Beranda / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Keputusan Yang Disesali Di Masa Depan

Share

Keputusan Yang Disesali Di Masa Depan

Penulis: Aspasya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-18 20:00:46

Huànyǐng duduk tenang di gazebo, membiarkan angin sepoi-sepoi membawa melodi halus dari Jiǔ Yīn Gé. Musik yang dimainkan begitu lembut, mengalun seperti untaian embun yang jatuh satu per satu dari dedaunan. Di hadapannya, aneka kudapan tersaji dalam keranjang bambu. Sementara di tangannya, segumpal gula-gula kapas putih diputar-putarnya dengan santai.

Baili Yunhua duduk di sampingnya. Huànyǐng menyeringai kecil, menggigit sedikit gula-gula kapas sebelum bertanya, "Jiějie, apakah benar kau akan menikah?"

Baili Yunhua sedikit tersentak. "Dari mana Dìdi tahu berita itu?" tanyanya, alisnya terangkat tipis.

"Héxié Zhìzūn yang memberitahuku, Jiě," sahut Huànyǐng ringan, mengangkat bahu seolah itu bukan hal besar.

Baili Yunhua menghela napas pelan lalu mengangguk. "Ah, begitu…" Suaranya terdengar mengerti. Wajar jika Héxié Zhìzūn mengetahui rencana pernikahannya—sesuai adat dan prinsip Klan Yue, harus ada perwakilan dari Ketua Klan saat menerima keluarga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Penakluk Sihir Iblis    Apa Kau Tulus Melakukannya?

    Festival Harmoni telah berakhir, meninggalkan Jiǔ Yīn Gé dalam ketenangan yang perlahan kembali ke asalnya. Alunan musik dan aroma dupa yang sempat memenuhi udara kini menghilang, berganti dengan keharuman wisteria yang samar terbawa angin malam. Kediaman Aroma Wisteria kembali menutup gerbangnya untuk umum. Hanya beberapa murid tamu dari Sekte Musik Abadi yang masih bertahan, enggan beranjak dari ketenangan tempat ini.Di antara mereka, Tiānyin melangkah pelan di jalan berbatu, menyusuri Jiǔ Yīn Gé yang mulai lengang. Cahaya lentera gantung berpendar redup di sela-sela cabang pohon, menciptakan bayangan yang menari di tanah. Dia mencari Huànyǐng—pemuda itu seharusnya menunggunya, tetapi kini entah ke mana perginya.Akhirnya, Tiānyin menemukannya di sudut Jiǔ Yīn Gé yang sunyi."Jian Yi." Suara Tiānyin terdengar tenang, nyaris seperti bisikan yang melebur dengan desir angin.Huànyǐng tak menjawab. Dia tertidur, bersandar di batang wisteria tua den

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Penakluk Sihir Iblis    Kenangan Persahabatan di Kediaman Aroma Wisteria

    "Huànyǐng, apa kau sudah berpamitan pada Yue Èr Gōngzǐ?" Jian Xia bertanya dengan lembut pada sang adik.Jian Xia tengah merapikan barang-barang mereka dengan cermat. Besok pagi mereka akan meninggalkan Kediaman Aroma Wisteria dan melanjutkan perjalanan ke Tiānyá Shān, di Pegunungan Lingxiao. Cahaya lentera berpendar lembut, menciptakan bayangan samar di dinding kayu. Sementara semilir angin malam membawa aroma bunga wisteria yang khas. Mengingatkan mereka pada waktu-waktu yang telah berlalu di tempat ini.Huànyǐng menggelengkan kepalanya. Bibirnya mencebik, seolah tengah merajuk. "Jiějie, aku dilarang menemuinya," keluhnya dengan nada memelas."Bukan dilarang! Dia tidak mau menemuimu!" Jian Lei menyahut asal saja. Pemuda itu sengaja menggoda sang adik."Lei! Bukan begitu! Dia akan memulai kultivasi tertutup hingga tiga bulan ke depan!" Huànyǐng membantah dengan tegas. Karena memang itulah yang dikatakan Tiānyin padanya malam itu.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Penakluk Sihir Iblis    Janji Dan Sumpah di Bawah Langit Nirwana

    Huànyǐng melompati batu-batu yang berserakan di tengah sungai, gerakannya secepat bayangan yang menari di atas air. Kabut pagi masih menyelimuti permukaan sungai, menciptakan kilauan samar di bawah sinar mentari yang mulai meninggi. Di kejauhan, denting senar guqin terdengar. Melodi lembut yang berbaur dengan gemuruh air terjun.Sejak fajar, ia sudah bersiap untuk berpamitan pada Tiānyin. Namun, He Yun Dàshī hanya memberitahu bahwa pemuda itu telah memasuki meditasi di Shuǐyùn Tíng dan tidak dapat ditemui.“Tapi dia masih memetik guqin-nya. Dia belum bermeditasi,” gumam Huànyǐng. Matanya menatap lurus ke arah air terjun yang menjulang di hadapannya.Ia tidak bisa pergi tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Dengan satu tarikan napas, tubuhnya melesat melintasi sungai, menuju air terjun. Ia terpaksa menerobos Zǐténg Jū dan Sungai Ungu Gelap untuk mencapai kediaman pribadi Yue Tiānyin, Shuǐyùn Tíng. Sejak beberapa hari lalu, tempat itu telah disegel oleh He

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Penakluk Sihir Iblis    Meninggalkan Kediaman Aroma Wisteria

    Huànyǐng sekali lagi menoleh, menatap dua pilar putih dan tangga batu di belakangnya yang dipayungi pohon-pohon wisteria yang tengah berbunga lebat. Kelopak-kelopak ungu muda berguguran diterpa angin, menari di udara sebelum jatuh perlahan ke tanah berbatu. Ada perasaan enggan sekaligus senang yang bercampur di dalam hatinya. Kediaman Aroma Wisteria telah mencuri hatinya—meninggalkan jejak yang tak kalah dalam dari kenangannya akan Teluk Laut Biru."Huànyǐng, ayo!" Jian Lei menggenggam lengannya dengan lembut, suaranya sarat pengertian. Dia tahu betul adiknya tidak ingin pergi—terutama karena seseorang yang dinantikannya tidak juga menampakkan diri. "Dia akan menyusul setelah enam bulan. Jangan memasang tampang sedih seperti itu. Kau berubah jelek, tahu!" Lei mencubit hidung adiknya, menggoda dengan nada ceria."Lei!" Huànyǐng berseru kesal. Dia menghentakkan kaki sebelum mengguncang lengan kakaknya dengan penuh rajukan. Dadanya terasa sesak karena tidak dapat meli

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Penakluk Sihir Iblis    Kekhawatiran Jian Fū Rén

    Debur ombak terdengar di kejauhan, mengalun dan menghantam batu-batu karang serta tebing tinggi yang mengelilingi Jìng Fēng Gé di Bì Hǎi Wān, kediaman resmi Sekte Pemecah Langit. Angin laut bertiup sejuk, membawa aroma asin bercampur kelembapan khas perairan. Dari kejauhan, burung camar melintas, suaranya melengking di antara hempasan ombak.Di dalam paviliun yang menjorok ke laut, seorang pelayan wanita bergegas masuk. Ia membawa gulungan surat. Dengan kedua tangan terangkat, kepalanya sedikit menunduk sebagai tanda penghormatan, dia menyapa sang majikan, "Fū Rén, Da Xiǎojiě baru saja mengirimkan kabar."Sang Majikan yang berdiri di tepi jendela paviliun menoleh perlahan. Wajah cantiknya begitu tenang dan sorot matanya teduh tetapi sulit ditebak. Dia adalah Bǎihé Chéng, istri sah Wúshuāng Jian Shèng, seorang wanita yang dikenal bukan hanya karena keanggunannya, tetapi juga keteguhan hatinya."Kemarikan," perintahnya dengan suara lembut dan tegas.Pelayan itu segera maju selangkah, me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Penakluk Sihir Iblis    Perjalanan Menuju Akademi Bìxiāo

    Perjalanan menuju Lingxiao memakan waktu dua minggu, seperti yang Yāo Ming katakan pada Huànyǐng. Selama perjalanan, langit tetap cerah dengan angin sepoi-sepoi yang membuat perjalanan terasa nyaman. Kereta-kereta kuda mereka melaju santai melewati berbagai kota, singgah di beberapa tempat untuk beristirahat. Setiap pemberhentian menjadi momen kegembiraan bagi Huànyǐng dan kawan-kawannya. Selain mengenal kehidupan di kota-kota lain di Kekaisaran Bìxiāo, mereka juga menikmati kesempatan untuk mencicipi berbagai jajanan dan membeli mainan khas daerah setempat."Hei, kita sudah sampai di kaki Pegunungan Lingxiao!" seru Ling Qingyu penuh semangat."Wah, indah sekali!" Jian Xia berseru kagum, diikuti beberapa kultivator wanita lainnya yang memandang puncak-puncak berselimut awan itu dengan mata berbinar. Pegunungan tertinggi di Kekaisaran Bìxiāo itu menjulang megah, dengan lereng-lereng hijau yang diselimuti kabut tipis bak jubah dewa.Mereka singgah di sebuah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Penakluk Sihir Iblis    Tiba Di Tiānyá Shān

    Seperti yang telah diperkirakan, dua hari kemudian, di pagi yang cerah, mereka tiba di Tiānyá Shān. Tempat di mana Akademi Bìxiāo didirikan. Bangunan megah itu menjulang tinggi, diselimuti kabut tipis yang berkilauan diterpa sinar mentari pagi. Dari kejauhan, bangunan akademi tampak kokoh, tersembunyi di balik pepohonan pinus yang tertata rapi. Kini, di hadapan mereka berdiri sebuah gerbang batu yang tinggi dan berlumut, seolah menjadi batas antara dunia luar dan kehidupan disiplin yang menanti di dalamnya."Aiyo, sepertinya tempat ini lebih mengerikan daripada Kediaman Aroma Wisteria," keluh Huànyǐng, suaranya dipenuhi kesal.Pemuda bermata ungu itu bergidik ngeri, membayangkan hari-hari panjang yang akan ia jalani di dalam akademi yang tertutup, penuh aturan ketat. Bak hidup di dalam sangkar emas, tapi tetap saja terasa seperti penjara."Kalau soal peraturan, tidak ada yang mengalahkan Kediaman Aroma Wisteria dan Sekte Musik Abadi," Yāo Ming menimpali de

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Penakluk Sihir Iblis    Kabur Dari Kelas Yang Membosankan

    Hari-hari di Akademi Bìxiāo berjalan begitu lambat. Setidaknya, itulah yang dirasakan oleh Jian Huànyǐng. Membayangkan enam bulan berada di tempat ini membuatnya lesu. Dan ini baru permulaan dari kehidupannya sebagai murid akademi yang telah berdiri sejak pendiri Kekaisaran Bìxiāo merajut kejayaannya beribu tahun silam. Huànyǐng mendesah panjang, menyandarkan kepalanya ke meja kayu yang terasa hangat karena diterpa matahari. Musim panas kali ini sungguh menyebalkan. Cahaya matahari membakar hingga ke dalam ruang kelas, membuat udara gerah tak tertahankan. Jendela yang terbuka hanya membawa angin malas yang nyaris tak berdaya melawan hawa panas. Keringat membasahi tengkuk dan punggungnya, membuat pakaian dalamnya melekat tidak nyaman. Tak hanya Huànyǐng yang tersiksa, murid-murid lain pun tampak gelisah. Beberapa sibuk mengipas-ngipas dirinya dengan lengan baju, sementara yang lain mencoba fokus pada kitab di hadapan mereka. Meski sebagian besar justru t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21

Bab terbaru

  • Penakluk Sihir Iblis    Pusaran Roh Di Hēi Hu

    Perahu mereka melaju perlahan menembus kabut tipis yang menyelimuti permukaan Hēi Hu. Semakin mendekati pusat danau, kabut energi spiritual terasa semakin pekat. Yu Shi mendesis pelan di bahu Huànyǐng, bulu-bulunya berdiri seolah merasakan bahaya."Lihat itu!" seru Huànyǐng tiba-tiba, menunjuk ke tengah danau.Di kejauhan, sebuah pusaran air muncul, mula-mula kecil tetapi dengan cepat membesar. Bukan hanya air yang berputar. Energi roh berpilin membentuk tornado kecil di atasnya, menciptakan pemandangan yang menakjubkan sekaligus mengkhawatirkan."Itu bukan pusaran biasa," gumam paman perahu, wajahnya pucat. "Sudah kuduga... energi spiritual danau semakin tak terkendali."Tiānyin memicingkan mata birunya, merasakan fluktuasi qi yang kacau. "Jian Yi, bersiaplah."Huànyǐng mengangguk, ekspresinya berubah serius. Suatu pemandangan langka dari pemuda yang biasanya ceria. Ia bisa merasakan Heibing Hùfú di dalam tubuhnya beresonansi dengan ener

  • Penakluk Sihir Iblis    Pagi di Zǐténg Lán (Kabut Wisteria)

    Sinar matahari pagi menerobos lembut melalui cabang-cabang pohon wisteria yang menjuntai di sekitar Zǐténg Lán, kediaman Jian Huànyǐng di tepi Sungai Ungu Gelap. Bunga-bunga wisteria yang bergantungan, bergoyang pelan tertiup angin, menciptakan bayangan yang menari di atas lantai kayu paviliun.Air Terjun Lánluò mengalir dengan gemericik menenangkan, mengisi udara dengan kesegaran abadi. Sungguh tempat yang cocok dengan jiwa bebas sang Mófǎ Shī. Berbeda dengan kediaman Tiānyin yang tenang, Zǐténg Lán terasa hangat dan penuh kehidupan.Tiānyin sudah menyelesaikan meditasi paginya bahkan sebelum mentari sepenuhnya bangkit. Tubuhnya bergerak dalam ritme sempurna, pedang Xīn menari di udara pagi, meninggalkan jejak embun beku yang segera menguap terkena hangatnya sinar matahari. Setelah latihan yang tak bercela, ia duduk menikmati teh pagi, menunggu—seperti biasa—sang tuan rumah yang masih terlelap.Di dalam kamar utama, Huàn

  • Penakluk Sihir Iblis    Artefak Di Hēi Hu

    Huànyǐng masih bergetar ketakutan dalam pelukan Tiānyin, wajahnya tersembunyi sempurna di dada pemuda itu. Tidak peduli bahwa mereka berada di tengah keramaian, dengan puluhan pasang mata yang mulai menatap penasaran. Dan tentu saja dengan Yu Shi yang menatap seakan-akan malas melihat drama sang tuan."Yo, benarkah ini Mófǎ Shī? Penyihir Iblis yang mengerikan itu?" Sebuah suara familiar terdengar, sarat dengan nada mengejek.Tiānyin menoleh dengan wajah datar, sementara Huànyǐng mengintip dari balik punggungnya. Matanya langsung berbinar melihat sosok Yāo Ming yang berdiri santai, lengan dilipat di dada dengan senyum menjengkelkan di wajahnya."Yāo Ming!"Seketika, Huànyǐng melepaskan pelukannya pada Tiānyin dan berlari memeluk Yāo Ming dengan semangat berlebihan. Ekspresi Tiānyin berubah dalam sekejap, datar, lebih datar, dan akhirnya beku sempurna. Patung es di musim dingin tidak ada apa-apanya diband

  • Penakluk Sihir Iblis    Mófǎ Shī Sang Penyihir Iblis Takut Ular

    Tiga tahun berlalu sejak kejadian di Shén Wu Gǔ. Luka-luka telah Huànyǐng telah sembuh, tetapi bekas yang tertinggal tak akan pernah hilang sepenuhnya.Siang itu Pasar Lanyin di kaki Lembah Wisteria dipenuhi hiruk-pikuk kehidupan. Pedagang berseru menawarkan dagangan, pembeli menawar dengan semangat, dan aroma berbagai makanan bercampur dalam harmoni yang khas."Kembalilah ke sini, kucing nakal!"Teriakan itu memecah keramaian pasar. Jian Huànyǐng berlari dengan kecepatan luar biasa, mengejar sosok berbulu putih yang melompat dari satu atap ke atap lainnya dengan keanggunan yang menjengkelkan.Yu Shi, kucing spiritual miliknya, tampak sangat menikmati permainan kejar-kejaran ini. Di mulutnya tergenggam gelang jade berharga, milik seorang pedagang yang kini berteriak marah."Maafkan kucingku!" seru Huànyǐng tanpa menghentikan larinya, senyum tanpa rasa bersalah terukir di wajahnya yang

  • Penakluk Sihir Iblis    Janji Yuè Tiānyin

    Ketenangan setelah badai hanyalah ilusi. Di Hé Yún Gé, Paviliun Awan Harmonis, ketegangan masih terasa kental meski pertemuan para tetua telah usai. Bulan menggantung rendah di langit, menyaksikan takdir yang mulai bergerak di bawah naungannya.Di sebuah ruangan privat, Yuè Tiānyin berlutut dengan sikap formal di hadapan ayahnya. Wajahnya yang biasanya tanpa ekspresi kini menampakkan kesungguhan yang jarang terlihat."Izinkan aku membawa Huànyǐng ke Kediaman Aroma Wisteria, A Tiě," ucapnya, suaranya tenang namun tegas.Yīnlǜ Shengzhe menatap putranya dengan sorot mata penuh perhitungan. Jemarinya yang lentik mengusap Xiǎo, seruling abadi yang selalu menemaninya."Kau yakin tempat itu lebih aman dari Bi Hai Wan?" tanyanya dengan nada rendah."Energi spiritual di sana hampir sama dengan kabut di Shén Wu Gǔ," Tiānyin menjawab tanpa keraguan. "Dan aku bisa lebih mudah melindunginya di wil

  • Penakluk Sihir Iblis    Keputusan Telah Dibuat

    Wu Chéng kini diselimuti ketegangan yang terasa di setiap sudutnya. Insiden dengan Heibing Hùfú telah menyebar bagai api di padang rumput kering, dan semua sekte besar yang berpartisipasi dalam Perburuan Roh menyadari bahwa dunia kultivasi akan segera mengalami perubahan besar.Di Hé Yún Gé, Paviliun Awan Harmonis, yang semula disediakan sebagai penginapan bagi Sekte Pemecah Langit dan Musik Abadi, kini berubah menjadi tempat perundingan rahasia. Aula utama dipenuhi oleh para pemimpin sekte yang duduk dengan wajah serius.Wúshuāng Jiàn Shèng dan Yīnlǜ Shengzhe duduk di tengah, dikelilingi oleh para tetua dan pemimpin sekte lainnya. Sikap mereka tenang, tetapi siapapun bisa merasakan tekanan qi yang menguar dari tubuh keduanya."Kita harus menentukan langkah berikutnya," Wúshuāng Jiàn Shèng memulai dengan suara dalam yang berwibawa. "Setelah insiden ini, kekaisaran dan sekte-sekte besar akan bergerak. Kita harus bersiap."

  • Penakluk Sihir Iblis    Apakah Mereka Berencana Melawanku?

    Lán Tiān Gōng, Istana Langit Biru, berdiri megah di pusat Kekaisaran Bìxiāo. Ruang pertemuan kaisar diselimuti atmosfer mencekam. Malam telah larut, tetapi Kaisar Jìng Yǔhàn masih terjaga, tangan terkepal di atas meja kayu berukir naga sembilan kepala.Mata tajamnya menatap laporan di hadapannya. Jemarinya yang kuat mengetuk-ngetuk meja dengan ritme tak beraturan, mencerminkan kegelisahan yang bergejolak dalam benaknya."Keberadaan Mófǎ Shī bukanlah kebetulan," gumamnya pelan, suaranya menggema dalam ruangan luas yang hanya diterangi lilin-lilin besar.Bayangan kejadian di Shén Wu Gǔ terus berputar dalam ingatannya. Bagaimana Heibing Hùfú, Amulet Es Hitam, bukan sekadar artefak biasa. Namun, telah menyatu dengan jiwa dan raga Jian Huànyǐng. Artefak itu seolah memilih pemuda itu sebagai wadahnya.Yang lebih mengganggunya lagi adalah sikap Wúshuāng Jiàn Shèng. Kaisar tahu betul bahwa ketua Sekte Pemecah Langit itu tidak akan membiarkan siapapun meny

  • Penakluk Sihir Iblis    Para Penguasa Turun Tangan

    Tekanan energi semakin memuncak, membuat langit Shén Wu Gǔ bergemuruh dengan kilatan petir ungu kehitaman. Di Panggung Kehormatan, Wúshuāng Jiàn Shèng dan Yīnlǜ Shengzhe bergerak hendak turun tangan.Kaisar Jìng Yǔhàn menaikkan alisnya, menatap mereka dengan tajam. "Kalian hendak melanggar aturan Perburuan Roh?""Dia adalah putraku," Wúshuāng Jiàn Shèng berkata dengan tegas, tanpa sedikitpun keraguan di matanya. Jubah hitamnya berkibar oleh tekanan qi yang ia keluarkan."Bìxiā, ini sudah di luar kendali. Mohon berikan perintah pada kami," Jìng Jūnlán Wángyé berlutut di hadapan kaisar, wajahnya menyiratkan kekhawatiran mendalam. Bagaimanapun, ia sangat memahami kegelisahan Wúshuāng Jiàn Shèng. Adik sepupunya, Qing Héng Zhì juga terpengaruh oleh kekuatan Heibing Hùfú."Bìxiā, semua roh target dalam Perburuan Roh telah ditangkap. Dan roh ini bukanlah target para peserta. Saya rasa tidak ada masalah jika Wú

  • Penakluk Sihir Iblis    Heibing Hùfú Tak Terkendali

    Langit di atas Shén Wu Gǔ bergetar hebat, diselubungi aura es hitam yang semakin pekat. Di tengah kabut kegelapan, sosok Jian Huànyǐng melayang, tubuhnya dikelilingi kilatan energi gelap dari Heibing Hùfú—Amulet Es Hitam.Jian Wei menghentikan langkahnya mendadak, merasakan tekanan qi yang mencekam hingga ke sumsum tulang."Huànyǐng..." matanya melebar menyaksikan kilatan aura kehitaman yang menari liar di sekeliling adiknya.Mo Chén menggenggam erat Yǐng Mó Jiàn, menyadari bahwa semua yang mereka takutkan kini telah terjadi."Sial! Tekanan energinya tidak stabil," gumam Mo Chén, mengamati bagaimana kabut hitam dari Míng Bīng Shì Pò mulai tertarik ke dalam tubuh Huànyǐng.Jian Wei dan Mo Chén berada dalam kebimbangan. Haruskah mereka menghentikan roh purba yang belum sepenuhnya lenyap, atau melindungi Huànyǐng dari kekuatan artefak yang kini tak terkendali?Tepat pada saat mereka terombang-ambing dalam dilema, Huànyǐng melesat de

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status