Maaf baru kembali setelah sekian lama. Kisah Guru akan kembali rutin hadir seperti dulu kala. Terima kasih.
Lin Shuang pun keluar ruangan dengan membawa segenggam penyesalan. Baru pada saat inilah Di Tian mengeluarkan token hitam Tianlang. Permukaan token itu begitu mengkilap dan halus hingga goresan terkecil pun tidak bisa dilihat. Di Tian lantas menyalurkan energi ke dalamnya."Hm?" Di Tian menyipitkan mata karena terkejut. Itu karena energi yang dimasukkan ke dalam token langsung menghilang tanpa jejak.Penasaran, Di Tian meletakkan batu giok hitam misterius di atas meja sebelum berkonsentrasi sebentar. Segera, bola cahaya hitam pekat muncul di atas telapak tangannya. Perlu diketahui bahwa itu adalah gugusan bola yang membawa sejumlah besar Qi kematian, tetapi setelah Di Tian mengulang usahanya, hasilnya sama persis dengan ketika dia mencoba pertama kali. Energi kegelapan yang memasuki token giok hitam langsung lenyap, seolah-olah itu telah ditelan oleh lubang hitam yang tak terlihat."......." Di Tian sekali lagi terdiam. Lalu, cahaya hitam di tangannya segera membengkak, tetapi kali
Feng Shuyin sekali lagi meraih token yang disodorkan oleh Di Tian, lalu merabanya sambil menggali segala ingatannya. Hanya saja, dia menggeleng sebelum meletakkannya ke atas meja. "Seperti besi, tetapi bukan logam. Sungguh aneh. Saya tidak pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya. Mungkin token ini berasal dari alam lain selain Alam Tengah dan Alam Suci."Perlu diingat bahwa Nine Heavens terletak di Alam Tengah. Pemikiran Feng Shuyin pada dasarnya memiliki pondasi yang cukup kuat. Di sisi lain, Di Tian mengernyit saat otaknya dihampiri sebuah dugaan. Jangan-jangan ini berasal dari alam tertinggi, Alam Sumber Dao, pikirnya. Tok tok ....Di tengah keseriusan, seseorang mengetuk pintu. Di Tian pun menghilangkan semua lapis perisai dan bertanya siapa yang datang."Ini aku. Long'er terus merengek agar Kakak Tian membacakan sebuah cerita pengantar tidur." Rupanya itu Lu Mingyue. Dia datang bersama Di Shenlong yang saat ini terlihat mengantuk."Kalau begitu saya mohon undur diri." Feng
"Ayah? Ibu? Apa kalian tidak bisa melihat apa yang aku lihat?" Di Shenlong terlihat imut ketika bingung. Bocah laki-laki kecil itu kemudian berjalan dengan ekspresi polos. Saat dia semakin dekat dengan token hitam, cahaya yang memancar darinya mulai tumbuh lebih cerah dan lebih padat dengan setiap momen yang berlalu.!!!Kali ini, baik Di Tian maupun Lu Mingyue tercengang bukan main. Mereka baru bisa melihat kerlip cahaya setelah token tersebut berada di dalam genggaman Di Shenlong.Berdiri di samping putra kecilnya, Di Tian tampak linglung dan terpaku. Dia tiba-tiba jatuh ke dalam sebuah pemikiran mendalam. Mengapa cahaya ini begitu akrab? Rasanya seolah aku telah melihat warna serupa belum lama ini. Hmm ... sekarang di mana aku pernah melihatnya?Di Tian masuk ke dalam kondisi meditasi ketika dia memfokuskan pikirannya. Pria tampan itu dengan cepat pergi ke semua kenangan yang dia miliki selama ini. Lalu, pada saat dia semakin tenggelam dalam perenungan, jenis cahaya yang hampir id
"Long'er, apa benar kau bisa membacanya?" Mata Lu Mingyue melebar saat berbicara dengan suara yang menggambarkan ketidakpercayaan.Sebagai tanggapan, Di Shenlong mengangguk sebelum tiba-tiba menggelengkan kepalanya dengan kuat. Di satu sisi, dia sungguh bisa membacanya meski baru kali ini melihatnya. Namun di sisi lain dia sendiri tidak tahu mengapa dia bisa mengenali dan memahami simbol yang tertulis di permukaan token.Meski kebingungan, Di Shenlong memutuskan untuk mengulurkan tangan kanannya dan menunjuk ke arah barisan simbol yang paling atas. Pria kecil itu kemudian berkata, "Tiga karakter pertama seharusnya berbunyi Hukum Dunia Sunyi. Lalu mengenai semua simbol di bawahnya, aku bisa … aku benar-benar bisa mengenali semuanya.""....." Di Tian tetap diam untuk waktu yang lama. Hatinya diselimuti oleh kerumitan dan kekacauan. Di ruangan ini, hanya dia yang mengetahui keberadaan Domain Bintang Sunyi. Namun putra kecilnya bisa menyebut Hukum Dunia Sunyi meskipun dia tidak tahu itu a
Kediaman Ye tidak terlalu besar, jadi Feng Shuyin juga cukup dekat dengan ruang kerja Di Tian. Saat Lu Mingyue melesat di lorong sambil menangis ketakutan, Feng Shuyin sudah bergegas, dia tidak perlu menunggu Lu Mingyue memanggilnya. Begitu tiba di tempat tujuan, Feng Shuyin buru-buru menopang Di Tian, lalu mengetuk satu jari ke dada pria tampan itu. Sejumlah besar energi pun mengalir dengan cepat ke seluruh tubuh Di Tian, tetapi Feng Shuyin tidak menemukan sesuatu yang abnormal. Setelah merenungkan situasi untuk sesaat, Feng Shuyin tiba-tiba mengeluarkan token komunikasi dan mengirim berita ke Ye Xianying.[Nona Ying, cepatlah datang ke kediaman. Ada sesuatu yang salah dengan Tuan.]Setelah beberapa napas pendek, sosok Ye Xianying muncul tepat di depan Feng Shuyin. Bibir merah muda gadis rubah itu terbuka sedikit setelah mengamati kondisi Di Tian untuk sementara waktu. Detik berikutnya, Ye Xianying melirik Lu Mingyue dan tersenyum kepadanya."Sister Ying, kenapa kau malah tersenyum?
Setelah mengadakan sedikit perbincangan, akhinya diputuskan bahwa Ye Xianying akan membawa Di Tian ke Gunung Tiandi. Itu karena Ye Xianying mengatakan bahwa proses pencerahan Di Tian akan berjalan lebih baik dan lebih lancar di sana.Di Gunung Tiandi, tepatnya di kamar berdinding kayu yang telah dilapisi pernis, Di Tian terbaring seperti baru saja mati dengan damai. Ye Xianying lantas memberitahu Sora agar dia melindungi Di Tian dari segala gangguan luar."Aku harus kembali untuk mengurus beberapa hal. Cepat beri kabar jika Kakak Tian sudah sadar."Sora, "Baik."......Satu hari telah berlalu di Gunung Tiandi, tetapi Di Tian belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Tidak ada seorang pun yang tahu mengapa seseorang bisa mengalami pencerahan selama dan seaneh ini. Yang lebih mereka tidak ketahui adalah, jiwa Di Tian sebenarnya sedang melayang-layang di tempat yang sangat membingungkan.Kembali ke waktu Di Shenlong menerjemahkan simbol yang tertulis di permukaan token misterius, Di Tia
Di Tian tidak bisa menggambarkan suara seperti apa itu. Setiap suku kata yang diucapkan oleh suara jenis itu akan dapat secara langsung menangkap jiwa semua makhluk hidup. Kedengarannya begitu bagus sehingga membuat orang tidak dapat percaya bahwa suara seperti itu benar-benar ada di dunia.'Siapa … kau …'Di Tian dengan putus asa mencoba melepaskan suara tetapi hanya bisa melakukannya di dalam hati. Dia bisa merasakan bahwa sosok selestial ini bisa membaca pikirannya. Lalu, sosok yang diselimuti cahaya emas itu tiba-tiba tersenyum, dan benak Di Tian sekali lagi diliputi oleh suara indah yang menakutkan."Tiada akan menciptakan apa yang disebut ada, dan setiap yang ada akan kembali menjadi tiada. Di era pertama alam semesta purba, awal mula dari segalanya, tidak ada keteraturan, juga tidak ada pemisahan antara kebaikan dan kejahatan. Pada akhirnya, Sang Penulis menurunkan berbagai hukum dunia untuk mengikat jalan hidup setiap makhluk, dan tidak ada yang akan lolos kecuali bagi orang-o
'Kenapa ... kenapa anda mengatakan semua ini kepada saya? Sebelumnya, itu adalah putra saya yang mampu mengenali simbol yang tercetak di batu giok. Apakah ada kesalahpahaman di sini?'Di Tian masih tidak habis pikir. Apakah wanita selestial ini, yang kemungkinan adalah seorang dewa atau kultivator tingkat puncak, secara tidak sengaja telah melakukan kesalahan? Namun, semua dugaan Di Tian seketika terbantahkan ketika pihak lain berbicara lebih jauh, "Takdir membutuhkan media agar dapat terwujud sebagaimana mestinya. Putramu hanyalah penghubung antara aku dan dirimu."'Takdir ... ku?'"Benar. Hanya orang-orang terpilih seperti dirimu yang 'kami' undang untuk datang ke tempat ini. Sekarang, jika kau bersedia mengikuti takdir yang 'kami' berikan, maka ambillah Bola Wawasan ini."Tiba-tiba, sebuah bola kecil berwarna perak menyilaukan muncul entah dari mana. Di lain pihak, Di Tian yang tidak tahu harus berbuat apa justru diam seolah menerima penawaran yang diberikan. Alhasil, Di Tian mend