rekaman kamera cctv yang ada di gedung ini. Dengan adanya rekaman kamera cctv, Ozkhan bisa dengan mudah mengetahui kapan Shanum pergi meninggalkan tempat ini. Pria itu langsung menghubungi pemilik gedung untuk meminta izin melihat rekaman kamera cctv. Begitu mengantongi izin, Ozkhan memerintahkan Pedro dan Murad ke bagian kepala keamanan gedung. Sementara itu, Elis yang pertama kali mengetahui jika Shanum tidak berada di unitnya merasa sangat bersalah serta menyesal. Harusnya, semalam dia tidak pergi meninggalkan Shanum sendiri di sini. Harusnya dia lebih berhati-hati dan waspada. "Tuan, maafkan saya. Seharusnya saya tidak pergi meninggalkan Shanum sendiri di sini. Saya sungguh menyesal," kata Elis terdengar sangat menyesali kejadian

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    96~

    "I-ini ... Ini Ozkhan?" Tangan Shanum mendadak tremor, hawa panas seketika menerpa wajahnya yang pucat. Foto-foto yang dilihat adalah gambar pria, yang dia tunggu-tunggu kedatangannya. Itu bukan sebuah foto biasa. Foto-foto tersebut menunjukkan Ozkhan yang sedang tertidur pulas di ranjang, dengan selimut yang hanya menutupi sebatas perut. Yang lebih mengejutkan ada tangan seorang yang diyakini Shanum tangan seorang perempuan. Kuku-kuku jari tangan perempuan itu bercat merah, dan ada cincin kawin yang tersemat di jari manisnya. Dengan bibir bergetar, Shanum mengeja pesan yang sengaja ditulis si pengirim. [Apa yang kamu harapkan sebagai wanita simpanan Ozkhan, Shanum? Kamu bermimpi bisa menggantikan posisiku? Ozkhan mungkin mencintaimu, tapi ... apa kamu yakin kalau dia tidak ada hubungannya dengan kematian ayahmu? Pikirkan baik-baik, kata-kataku ini.] "Nyonya Numa ..." Bola mata Shanum memanas, ketika dia langsung menyadari jika pesan tersebut dari Numa. Shanum mengulang me

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    95~

    Perhatian Ozkhan teralihkan, dan segera menyudahi melihat ponselnya. Dia meletakkan benda pipih itu ke atas meja seraya memerhatikan Numa yang menyajikan teh untuknya lalu duduk di hadapannya. "Apa yang ingin kamu bicarakan padaku?" tanya Ozkhan, memulai obrolan lantaran tak ingin membuang waktu. Ozkhan ingin secepatnya pergi dari sini, lalu menemui Shanum. Numa mengulas senyum tipis. "Aku sudah memikirkan tawaranmu," ucapnya. Sepasang alis Ozkhan naik. "Benarkah? Lalu, apa keputusanmu?" Setengah tidak percaya sebenarnya, sebab perempuan di hadapannya ini bukanlah tipe orang yang mudah menyerah apalagi mengalah. Ozkhan hapal sekali dengan sifat Numa. "Aku rasa, aku akan menerima tawaran darimu," kata Numa. Entah Ozkhan akan percaya padanya atau tidak. Yang jelas, dia ingin masalah ayahnya tidak menyeret namanya. Numa muak bila berurusan dengan hukum atau semacamnya. Dari kata-kata Numa barusan, Ozkhan bisa menyimpulkan sesuatu. Pria itu tersenyum tipis, sambil menyorot sikap Numa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status