Share

Memperingatkan Aiden

Penulis: CitraAurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-24 12:11:44

Gina tentu was-was jika Aiden memiliki kekasih. dia takut bila Aiden tak membutuhkannya lagi sedangkan dia masih perlu atasannya itu.

“Apa yang kamu lakukan?” Suara bariton Aiden membuyarkan lamunan Gina buru-buru dia menatap Aiden yang baru membuka mata.

“Saya hanya ingin memindahkan ponsel anda Pak.” Jawab Gina sambil menyodorkan ponsel Aiden.

Segera dia mengambil ponselnya dengan kasar. “Lain kali jangan menyentuh ponselku!” Ujarnya dengan tatapan tajam.

Aiden beranjak dari tempat tidur, dia meminta Gina untuk pergi.

“Pak apa bisa kita sarapan bersama? Ada yang ingin saya bicarakan.” Cicitnya takut-takut.

“Bicaralah sekarang!” Titah Aiden.

Wanita itu turun dari tempat tidur, berjalan ke sofa mendekati Aiden.

“Anda bilang ingin membantu saya menghancurkan Alea dan Adrian tapi kini saham Adrian malah meroket.” Sambil meremas lututnya dia berbicara.

Dengan santai Aiden menikmati rokoknya, seolah mengabaikan ucapan Gina.

“Pak.” Gina memanggilnya.

Aiden menatapnya. “Aku sudah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
CitraAurora
oke kak Elma
goodnovel comment avatar
elma
Lanjut sampai tuntas
goodnovel comment avatar
CitraAurora
greget ya kak sama Gina ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Siapa Pria Itu!

    “Kamu terlihat kecewa Anita.” Alea menyindir Anita, sedari awal dia sudah tahu jika sekretaris suaminya agak mencurigakan. “Kecewa bagaimana maksud anda Ibu Alea.” Sahut Anita sambil tersenyum. “Kamu pasti tahu apa maksud aku.” Ujar Alea lalu mempercepat langkah menyusul Adrian. Di dalam pesawat, Adrian meminta Alea untuk berbaring, memang Adrian memesan kelas nomor satu untuk penerbangan mereka kali ini. “Kalau kurang nyaman bilang padaku.” Pesan Adrian. Alea mengangguk, dia kemudian memejamkan mata. Sementara Anita yang melihat mereka nampak kesal. “Tau hamil masih mengekor saja!” batin Anita. Setibanya di pulau S, mereka segera menuju Mes. “Mas rumahnya sejuk banget.” Alea segera masuk. Dia meninggalkan kopernya di depan rumah. “Anita tolong bawakan koper-koper kami ke kamar.” Pinta Adrian. Kekesalan Anita bertambah saat dia mulai disuruh-suruh. Kalau tahu begini dia akan mencari ART tapi waktu itu dia sendiri yang menyanggupi untuk mengurus keperluan disini. Setelah

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Siapa Sangka

    Malam itu di kamarnya, Aira sibuk memainkan ponsel. Dia aktif mempromosikan toko bunganya agar dikenal banyak orang. Anastasia teman lama Aira turut berkomentar, mereka yang lama tidak bertemu akhirnya ngobrol. Saking asiknya mengobrol dengan teman lama Aira sampai tidak tahu jika Aiden sudah pulang. Merasa diabaikan Aiden merebahkan diri di tempat tidur, dia juga ikut memainkan ponsel. Sampai dia bosan, Aira masih saja asyik dengan ponselnya.“Aku sudah pulang.” Ujar Aiden. Perkataan keras Aiden barulah direspon istrinya, “Maaf Tuan, saya fokus dengan ponsel saya jadi tidak tahu anda sudah datang." "Memangnya apa yang kamu lakukan?" Tanya Aiden."Promosi toko saya Tuan." Aiden merubah posisinya, dia menghela nafas. Dunia bisnis ada di genggamannya jadi untuk apa Aira repot-repot promosi. “Tidak perlu turun tangan mempromosikan, biar Arthur yang mengatur semua.” Sahut Aiden. Aira mengangguk, dia berjalan mendekat ke tempat dimana Aiden berada. Dia membantu sang suami melepas

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Sandiwara Jatuh

    “Anita apa yang kamu lakukan?” Andra yang baru kembali dari luar ingin menyampaikan kabar baik tapi saat masuk ke ruangan CEO, Andra malah melihat Anita duduk menunggui kakak sepupunya. “Sa-saya.” Anita segera bangkit. Dia menjelaskan jika tadi Adrian mual dan pusing jadi dia mencoba membantu atasannya. “Keluarlah!” Andra merasa aneh dengan sikap Anita. Andra lalu membangunkan Adrian, dia memperingatkan Adrian supaya menjaga jarak dengan Anita. “Kamu tenang saja.” Sahut Adrian. Tak ingin membahas Anita, Adrian dan Andra membicarakan soal bisnis mereka. “Oh ya Pak, aku tadi bertemu Arkan, katanya perusahaan Kak Alea mendapatkan proyek puluhan triliun, terus bagaimana ini?” Andra bingung, keadaan Adrian lemas begini sementara dua perusahaan membutuhkan dirinya. Malam itu juga Adrian pergi ke dokter, dia meminta obat yang bisa menekan mual, tak hanya itu dia juga minta vitamin yang bisa membuat tubuhnya bugar. “Yang hamil bukan saya, jadi beri saja obat yang banyak.” Kata Adrian

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Sekretaris Adrian

    “Tidak perlu repot-repot Tuan.” Sahut Aira sambil tersenyum getir. Kekecewaan waktu itu masih dia rasakan, dan dia tidak ingin mengulanginya lagi. “Jangan khawatir aku tidak akan membuat kamu menunggu.” Aiden berusaha meyakinkan istrinya. Dia tahu jika Aira enggan tapi dia harus menebus kesalahannya. Malam harinya, mereka bersiap makan bersama. Aira memakai dress putih selutut, sementara Aiden memakai pakaian formal seperti saat dia berangkat ke kantor hanya saja tanpa dasi. Memang bagi kalangan atas ketika makan di restoran bintang lima mereka harus memakai pakaian yang formal. Satu restoran Aiden booking, dia tidak ingin momen bersama sang istri terganggu karena suara bising pengunjung lain."Waktu itu kamu ingin merayakan ulang tahunku, maka kali ini aku sengaja memesan kue." Kata Aiden."Ulang tahun anda sudah lewat Tuan?” Tanya Aira heran. “Tidak masalah.” Jawab Aiden. Sebenarnya Aira sudah tidak peduli lagi tapi Aiden tetap bersikeras meminta Aira merayakan ulang tahu

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Sakit

    Sepanjang malam Aiden tidak bisa tidur, dia terus memandang Aira yang kini mungkin sudah terlelap. “Sial! Kenapa aku merasa bersalah! Dia sendiri yang bodoh kenapa menunggu aku!” Gumam Aiden lalu memejamkan matanya. Pagi hari telah menyapa, Aira yang sudah membuka mata segera bangkit dan membersihkan diri. Dia yang masih kesal langsung saja pergi ke toko tanpa membangunkan suaminya. “Anda tidak menunggu Tuan bangun Nyonya.” Kata Kate heran. “Tidak usah lagipula dia bukan anak kecil yang harus ada aku ketika bangun.” Sahut Aira. Aira menaikkan bahunya, tau jika Tuan dan Nyonyanya tidak baik-baik saja. Di sisi lain, Aiden yang sudah bangun mencari keberadaan Aira tapi sejauh netranya mencari batang hidung sang istri tidak ditemukan. “Apa dia sudah berangkat?” Gumamnya. Aiden bangun dari tempat tidur, dia segera membersihkan diri dan bersiap berangkat kerja. Sore harinya setelah menutup toko, Aira tak langsung pulang. Dia pergi ke pantai untuk menikmati deburan ombak. Meski be

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Marah Sekali

    “Nona besok Tuan Aiden ulang tahun, apa anda tidak memberinya kejutan?” Kata Kate yang membuat Aira menghentikan aktivitasnya. “Benarkah Kate? Aku tidak tahu.” Sahut Aira. Dirinya telah menang taruhan, itu artinya dia dan Aiden akan menjalani pernikahan ini selama nya. Jadi harus ada perhatian agar hubungan mereka jadi lebih baik. “Aku akan memberikannya kado dan merayakan ulang tahun bersama besok.” Gumamnya sambil tersenyum. Memasuki musim dingin, Aira membelikan Aiden syal, dia juga menambahkan inisial nama mereka di syal tersebut. Usai membeli kado, Aira pulang. Kebetulan Aiden juga baru saja pulang. “Tuan besok anda ada waktu?” Tanya Aira.“Ada apa?” Tanyanya dingin. “Bagaimana jika kita makan malam bersama.” Jawab Aira sambil menatap Aiden lekat. Pria itu bergeming, memang selama ini dia tidak pernah mengajak Aira makan diluar.“Baiklah.” Aiden mengiyakan permintaan Aira. Sesekali makan diluar bersama sang istri bukanlah suatu hal yang buruk, lagipula itung-itung menyen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status